Pacu Kualitas Produk, Sandiaga Uno: Kemenparekraf Siap Dampingi UMKM Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga
loading...
A
A
A
SALATIGA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan menyiapkan pendampingan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM "Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga". Hal ini dilakukan guna menghasilkan produk olahan singkong yang berkualitas dan berkelanjutan.
Salah satunya dengan meningkatkan desain kemasan produk agar semakin higienis, menarik, dan ramah lingkungan. Menparekraf Sandiaga saat bertemu para pelaku UMKM di "Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga", Senin (16/5/2022), mengatakan ada beberapa program Kemenparekraf yang dapat dikolaborasikan dengan para pelaku UMKM.
Salah satunya BEDAKAN (Bedah Desain Kemasan) sehingga para UMKM ini memiliki kemasan yang lebih menarik, lebih higienis, dan ramah lingkungan.
“Jadi ada program dari Kemenparekraf yaitu BEDAKAN, ini yang akan kita sinergikan dengan Kampung Singkong di sini. Masalah ekonomi saat ini semakin berat karena harga bahan pokok meningkat, untuk itu masyarakat harus bisa mengatasinya dengan penghasilan yang lebih baik, dengan produk-produk yang lebih terjangkau, singkong inilah salah satu solusinya,” ujarnya.
Selain itu Sandiaga mengatakan akan mendukung pengembangan Kampung Singkong Argowiyoto sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan dengan menggelar berbagai event.
Para pelaku UMKM didorong untuk berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang berada di Destinasi Super Prioritas Borobudur melalui Badan Otorita Borobudur.
Menparekraf juga akan mendorong dimasukkannya Kampung Singkong Argowiyoto ke dalam pola perjalanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan DSP Borobudur.
“Kunjungan wisatawan-wisatawan sebagai bagian dari pola perjalanan wisata tidak hanya diarahkan ke Borobudur sebagai magnet utama, tetapi bisa diarahkan juga ke sini,” ujarnya.
"Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga" dikenal ketika local champion setempat, seorang pengusaha inspiratif bernama Hardadi berhasil menciptakan varietas singkong D9. Hal ini kemudian menginspirasi pelaku UMKM lainnya di Kota Salatiga.
Salah satunya dengan meningkatkan desain kemasan produk agar semakin higienis, menarik, dan ramah lingkungan. Menparekraf Sandiaga saat bertemu para pelaku UMKM di "Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga", Senin (16/5/2022), mengatakan ada beberapa program Kemenparekraf yang dapat dikolaborasikan dengan para pelaku UMKM.
Salah satunya BEDAKAN (Bedah Desain Kemasan) sehingga para UMKM ini memiliki kemasan yang lebih menarik, lebih higienis, dan ramah lingkungan.
“Jadi ada program dari Kemenparekraf yaitu BEDAKAN, ini yang akan kita sinergikan dengan Kampung Singkong di sini. Masalah ekonomi saat ini semakin berat karena harga bahan pokok meningkat, untuk itu masyarakat harus bisa mengatasinya dengan penghasilan yang lebih baik, dengan produk-produk yang lebih terjangkau, singkong inilah salah satu solusinya,” ujarnya.
Selain itu Sandiaga mengatakan akan mendukung pengembangan Kampung Singkong Argowiyoto sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan dengan menggelar berbagai event.
Para pelaku UMKM didorong untuk berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan yang berada di Destinasi Super Prioritas Borobudur melalui Badan Otorita Borobudur.
Menparekraf juga akan mendorong dimasukkannya Kampung Singkong Argowiyoto ke dalam pola perjalanan bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan DSP Borobudur.
“Kunjungan wisatawan-wisatawan sebagai bagian dari pola perjalanan wisata tidak hanya diarahkan ke Borobudur sebagai magnet utama, tetapi bisa diarahkan juga ke sini,” ujarnya.
"Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga" dikenal ketika local champion setempat, seorang pengusaha inspiratif bernama Hardadi berhasil menciptakan varietas singkong D9. Hal ini kemudian menginspirasi pelaku UMKM lainnya di Kota Salatiga.