Naik 120 Persen, PLN Kantongi Laba Rp13 Triliun Lebih di 2021

Selasa, 24 Mei 2022 - 07:27 WIB
loading...
Naik 120 Persen, PLN...
PLN bukukan kenaikan laba di sepanjang 2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan entitas anak membukukan total pendapatan usaha sebesar Rp368,17 triliun pada tahun 2021. Capaian itu tumbuh 6,58% dibandingkan periode 2020 senilai Rp345,41 triliun.



Penjualan tenaga listrik berkontribusi paling besar terhadap pendapatan usaha PLN, sebesar Rp288,86 triliun. Disusul subsidi listrik pemerintah Rp49,79 triliun dan pendapatan kompensasi Rp24,59 triliun.

Sisanya, penyambungan pelanggan Rp493,43 miliar dan lain-lain Rp4,42 triliun. Demikian laporan keuangan PT PLN (PPLN) di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (24/5/2022).

Pertumbuhan pemasukan mendongkrak beban usaha perusahaan BUMN ini dengan total beban sebanyak Rp323,19 triliun. Dua beban terbesar datang dari bahan bakar dan pelumas Rp118,41 triliun dan pembelian tenaga listrik Rp103,55 triliun.



Setelah perhitungan beban pajak, PLN membukukan laba bersih senilai Rp13,12 triliun pada tahun 2021. Capaian itu meningkat 120,61% dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp5,95 triliun. Alhasil, laba per saham dasar PLN tumbuh dari semula Rp48.439 pada tahun 2020 menjadi Rp96.972.

Di tingkat neraca keuangan, PLN memiliki jumlah aset sebanyak Rp1,61 kuadriliun per 31 Desember 2021, terdiri dari aset lancar Rp85,91 triliun, dan aset tidak lancar Rp1,52 kuadriliun. Posisi aset tahun 2021 meningkat 1,52% dari tahun 2020 sebanyak Rp1,58 kuadriliun.

Jumlah liabilitas atau utang PLN tahun 2021 berkurang 2,69% menjadi Rp631,60 triliun dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp649,10 triliun. Liabilitas jangka panjang turun 2,88% menjadi Rp485,07 triliun, dari Rp499,47 triliun, demikian juga jangka pendek sebanyak Rp146,53 triliun.



Ekuitas PLN tumbuh menjadi Rp981,60 triliun dari sebelumnya Rp939,81 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas akhir tahun 2021 mencapai Rp37,96 triliun, atau lebih rendah dari posisi akhir 2020 sebanyak Rp54,73 triliun.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)