Kinerja LTLS Baik dan Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Jumat, 3 Juni 2022. Dalam agenda RUPS akan membahas pencapaian kinerja pada tahun 2021 dan persetujuan atas penetapan penggunaan laba pada 2021. Rencananya LTLS juga akan membagikan dividen dari hasil laba bersih tahun 2021.
Selanjutnya dalam RUPSLB, akan juga dibahas studi kelayakan tentang penambahan kegiatan usaha Perseroan. Serta persetujuan atas rencana Perseroan untuk menambah kegiatan usaha utama Perseroan sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2020.
Eurike Hadijaya, Investor Relations LTLS mengatakan, tren kinerja positif Lautan Luas tahun lalu terus berlanjut pada pada kuartal I-2022. Hal tersebut menunjukkan bahwa Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, LTLS juga terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi. Hal ini diperkuat dengan penaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PEFINDO yang merupakan perusahaan pemeringkat efek di Indonesia.
Kenaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020, dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A dan B tahun 2021 menjadi “IdA” dari sebelumnya yaitu “IdA-“. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.
“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan diharapkan akan menjadi lebih baik, yang akan berdampak pula pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Eurike.
Pembagian Dividen Diapresiasi Positif
Dalam lima tahun terakhir, LTLS telah membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) di kisaran 30%. Pembagian dividen menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan bisnis perseroan sejalan dengan arahan strategis jangka panjang yang telah dirancang sebelumnya.
Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menjelaskan, untuk rutinitas pembagian dividen perlu di apresiasi, niat manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan (Kesejahteraan Pemegang Saham) menunjukan bagaimana mereka concern terhadap pemegang saham.
"Tentu menguntungan bagi pemegang saham karena terjadi realisasi keuntungan untuk pemegang saham," kata Alfred dalam keterangan resminya.
Menurutnya performa kenaikan laba tahun 2021 yang mengesankan (+271%) selain faktor kenaikan omset core bisnis, efisiensi operasional dan penurunan beban keuangan menjadi kontribusi terbesar. Sehingga kenaikan laba yang signifikan tersebut disertai dengan kenaikan margin keuntungan perseroan.
Pada kuartal I-2022, performa apik LTLS terus berlanjut, perseroan mampu mempertahankan efisiensinya sehingga bisa mendapatkan peningkatan margin profitabilitas. Resiliancy bisnisnya juga sangat baik jika melihat result mereka di laporan keuangan.
"Era pandemi perseroan masih mampu mencatatkan laba bersih, dan pada tahun 2021 perseroan sudah pulih dengan raihan performa jauh lebh tinggi dibandingkan sebelum Covid. Jadi fundamentalnya sangat baik, dan dengan level valuasi multiple yang rendah sahamnya masih sangat layak untuk jangka panjang," jelas Alfred.
Harga saham LTLS juga sudah naik 88% dalam sebulan terakhir. Alfred melihat kenaikan tersebut merupakan respon pasar terhadap result/performa LTLS di kuartal IV-2021 yang berlanjut di kuartal I-2022. Meskipun sahamnya telah naik 88% dalam 1 bulan terakhir, anualized PE LTLS tahun 2022 masih sebesar 5,1x masih rendah jika dibandingkan sektor dan rata-rata pasar.
"Apalagi bisnis LTLS tidak hanya Distibutor namun juga memiliki bisnis manufacturer, sehingga pada PE Multiple 5,1x masih dibilang murah," jelas Alfred.
Risiko ke depan lebih kepada resiko fluktuasi harga saham, karena sudah mengalami kenaikan signifikan dalam jangka pendek, sehingga ada potensi profit taking.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal, Sunar Susanto menjelaskan perusahaan yang rutin tiap tahun membayar dividen dalam bentuk uang tunai, biasanya merupakan perusahaan yang sudah mapan dengan arus kas yang stabil.
"Jika pembagian Dividen Tunai murni dari hasil laba bersih operasional perusahaan maka benar mencerminkan laporan keuangan yang baik dan mapan," kata Sunar.
Ia menambahkan walaupun Dividend Payout Ratio LTLS cukup besar di kisaran 30%, tetapi jumlah yang di terima trader / investor per lembar saham tidak begitu besar di lihat dari dividend Yield. "Meski demikian dalam jangka panjang, prospeknya masih cukup bagus," jelasnya.
Sunar menambahkan, berrdasarkan data statistik Bulan April 2022 IDX, untuk sektor Basic Materials per akhir tahun 2021, PBV 1.2x, PER 16.34x dan DER 0.81x. Sedangkan untuk LTLS untuk per 13 Mei 2022, PBV 0.79x, PER 5.11x dan DER 1.4x.
"Sebenarnya untuk LTLS cukup murah secara valuasi PBV dan PER nya," pungkasnya.
Selanjutnya dalam RUPSLB, akan juga dibahas studi kelayakan tentang penambahan kegiatan usaha Perseroan. Serta persetujuan atas rencana Perseroan untuk menambah kegiatan usaha utama Perseroan sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2020.
Eurike Hadijaya, Investor Relations LTLS mengatakan, tren kinerja positif Lautan Luas tahun lalu terus berlanjut pada pada kuartal I-2022. Hal tersebut menunjukkan bahwa Perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, LTLS juga terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi. Hal ini diperkuat dengan penaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PEFINDO yang merupakan perusahaan pemeringkat efek di Indonesia.
Kenaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan II Tahap I tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B tahun 2017, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020, dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Seri A dan B tahun 2021 menjadi “IdA” dari sebelumnya yaitu “IdA-“. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.
“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan diharapkan akan menjadi lebih baik, yang akan berdampak pula pada peningkatan kinerja Perseroan,” jelas Eurike.
Pembagian Dividen Diapresiasi Positif
Dalam lima tahun terakhir, LTLS telah membagikan dividen dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) di kisaran 30%. Pembagian dividen menunjukkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan bisnis perseroan sejalan dengan arahan strategis jangka panjang yang telah dirancang sebelumnya.
Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menjelaskan, untuk rutinitas pembagian dividen perlu di apresiasi, niat manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan (Kesejahteraan Pemegang Saham) menunjukan bagaimana mereka concern terhadap pemegang saham.
"Tentu menguntungan bagi pemegang saham karena terjadi realisasi keuntungan untuk pemegang saham," kata Alfred dalam keterangan resminya.
Menurutnya performa kenaikan laba tahun 2021 yang mengesankan (+271%) selain faktor kenaikan omset core bisnis, efisiensi operasional dan penurunan beban keuangan menjadi kontribusi terbesar. Sehingga kenaikan laba yang signifikan tersebut disertai dengan kenaikan margin keuntungan perseroan.
Pada kuartal I-2022, performa apik LTLS terus berlanjut, perseroan mampu mempertahankan efisiensinya sehingga bisa mendapatkan peningkatan margin profitabilitas. Resiliancy bisnisnya juga sangat baik jika melihat result mereka di laporan keuangan.
"Era pandemi perseroan masih mampu mencatatkan laba bersih, dan pada tahun 2021 perseroan sudah pulih dengan raihan performa jauh lebh tinggi dibandingkan sebelum Covid. Jadi fundamentalnya sangat baik, dan dengan level valuasi multiple yang rendah sahamnya masih sangat layak untuk jangka panjang," jelas Alfred.
Harga saham LTLS juga sudah naik 88% dalam sebulan terakhir. Alfred melihat kenaikan tersebut merupakan respon pasar terhadap result/performa LTLS di kuartal IV-2021 yang berlanjut di kuartal I-2022. Meskipun sahamnya telah naik 88% dalam 1 bulan terakhir, anualized PE LTLS tahun 2022 masih sebesar 5,1x masih rendah jika dibandingkan sektor dan rata-rata pasar.
"Apalagi bisnis LTLS tidak hanya Distibutor namun juga memiliki bisnis manufacturer, sehingga pada PE Multiple 5,1x masih dibilang murah," jelas Alfred.
Risiko ke depan lebih kepada resiko fluktuasi harga saham, karena sudah mengalami kenaikan signifikan dalam jangka pendek, sehingga ada potensi profit taking.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal, Sunar Susanto menjelaskan perusahaan yang rutin tiap tahun membayar dividen dalam bentuk uang tunai, biasanya merupakan perusahaan yang sudah mapan dengan arus kas yang stabil.
"Jika pembagian Dividen Tunai murni dari hasil laba bersih operasional perusahaan maka benar mencerminkan laporan keuangan yang baik dan mapan," kata Sunar.
Ia menambahkan walaupun Dividend Payout Ratio LTLS cukup besar di kisaran 30%, tetapi jumlah yang di terima trader / investor per lembar saham tidak begitu besar di lihat dari dividend Yield. "Meski demikian dalam jangka panjang, prospeknya masih cukup bagus," jelasnya.
Sunar menambahkan, berrdasarkan data statistik Bulan April 2022 IDX, untuk sektor Basic Materials per akhir tahun 2021, PBV 1.2x, PER 16.34x dan DER 0.81x. Sedangkan untuk LTLS untuk per 13 Mei 2022, PBV 0.79x, PER 5.11x dan DER 1.4x.
"Sebenarnya untuk LTLS cukup murah secara valuasi PBV dan PER nya," pungkasnya.
(akr)