Kesempatan Terakhir Garuda Indonesia Bayar Utang, Dirut: Penanda Penting

Sabtu, 21 Mei 2022 - 05:56 WIB
loading...
Kesempatan Terakhir Garuda Indonesia Bayar Utang, Dirut: Penanda Penting
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Garuda Indonesia Tbk, diperpanjang hingga 20 Juni 2022 mendatang untuk menjadi kesempatan terakhir bagi maskapai nasional tersebut. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ( PKPU ) PT Garuda Indonesia Tbk, diperpanjang hingga 20 Juni 2022 mendatang. Perpanjangan ini merupakan yang terakhir setelah emiten penerbangan pelat merah ini beberapa kali mengajukan perpanjangan PKPU.

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebut putusan perpanjangan terakhir tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang secara resmi ditetapkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta, Kamis (20/5/2022) kemarin.



Berdasarkan informasi Tim Pengurus, tahap lanjutan dari proses PKPU Garuda ini adalah penentuan daftar piutang tetap (DPT) yang nantinya akan menjadi basis untuk agenda voting PKPU.

Irfan menjelaskan perpanjangan terakhir proses PKPU ini menjadi sinyal positif atas langkah percepatan restrukturisasi Garuda Indonesia . Dia menilai perpanjangan terakhir ini akan memberikan ruang dan jangka waktu yang lebih terukur dan spesifik, sehingga negosiasi terhadap rencana perdamaian yang tengah diintensifkan bersama kreditur dapat segera difinalisasi.

“Perpanjangan PKPU terakhir ini juga menjadi penanda penting bahwa proses komunikasi yang selama ini berlangsung antara Garuda dan krediturnya, dengan berbagi optimisme yang sama terhadap outlook bisnis Garuda ke depannya, serta menunjukkan kepercayaan Majelis Hakim maupun Tim Pengurus,” ujar Dirut Garuda, Irfan Setiaputra , Jumat (20/5/2022).

Pihaknya berharap seluruh tahapan PKPU akan segera mencapai titik temu kesepakatan perdamaian, sehingga semua pihak dapat segera menyongsong transformasi bisnis Garuda.

Selama proses PKPU berlangsung, lanjut Irfan, Garuda tetap mengoperasikan penerbangan angkutan penumpang dan kargo. Menurunnya, kinerja operasional Garuda sejak April lalu semakin membaik dibandingkan periode Februari tahun ini.

"Ini menunjukkan pertumbuhan angkutan penumpang yang signifikan yakni sebesar 74%. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai relaksasi kebijakan mobilitas masyarakat, kembali diperbolehkannya aktivitas mudik dan peak season perjalanan selama periode Lebaran," kata dia.



Sementara itu, di tengah tantangan industri penerbangan global, Garuda juga terus mengoptimalkan fokus utilisasi armada pada rute padat penumpang. Langkah tersebut mulai menunjukkan pergerakan yang positif, yaitu pada akhir April 2022 frekuensi penerbangan tumbuh sebesar 20% dibandingkan dengan periode awal Februari 2022 lalu.

"Kami meyakini berbagai upaya adaptasi dalam menyikapi tantangan kinerja industri penerbangan yang semakin dinamis, akan menjadi langkah komprehensif Garuda untuk menjadi entitas bisnis yang semakin agile dan resilient dengan fokus profitabilitas yang terukur dan sustainable,” kata Irfan.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)