Waduh! Wabah PMK Sudah Menyebar hingga 15 Provinsi dan 52 Kabupaten Kota
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, saat ini wabah virus PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) sudah menyebar di 15 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut telah bertambah dari pengumuman Mentan sebelumnya pada 11 Mei 2022 lalu melalui konferensi pers virtual yang menyebut hanya ada 2 provinsi yang terjangkit wabah PMK, yaitu Aceh dan Jawa Timur.
"Sampai dengan 17 Mei 2022, menunjukan penyebaran PMK di 15 provinsi, dan 52 kabupaten kota," ujar Mentan SYL dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi IV DPR RI, Senin (23/5/2022).
Lebih lanjut Mentan menjelaskan saat ini dalam 15 provinsi yang terjangkit, terdapat jumlah populasi sapi sebanyak 13,8 juta ekor, sedangkan yang terdampak dari adanya wabah PMK sudah 3,9 juta ekor.
"Berdasarkan hasil konfirmasi test PCR di laboratorium, sebanyak 13 ribu ekor atau 0,36% dari populasi ternak ," sambung Mentan
Meski demikian Mentan SYL mengklaim bahwa penanganan yang dilakukan sudah menunjukan perkembangan yang siginifikan. Walaupun terjadi peningkatan penularan wabah ke daerah lain.
"Ternak sembuh itu sebanyak 2.632 ekor, dan yang mati sebanyak 99 ekor," kata Mentan.
Mentan SYL menambahkan, saat ini pihaknya telah menyusun beberapa langkah untuk menangani virus yang sudah menyebar di 15 provinsi tersebut. Harapannya bisa mengurangi dampak dari adanya wabah PMK.
"Agenda temporary meliputi pengadaan vaksin, penetapan penggunaan vaksin darurat, pembatasan lalu lintas dan produk hewan," pungkasnya.
"Sampai dengan 17 Mei 2022, menunjukan penyebaran PMK di 15 provinsi, dan 52 kabupaten kota," ujar Mentan SYL dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi IV DPR RI, Senin (23/5/2022).
Lebih lanjut Mentan menjelaskan saat ini dalam 15 provinsi yang terjangkit, terdapat jumlah populasi sapi sebanyak 13,8 juta ekor, sedangkan yang terdampak dari adanya wabah PMK sudah 3,9 juta ekor.
"Berdasarkan hasil konfirmasi test PCR di laboratorium, sebanyak 13 ribu ekor atau 0,36% dari populasi ternak ," sambung Mentan
Meski demikian Mentan SYL mengklaim bahwa penanganan yang dilakukan sudah menunjukan perkembangan yang siginifikan. Walaupun terjadi peningkatan penularan wabah ke daerah lain.
"Ternak sembuh itu sebanyak 2.632 ekor, dan yang mati sebanyak 99 ekor," kata Mentan.
Mentan SYL menambahkan, saat ini pihaknya telah menyusun beberapa langkah untuk menangani virus yang sudah menyebar di 15 provinsi tersebut. Harapannya bisa mengurangi dampak dari adanya wabah PMK.
"Agenda temporary meliputi pengadaan vaksin, penetapan penggunaan vaksin darurat, pembatasan lalu lintas dan produk hewan," pungkasnya.
(akr)