Mind ID Caplok Saham Vale, Erick: Bagian Penting Pengembangan Industri Baterai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan, MIND ID (Mining Industry Indonesia) telah menandatangani perjanjian definitif dengan Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) untuk pembelian 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (PTVI). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, langkah ini sesuai dengan mandat MIND ID untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan mendorong hilirisasi industri pertambangan nasional.
Sebelumnya, PTVI menandatangani amandemen Kontrak Karya (KK) tahun 1996 dengan Pemerintah Republik Indonesia. Dimana KK tersebut akan berakhir pada bulan Desember 2025. Agar PTVI berhak atas perpanjangan lisensi untuk tetap beroperasi di luar 2025, maka persyaratan tertentu harus dipenuhi. Termasuk divestasi 20% saham PTVI kepada pemerintah Indonesia.
“Kita berhasil menambah lagi kepemilikan negara di sektor pertambangan. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia sehingga transaksi saham PTVI ini menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan industri baterai untuk mobil listrik. Nikel memiliki potensi tinggi pada masa depan seiring pesatnya tren kendaraan listrik di dunia,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
( )
Menteri BUMN menegaskan, transaksi ini menggambarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memastikan lingkungan yang ramah bisnis serta pengembangan strategis jangka panjang dari industri pertambangan Indonesia. Saat ini Indonesia memainkan peran strategis utama dalam industri nikel global.
Transaksi ini merupakan pengembangan penting bagi industri nikel mengingat kehadiran lama PTVI di Indonesia. PTVI sendiri memiliki salah satu aset nikel terbaik dan terbesar di dunia. Kemitraan MIND ID dengan PTVI ini juga membuktikan kepercayaan bagi perusahaan pertambangan global terhadap peluang pasar di Indonesia.
“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brazil/Kanada) dan Freeport Indonesia (Amerika Serikat), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” pungkasnya.
( )
Proses transaksi ini ditargetkan selesai di akhir tahun 2020. Dengan demikian kepemilikan saham di PTVI akan berubah menjadi VCL 44,3%, MIND ID 20% SMM 15%, dan publik 20,7%.
Sebelumnya, PTVI menandatangani amandemen Kontrak Karya (KK) tahun 1996 dengan Pemerintah Republik Indonesia. Dimana KK tersebut akan berakhir pada bulan Desember 2025. Agar PTVI berhak atas perpanjangan lisensi untuk tetap beroperasi di luar 2025, maka persyaratan tertentu harus dipenuhi. Termasuk divestasi 20% saham PTVI kepada pemerintah Indonesia.
“Kita berhasil menambah lagi kepemilikan negara di sektor pertambangan. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia sehingga transaksi saham PTVI ini menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan industri baterai untuk mobil listrik. Nikel memiliki potensi tinggi pada masa depan seiring pesatnya tren kendaraan listrik di dunia,” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
( )
Menteri BUMN menegaskan, transaksi ini menggambarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memastikan lingkungan yang ramah bisnis serta pengembangan strategis jangka panjang dari industri pertambangan Indonesia. Saat ini Indonesia memainkan peran strategis utama dalam industri nikel global.
Transaksi ini merupakan pengembangan penting bagi industri nikel mengingat kehadiran lama PTVI di Indonesia. PTVI sendiri memiliki salah satu aset nikel terbaik dan terbesar di dunia. Kemitraan MIND ID dengan PTVI ini juga membuktikan kepercayaan bagi perusahaan pertambangan global terhadap peluang pasar di Indonesia.
“Partisipasi MIND ID di perusahaan tambang kelas dunia, seperti Vale Indonesia (Brazil/Kanada) dan Freeport Indonesia (Amerika Serikat), merupakan bukti keberhasilan Indonesia dalam menjaga dan menarik investasi perusahaan global ke industri pertambangan nasional,” pungkasnya.
( )
Proses transaksi ini ditargetkan selesai di akhir tahun 2020. Dengan demikian kepemilikan saham di PTVI akan berubah menjadi VCL 44,3%, MIND ID 20% SMM 15%, dan publik 20,7%.
(akr)