Ekspor CPO Resmi Dibuka, Simak Rekomendasi Saham-sahamnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan pembukaan kembali ekspor minyak sawit (CPO) resmi berlaku hari ini, Senin (23/5/2022). Presiden Joko Widodo sebelumnya memutuskan untuk membuka kembali ekspor CPO dan minyak goreng setelah memperhatikan kondisi pasokan dan harga saat ini, serta mempertimbangkan para pekerja di industri kelapa sawit.
Sejumlah emiten perkebunan dan industri CPO tampak merespons sentimen tersebut dengan pergerakan yang cukup positif sejak diumumkan Kamis (19/5/2022).
Founder WH Project, William Hartanto, menganalisa sejumlah saham perusahaan CPO yang mendapat berkah imbas kabar tersebut, sejalan dengan fundamental kinerja keuangan yang memuaskan hingga kuartal pertama tahun ini.
Pertama adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Emiten perkebunan sawit milik Grup Astra itu mencatakan laba bersih sebesar Rp514,09 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 34,97% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp380,88 miliar.
"Secara teknikal AALI telah mengkonfrimasi pola bullish flag pada harga Rp12.175, terakumulasi cukup besar dalam sepekan terakhir, estimasi target penguatan pada Rp13.400- Rp14.000, rekomendasi buy, stop loss jika harga menurun di bawah Rp12.175," kata William saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (23/5/2022).
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga direkomendasikan beli mengingat secara teknikal terbentuk pola double bottom. Diketahui, laba bersih emiten perkebunan sawit milik Grup Salim itu meningkat 42% menjadi Rp991 miliar di sepanjang tahun 2021.
"Level support LSIP di Rp1.310 dan neckline pada harga Rp1.535, rekomendasi buy dengan target pada Rp1.310-1.500, stop loss jika menurun di bawah Rp1.310," tuturnya.
Selanjutnya adalah saham perkebunan dan pengolahan sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) yang meraup laba bersih Rp209 miliar atau naik 110% yoy pada kuartal I/2022. Volume perdagangan DSNG stabil dan terjadi penguatan masih menguji resistance pada harga Rp605.
"Rekomendasi buy dengan target pada harga Rp700 dan stop loss jika menurun di bawah Rp525," sarannya.
Saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga direkomendasikan beli. Sepanjang 2021, produsen minyak goreng ini membukukan laba bersih senilai Rp984 miliar atau tumbuh 320% yoy.
"Secara teknikal tren sideways SIMP dalam area Rp472-Rp525, rekomendasi buy dengan target Rp525 dan Rp600 (jika mampu breakout), stop loss jika harga menurun di bawah Rp472.
Terakhir adalah PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) yang mengantongi laba berih Rp13,54 miliar tahun 2021. William menilai saham emiten perkebunan sawit ini masih uptren.
"Support GZCO ada di Rp178, terakumulasi besar dalam sepekan terakhir, rekomendasi buy di Rp222-Rp230, target pada harga Rp250-272, stop loss jika menurun di bawah Rp178," tutupnya.
Sejumlah emiten perkebunan dan industri CPO tampak merespons sentimen tersebut dengan pergerakan yang cukup positif sejak diumumkan Kamis (19/5/2022).
Founder WH Project, William Hartanto, menganalisa sejumlah saham perusahaan CPO yang mendapat berkah imbas kabar tersebut, sejalan dengan fundamental kinerja keuangan yang memuaskan hingga kuartal pertama tahun ini.
Pertama adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Emiten perkebunan sawit milik Grup Astra itu mencatakan laba bersih sebesar Rp514,09 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 34,97% dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp380,88 miliar.
"Secara teknikal AALI telah mengkonfrimasi pola bullish flag pada harga Rp12.175, terakumulasi cukup besar dalam sepekan terakhir, estimasi target penguatan pada Rp13.400- Rp14.000, rekomendasi buy, stop loss jika harga menurun di bawah Rp12.175," kata William saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (23/5/2022).
Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga direkomendasikan beli mengingat secara teknikal terbentuk pola double bottom. Diketahui, laba bersih emiten perkebunan sawit milik Grup Salim itu meningkat 42% menjadi Rp991 miliar di sepanjang tahun 2021.
"Level support LSIP di Rp1.310 dan neckline pada harga Rp1.535, rekomendasi buy dengan target pada Rp1.310-1.500, stop loss jika menurun di bawah Rp1.310," tuturnya.
Selanjutnya adalah saham perkebunan dan pengolahan sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) yang meraup laba bersih Rp209 miliar atau naik 110% yoy pada kuartal I/2022. Volume perdagangan DSNG stabil dan terjadi penguatan masih menguji resistance pada harga Rp605.
"Rekomendasi buy dengan target pada harga Rp700 dan stop loss jika menurun di bawah Rp525," sarannya.
Saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga direkomendasikan beli. Sepanjang 2021, produsen minyak goreng ini membukukan laba bersih senilai Rp984 miliar atau tumbuh 320% yoy.
"Secara teknikal tren sideways SIMP dalam area Rp472-Rp525, rekomendasi buy dengan target Rp525 dan Rp600 (jika mampu breakout), stop loss jika harga menurun di bawah Rp472.
Terakhir adalah PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) yang mengantongi laba berih Rp13,54 miliar tahun 2021. William menilai saham emiten perkebunan sawit ini masih uptren.
"Support GZCO ada di Rp178, terakumulasi besar dalam sepekan terakhir, rekomendasi buy di Rp222-Rp230, target pada harga Rp250-272, stop loss jika menurun di bawah Rp178," tutupnya.
(uka)