Romansa Erick Thohir terhadap BUMN: Dulu Sebel, Sekarang Cinta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui pernah memiliki persepsi negatif terhadap eksistensi perusahaan pelat merah. Pikiran ini terlintas ketika dia masih menjadi pengusaha di industri media dan olahraga.
Saat itu, Erick memandang BUMN sebagai menara gading, sebab seperti perusahaan yang enak dipandang namun keras dipegang.
"Latar belakang saya kan kreator, aktif di media dan olahraga, sebelum diberikan amanah menjadi menteri dan pelayan publik. Saya mau jujur, ketika saya di swasta, persepsi saya ke BUMN negatif, saya merasa BUMN itu seperti menara gading yang enak dilihat tapi keras dipegang," ungkap Erick, Rabu (18/5/2022).
Hanya saja, persepsi itu berubah manakalah dia diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Kementerian BUMN. Pada posisi ini, Erick melihat peran besar perusahaan pelat merah di masyarakat. Peran inilah yang mendorong Erick mencetuskan program transformasi BUMN.
Erick juga melihat peran besar BUMN sebagai penyeimbang pasar, manakala harga kebutuhan pokok masyarakat tengah melambung tinggi.
"Kalau ada operasi pasar, kita duluan yang masuk. Hal-hal ini menyadari saya betapa pentingnya BUMN. Saya berharap generasi muda harus juga punya paradigma dan keterbukaan yang berubah 100%," ucap Erick.
Di lain sisi, dia menaruh harapan besar agar generasi muda yang nantinya bergabung di BUMN bisa melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Erick menyadari dia dan para menteri lain memiliki keterbatasan waktu dalam mengemban amanah.
"Saya berharap apa yang kita bangun sama-sama mohon diteruskan, apa yang kurang dari saya jangan diteruskan, apa yang bagus saya mohon pertahankan karena ini bagian kita dalam membuat legacy ke depan sebagai bangsa Indonesia," kata Erick.
Saat itu, Erick memandang BUMN sebagai menara gading, sebab seperti perusahaan yang enak dipandang namun keras dipegang.
"Latar belakang saya kan kreator, aktif di media dan olahraga, sebelum diberikan amanah menjadi menteri dan pelayan publik. Saya mau jujur, ketika saya di swasta, persepsi saya ke BUMN negatif, saya merasa BUMN itu seperti menara gading yang enak dilihat tapi keras dipegang," ungkap Erick, Rabu (18/5/2022).
Hanya saja, persepsi itu berubah manakalah dia diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Kementerian BUMN. Pada posisi ini, Erick melihat peran besar perusahaan pelat merah di masyarakat. Peran inilah yang mendorong Erick mencetuskan program transformasi BUMN.
Erick juga melihat peran besar BUMN sebagai penyeimbang pasar, manakala harga kebutuhan pokok masyarakat tengah melambung tinggi.
"Kalau ada operasi pasar, kita duluan yang masuk. Hal-hal ini menyadari saya betapa pentingnya BUMN. Saya berharap generasi muda harus juga punya paradigma dan keterbukaan yang berubah 100%," ucap Erick.
Di lain sisi, dia menaruh harapan besar agar generasi muda yang nantinya bergabung di BUMN bisa melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat. Erick menyadari dia dan para menteri lain memiliki keterbatasan waktu dalam mengemban amanah.
"Saya berharap apa yang kita bangun sama-sama mohon diteruskan, apa yang kurang dari saya jangan diteruskan, apa yang bagus saya mohon pertahankan karena ini bagian kita dalam membuat legacy ke depan sebagai bangsa Indonesia," kata Erick.
(uka)