Tarik Ulur Kerja Sama dengan Tesla, Bahlil: Rugi Kalau Investor Tidak Tanam Modal di Indonesia
loading...
A
A
A
Menurut dia, sebelum memutuskan berinvestasi, calon investor akan menilai prospek yang didapatkan. Bahlil mengatakan, sebelum tertarik melanjutkan kerja sama, mungkin saja di awal negosiasi Tesla belum menemukan kecocokan dari sisi bisnis. Namun, setelah mendengarkan paparan dan melihat studi kelayakannya, bisa saja mereka mengubah persepsinya.
Bagaimana pun, Indonesia memiliki potensi yang tidak bisa dipandang sebelah mata terutama terkait sumber daya alam.
"Sangatlah rugi kalau investor tidak mau menanamkan modalnya di Indonesia, karena apa? kita punya cadangan nikel ore 25%, lebih efisien. Kalau di Australia logistiknya mahal, di Filipina cadangannya mau habis. Dan kita juga punya mangan, kobalt, nikel dan litium," bebernya.
Oleh karenanya, Bahlil mengatakan tarik ulur negosiasi ini adalah bagian dari berbisnis, di mana segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Ini persoalan strategi saja. Mungkin mereka minta lebih saat itu, tapi Pak Luhut belum memberikan, itu kan biasa. Kita nggak boleh didikte sama pengusaha," tegasnya.
Menurut dia, jika Tesla tidak berinvestasi di Indonesia, maka mereka akan dipasok oleh Eropa dan Britania Raya. "Menurut saya secara geo-ekonomi Tesla akan melihat ini sesuatu yang menarik untuk dikembangkan," pungkasnya.
(ind)