Awas Krisis Pangan! Pengamat: Engga Masalah Harga Mahal, Asal Barangnya Ada

Jum'at, 03 Juni 2022 - 09:18 WIB
loading...
Awas Krisis Pangan! Pengamat: Engga Masalah Harga Mahal, Asal Barangnya Ada
Adapun operasi pasar diakuinya masih efektif untuk menekan harga di pasar. Kendati demikian, pengamat menilai yang jauh lebih penting adalah perbaikan rantai pasokan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga bahan pokok di Indonesia dinilai dipengaruhi oleh situasi ekonomi global . Tak hanya di Tanah Air, negara lain juga mengalami kondisi yang sama.

"Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," ujar Pengamat ekonomi Poltak Hotradero.



Adapun operasi pasar diakuinya masih efektif untuk menekan harga di pasar. Kendati demikian, dia menilai yang jauh lebih penting adalah perbaikan rantai pasokan, sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat tetap tersedia di pasar.

"Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," ungkapnya.

Kemudian, dari sisi masyarakat, ada upaya substitusi bahan pokok yang mungkin bisa diperoleh di dalam negeri. Masyarakat dalam mengatur kebutuhan juga perlu lebih cermat.



Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Edy Priyono menjelaskan, fundamental perekonomian Indonesia cukup kuat seiring terkendalinya Covid-19. Diakuinya bahwa ketidakpastian ekonomi global berpengaruh terhadap Indonesia, tapi tidak akan terlalu besar.

Keyakinan Edy berdasarkan beberapa faktor, antara lain pertumbuhan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 tumbuh 5,01% (YoY), selisih sedikit dari posisi kuartal IV/2021 sebesar 5,02% (YoY).

Indikator lainnya adalah menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22% pada Februari 2021 menjadi 5,83% pada Februari 2022. Edy mengatakan, pemerintah terus berusaha mengerek pertumbuhan ekonomi dengan melakukan akselerasi dan perluasan vaksinasi, serta pembukaan sektor-sektor potensial. Salah satu upaya dalam menjaga daya beli masyarakat adalah pemberian bantuan sosial.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3115 seconds (0.1#10.140)