Bos BI Akui Rupiah Masih Undervalue

Senin, 22 Juni 2020 - 14:29 WIB
loading...
Bos BI Akui Rupiah Masih Undervalue
Bank Indonesia menilai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih undervalued. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan bisa kembali menguat. Meskipun saat ini, mata uang NKRI mengalami pelemahan pada sesi perdagangan siang hari.

"Kami masih memandang tingkat nilai tukar rupiah sampai saat ini masih undervalue sehingga memang berpotensi untuk terus menguat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Perry di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Dia melanjutkan, potensi penguatan rupiah bisa terjadi dengan didukung oleh rendahnya inflasi, turunnya current account defisit dan imbas hasil aset keuangan yang bisa menjadi obat kuat untuk mata uang Garuda.

"Tingginya imbal hasil aset keuangan domestik, serta membaiknya premi risiko, baik di global maupun di Indonesia bisa mendorong rupiah," jelasnya.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga sesi siang menyusut. Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melemah 73 poin di level Rp14.173 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp14.100 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.107-Rp14.174 per USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi I masih stagnan pada level Rp14.247 per USD dari sesi pagi tadi. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah bertahan di posisi Rp14.209 per USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah lebih baik dibanding Jumat pekan kemarin di Rp14.242 per USD.
(bon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)