Tingkatkan Kinerja, Pharos Fokus Inovasi dan Transformasi Digital di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Phapros (PEHA) sebagai bagian dari anak usaha BUMN farmasi berhasil membukukan kinerja poitif pada tahun lalu. Berdasarkan laporan perusahaan penjualan bersih perusahaan meningkat sebesar 7,23% di 2021.
"Meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, namun perusahaan berhasil meningkatkan rasio kas tahun 2021 sebesar 122% dibanding tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko saat public expose dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2021, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia capaian kinerja tersebut mengindikasikan kinerja perseroan tumbuh sehat dan memiliki kemampuan cukup baik untuk membayar kewajiban. Tak hanya itu, perseroan juga memiliki kinerja non-finansial yang diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan, yaitu berupa 9 penghargaan dan enam sertifikasi, termasuk alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40% dibandingkan pada 2020.
"Tahun lalu kami juga telah meluncurkan lebih dari 10 produk baru pada kategori terapi untuk cardiovascular, ortopedi, suplemen kesehatan, gastrointestinal, neurotropic, oral corticosteroid," kata dia.
Dia mengatakan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian. Pihaknya optimistis tahun ini kondisi sektor farmasi jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya saat masih pandemi.
Adapun pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi mencapai 10,2%, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 9,4%. Sementara tahun depan diperkirakan sektor farmasi akan tumbuh 11,2%.
"Tahun ini perusahaan akan fokus inovasi, khususnya penataan portofolio perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran," jelas Hadi.
Ia mengungkapkan fokus transformasi digital menjadi bagian dari strategi mendorong kinerja tahun ini dengan melakukan digitalisasi rantai pasok dan proses produksi serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce. Tahun ini perusahaan juga melakukan perubahan penguru dengan melakukan pergantian komisaris independen dan perubahan direksi.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Dewan Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan
Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih
"Meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, namun perusahaan berhasil meningkatkan rasio kas tahun 2021 sebesar 122% dibanding tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Phapros Hadi Kardoko saat public expose dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2021, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia capaian kinerja tersebut mengindikasikan kinerja perseroan tumbuh sehat dan memiliki kemampuan cukup baik untuk membayar kewajiban. Tak hanya itu, perseroan juga memiliki kinerja non-finansial yang diakui pihak lain sebagai wujud kerja keras seluruh pihak di perusahaan, yaitu berupa 9 penghargaan dan enam sertifikasi, termasuk alokasi tanggung jawab sosial yang meningkat 40% dibandingkan pada 2020.
"Tahun lalu kami juga telah meluncurkan lebih dari 10 produk baru pada kategori terapi untuk cardiovascular, ortopedi, suplemen kesehatan, gastrointestinal, neurotropic, oral corticosteroid," kata dia.
Dia mengatakan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian. Pihaknya optimistis tahun ini kondisi sektor farmasi jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya saat masih pandemi.
Adapun pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi mencapai 10,2%, lebih tinggi dibandingkan 2021 sebesar 9,4%. Sementara tahun depan diperkirakan sektor farmasi akan tumbuh 11,2%.
"Tahun ini perusahaan akan fokus inovasi, khususnya penataan portofolio perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran," jelas Hadi.
Ia mengungkapkan fokus transformasi digital menjadi bagian dari strategi mendorong kinerja tahun ini dengan melakukan digitalisasi rantai pasok dan proses produksi serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce. Tahun ini perusahaan juga melakukan perubahan penguru dengan melakukan pergantian komisaris independen dan perubahan direksi.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Maxi Rein Rondonuwu
Komisaris: Masrizal Achmad Syarief
Komisaris Independen: Chrisma Aryani Albandjar
Komisaris Independen: Bimo Wijayanto
Dewan Direksi
Direktur Utama: Hadi Kardoko
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: David Sidjabat
Direktur Pemasaran: Imelda Alini Pohan
Direktur Produksi: Ida Rahmi Kurniasih
(nng)