Dagangan Peroleh Pendanaan Rp95,2 Miliar, Dipimpin BTPN Syariah Ventura

Jum'at, 03 Juni 2022 - 14:12 WIB
loading...
Dagangan Peroleh Pendanaan...
Startup rural e-commerce, Dagangan, hari ini memperoleh pendanaan Pra-Seri B senilai USD6,6 juta atau senilai Rp95,2 miliar.
A A A
JAKARTA - Startup rural e-commerce, Dagangan, hari ini memperoleh pendanaan Pra-Seri B senilai USD6,6 juta atau senilai Rp95,2 miliar (kurs Rp14.435 per dolar AS). Pendanaan ini dipimpin BTPN Syariah Ventura dengan partisipasi dari investor lainnya, termasuk Monk’s Hill Ventures dan Hendra Kwik, CEO Payfazz, perusahaan fintech yang melayani UMKM dan masyarakat unbanked di Indonesia.

Investasi strategis ini akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis serta meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. Dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.

“Kami memiliki aspirasi agar dapat melayani masyarakat hingga ke daerah pelosok sehingga perekonomian di desa dapat tumbuh secara signifikan,” kata CEO dan Co-founder Dagangan, Ryan Manafe dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/6/2022).

(Baca juga:Startup Dagangan Berikan Masyarakat Perdesaan Kemudahan Berbelanja seperti di Kota)

Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini, kata Ryan, bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depannya.

Ryan menambahkan, Dagangan telah bermitra dengan BTPN Syariah (perusahaan induk BTPN Syariah Ventura) sejak 2020. “Kami melihat semangat yang sama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di pelosok. Melalui pendanaan ini, BTPN Syariah Ventura memberikan kami akses terhadap ekosistem yang mereka miliki, sehingga memberi kami kesempatan memperluas bisnis, termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik,” katanya.

(Baca juga:Perluas Layanan di Bulan Ramadan, Startup Dagangan Bantu Stabilitas Harga Sembako)

Dagangan merupakan platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion. Dagangan juga memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel. Baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah perdesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.

(Baca juga:Dua Pria Mabuk Palak Pedagang dan Rusak Dagangan di Taman Asri Larangan)

Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah, sekaligus membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.

“Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, di mana 80% dari total penduduk Indonesia tinggal,” ungkap President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.

Oleh karena itu, lanjut Wilson, pihaknya sangat fokus pada pemetaan bisnis yang tepat dengan membuat organisasi yang efisien, menciptakan pertumbuhan yang konsisten, dan tentunya disertai dengan pengembangan teknologi yang inovatif.

“Saat ini, setiap transaksi pada aplikasi Dagangan mampu memberikan profit yang bertumbuh, yang mana hal ini jarang terjadi pada startup yang baru berdiri,” tegas Wilson.

Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar USD11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan telah berhasil mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)