Misteri Rp635 Triliun Elon Musk: Darimana Dia Mendapatkan Uang untuk Beli Twitter?

Rabu, 27 April 2022 - 06:53 WIB
loading...
Misteri Rp635 Triliun...
Elon Musk dan Twitter Inc. mencapai kesepakatan, untuk membuat orang terkaya di dunia itu membeli platform jejaring sosial itu seharga USD44 miliar atau setara Rp635 triliun. Darimana uangnya?. Foto/Dok
A A A
CALIFORNIA - Elon Musk dan Twitter Inc . mencapai kesepakatan, untuk membuat orang terkaya di dunia itu membeli platform jejaring sosial itu seharga USD44 miliar atau setara Rp635 triliun (Kurs Rp14.364/USD). Hal ini menjawab pertanyaaan apakah dewan perusahaan akan menyetujui kesepakatan pembelian dengan leverage.

Namun di pihak Musk, masih ada misteri: Bagaimana dia akan menutupi porsi ekuitas senilai USD21 miliar dari transaksi yang dia jamin secara pribadi?



Musk yang saat ini berusia 50 tahun telah menguraikan bahwa sebesar USD13 miliar melalui pembiayaan bank dan USD12,5 miliar dari sebagian saham Tesla Inc. miliknya USD170 miliar. Tapi Musk tidak memberikan rincian tentang bagaimana dia akan mendanai sisanya.

Kesepakatan itu mencakup ketentuan bahwa miliarder itu harus membayar apa yang disebut biaya pemutusan hubungan terbalik jika dia ingin pergi atau kesepakatan itu tidak berjalan sebagai mestinya, seperti dilansir Bloomberg News.

Pada akhirnya ada sedikit keraguan, Musk bisa menghasilkan uang. Musk memang menyandang gelar sebagai orang terkaya di dunia, dengan kekayaan sebesar USD257 miliar yang setara Rp3.146,5 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Namun, Musk hanya memiliki sekitar USD3 miliar dalam bentuk tunai dan aset yang agak likuid, menurut perkiraan Bloomberg. Kondisi tersebut memberikan beberapa pilihan, tentang bagaimana Musk membeli Twitter:

- Investor Lain

Salah satu jalan bagi Musk adalah menemukan investor berpikiran sama yang membeli visinya untuk Twitter, dan bergabung dengannya dalam pembelian. Itu berarti sebagian dari porsi ekuitas berasal dari pemegang saham baru atau yang sudah ada.

Dia sudah mengisyaratkan bahwa strategi seperti itu memungkinkan. Setelah melontarkan tawaran awal untuk membeli Twitter, Musk mengatakan di acara TED bahwa "maksudnya adalah untuk mempertahankan pemegang saham sebanyak yang diizinkan oleh hukum."

Perusahaan swasta AS umumnya terbatas, dengan kurang dari 2.000 pemegang saham, yang berarti sebagian besar investor ritel tidak akan terus memiliki Twitter.

Tetapi pemegang saham yang lebih besar, seperti pendiri Twitter Jack Dorsey, mungkin memilih untuk mempertahankan kepemilikan mereka di perusahaan jika mereka menyakini pada visi Musk. Saham Dorsey bernilai hampir USD1 miliar.

Bloomberg News melaporkan bahwa Musk sedang mengantre mitra ekuitas dan melanjutkan pembicaraan dengan calon co-investor lainnya. Di sisi lain, pernyataan Musk di acara TED bahwa dia "tidak peduli dengan ekonomi" dapat menakuti beberapa calon investor.

- Menjual Taruhan

Bahkan jika Musk tidak dapat mengumpulkan banyak investor ekuitas lainnya, ia memiliki kekuatan finansial untuk melakukannya sebagian besar sendirian. Hal itu berkat tahta kekayaannya yang sangat besar: yakni sahamnya di Tesla.

Setelah menjanjikan saham untuk menutupi pinjaman margin USD12,5 miliar, Musk masih akan memiliki saham yang tidak dijaminkan di perusahaan mobil listrik itu senilai sekitar USD21,6 miliar, berdasarkan harga penutupan Tesla, Senin.

Setelah pajak, penjualan itu hampir menutupi komitmen penuhnya, meskipun banyak yang akan bergantung pada harga yang dia dapatkan untuk saham itu. Strategi itu datang dengan serangkaian risikonya sendiri.

Pertama, kekhawatiran tentang Musk yang perlu menjual sebagian sahamnya mungkin sudah membebani harga saham pembuat mobil listrik itu. Saham Tesla terpantau turun sekitar 8% sejak awal bulan.

Menjual sahamnya di perusahaan pribadinya, SpaceX dan The Boring Company bisa jadi pilihan, tetapi tidak mungkin, karena mereka jauh lebih tidak likuid.

- Uang Tunai, Kripto

Kemungkinan lain: Musk bahkan lebih kaya dari yang dihitung oleh Bloomberg Billionaires Index. Perkiraan kas Musk didasarkan pada pengajuan yang terkait dengan saham yang diperdagangkan secara publik dan laporan berita, tetapi banyak informasi tentang keuangan pribadinya sangat terbatas.

Jika portofolio investasinya mengungguli pasar, misalnya, Musk bisa lebih kaya daripada perkiraan Bloomberg dan dia mungkin tidak memerlukan sumber pendanaan baru untuk menutupi USD21 miliar.

Musk mengatakan pada bulan Juli bahwa dia memiliki Bitcoin, Ether, dan Dogecoin. Meskipun tidak jelas berapa banyak yang dia pegang atau untuk berapa lama dia memilikinya.



Dua cryptocurrency (uang kripto) pertama masing-masing telah naik sekitar 720% dan 2.600%, sejak Maret 2020, reli yang jauh lebih curam daripada kenaikan sekitar 90% dalam Indeks S&P 500. Sementara itu, Dogecoin melonjak hampir 30% pada hari Senin setelah Musk setuju untuk membeli Twitter.

Sebelumya dengan membeli 100% saham Twitter, Elon Musk berencana menjadikan Twitter go private. Artinya Twitter tidak lagi tercatat di bursa saham dan saham perusahaan tidak lagi diperdagangkan.

Keuntungan perusahaan go private adalah menghilangkan tekanan untuk mengajukan laporan keuangan triwulanan, memberi eksekutif lebih banyak kebebasan untuk mengejar proyek yang lebih berisiko dan jangka panjang tanpa khawatir tentang pemegang saham publik yang menuntut hasil cepat.

Dalam suratnya ke Twitter, Elon Musk menekankan bahwa dia melihat "potensi luar biasa" di Twitter sebagai "platform kebebasan berbicara di seluruh dunia." Namun dia menambahkan bahwa manajemen platform media sosial saat ini tidak dapat membuka potensi itu, seperti dikutip dari Fortune, Selasa (26/4/2022).

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)