Tujuh Sektor Penyumbang Pajak Terbesar di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa sektor penyumbang pajak terbesar di Indonesia umumnya jarang berganti setiap tahunnya. Hanya saja, dalam segi pertumbuhan masing-masing sektor ini memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda-beda.
Pertumbuhan penerimaan pajak sampai dengan April 2022 mencapai angka 51,49 persen (yoy). Laju pertumbuhan ini membuat penerimaan pajak yang terealisasi mencapai Rp567,69 Triliun. Dalam capaian ini, Dirjen Pajak telah berhasil mengumpulkan sekitar 44,88 persen dari penerimaan pajak yang ditargetkan dalam APBN 2022.
Penerimaan pajak pada seluruh sektor utama mencatatkan pertumbuhan yang positif. Kenaikan ini diketahui akibat peningkatan profitabilitas korporasi pada 2021. Bersumber dari data APBN KITA edisi Mei 2022, berikut beberapa sektor penyumbang pajak terbesar di Indonesia:
1. Industri Pengolahan
Di posisi pertama, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang pajak terbesar. Sektor ini tercatat berkontribusi sekitar 30,2 persen dari jumlah pajak yang didapatkan.
Jika melihat perkembangannya, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan kumulatif mencapai 50,60 persen (yoy) secara berturut-turut. Dalam hal ini, subsektor utama yang berkontribusi paling besar adalah industri makanan dengan realisasi penerimaan mencapai Rp16, 36 Triliun.
2. Perdagangan
Sektor perdagangan menjadi penyumbang terbesar kedua dengan kontribusi sekitar 22,6 persen. Sektor ini bahkan melampaui pertumbuhan kumulatif dari bidang industri pengolahan.
Tercatat, angka pertumbuhan kumulatif sektor perdagangan mencapai angka 63,12 persen (yoy). Subsektor yang paling besar kontribusinya adalah perdagangan besar bukan mobil dan sepeda motor dengan realisasi penerimaan mencapai Rp34, 18 triliun.
3. Jasa Keuangan & Asuransi
Jasa keuangan dan asuransi menyumbang sekitar 12,2 persen dari penerimaan pajak. Sektor ini juga memiliki laju pertumbuhan yang cukup memuaskan dengan capaian sekitar 24,34 persen.
4. Pertambangan
Sektor pertambangan menjadi top performer dengan capaian pertumbuhan kumulatif hingga 259,47 persen (yoy). Kenaikan fantastis pada bidang ini utamanya berasal dari subsektor pertambangan batubara dan lignit. Untuk kontribusinya sendiri, sektor pertambangan menyumbang sekitar 10,9 persen dari keseluruhan pajak yang didapat.
Pertumbuhan penerimaan pajak sampai dengan April 2022 mencapai angka 51,49 persen (yoy). Laju pertumbuhan ini membuat penerimaan pajak yang terealisasi mencapai Rp567,69 Triliun. Dalam capaian ini, Dirjen Pajak telah berhasil mengumpulkan sekitar 44,88 persen dari penerimaan pajak yang ditargetkan dalam APBN 2022.
Penerimaan pajak pada seluruh sektor utama mencatatkan pertumbuhan yang positif. Kenaikan ini diketahui akibat peningkatan profitabilitas korporasi pada 2021. Bersumber dari data APBN KITA edisi Mei 2022, berikut beberapa sektor penyumbang pajak terbesar di Indonesia:
1. Industri Pengolahan
Di posisi pertama, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang pajak terbesar. Sektor ini tercatat berkontribusi sekitar 30,2 persen dari jumlah pajak yang didapatkan.
Jika melihat perkembangannya, sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan kumulatif mencapai 50,60 persen (yoy) secara berturut-turut. Dalam hal ini, subsektor utama yang berkontribusi paling besar adalah industri makanan dengan realisasi penerimaan mencapai Rp16, 36 Triliun.
2. Perdagangan
Sektor perdagangan menjadi penyumbang terbesar kedua dengan kontribusi sekitar 22,6 persen. Sektor ini bahkan melampaui pertumbuhan kumulatif dari bidang industri pengolahan.
Tercatat, angka pertumbuhan kumulatif sektor perdagangan mencapai angka 63,12 persen (yoy). Subsektor yang paling besar kontribusinya adalah perdagangan besar bukan mobil dan sepeda motor dengan realisasi penerimaan mencapai Rp34, 18 triliun.
3. Jasa Keuangan & Asuransi
Jasa keuangan dan asuransi menyumbang sekitar 12,2 persen dari penerimaan pajak. Sektor ini juga memiliki laju pertumbuhan yang cukup memuaskan dengan capaian sekitar 24,34 persen.
4. Pertambangan
Sektor pertambangan menjadi top performer dengan capaian pertumbuhan kumulatif hingga 259,47 persen (yoy). Kenaikan fantastis pada bidang ini utamanya berasal dari subsektor pertambangan batubara dan lignit. Untuk kontribusinya sendiri, sektor pertambangan menyumbang sekitar 10,9 persen dari keseluruhan pajak yang didapat.