Mas Menteri Usul Tambah Anggaran Jadi Rp8 Triliun, Ini Alasannya

Selasa, 23 Juni 2020 - 21:00 WIB
loading...
Mas Menteri Usul Tambah...
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio atau yang kerap disapa Mas Menteri. Foto/Dok Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengusulkan penambahan anggaran untuk tahun 2021 menjadi sebesar Rp8 triliun. Penambahan ini terkait percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) usai dihantam pandemi corona (Covid-19).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, berdasarkan surat Mentri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan (Menkeu) tentang pagu indikatif, Kemenparekraf pada 2021 mendapatkan anggaran sekitar Rp4,1 triliun.

"Dalam rangka percepatan pemulihan sektor parekraf sebagai dampak Covid-19, pada 5 Juni 2020 Kemenparekraf telah mengajukan usulan alokasi anggaran menjadi sebesar Rp8 triliun untuk tahun anggaran 2021 kepada Menkeu," ungkapnya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR di Jakarta, Selasa (23/6/2020). (Baca : Gairahkan Ekonomi Masyarakat, Destinasi Wisata Domestik Dibuka Agustus )

Menurut Mas Menteri, demikian Wishnutama kerap disapa, usulan tambahan tersebut pada Pagu Indikatif tahun anggaran 2021 baru dipenuhi 51,4%. Dia pun lantas menjelaskan justifikasi dari usulan tersebut, diantaranya bahwa sektor parekraf sangat terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, arahan presiden untuk membangkitkan sektor pariwisata pada 2021, sehingga harus ada program untuk mempercepat pemulihan sektor parekraf.

"Disamping itu juga peningkatan daya saing destinasi dengan mersepon kebiasaan baru, tentunya kita harus dapat berkompetisi dengan negara lain yang saat ini sudah ancang-ancang untuk melakukan berbagai macam aktivasi dan pemasaran secara sangat agresif," tuturnya.

Wishnutama menjelaskan, prioritas penambahan anggaran 2021 ditujukan untuk merespon tatanan normal baru dengan menerapkan CHS (Cleanliness, Health, and Safety) di setiap destinasi pariwisata.

"Kemudian juga sosialisasi CHS untuk segmen pariwisata nusantara, menjaga minat pasar untuk segmen pariwisata mancanegara, percepatan pemulihan industri, mempersiapkan SDM, serta menciptakan daya tarik baru seperti penyelenggaraan event berskala nasional bahkan internasional," bebernya. (Baca juga : Soal Protokol Kesehatan di Kawasan Wisata, Ini Penjelasan Dokter Reisa )

Lebih lanjut, anggaran Kemenparekraf/Baparekraf tahun 2021 akan tersebar di tujuh kedeputian. Dua yang terbesar adalah Deputi Pemasaran sebesar Rp653,143 miliar, serta Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan sebesar Rp703,784 miliar.

Anggaran deputi pemasaran antara lain untuk penyusunan strategi dan konten komunikasi pemasaran, pemuatan publikasi pariwisata di media, serta penguatan promosi wisata melalui pameran wisata, misi penjualan, festival Wonderful Indonesia dan famtrip. Program lainnya adalah pemasaran terpadu bersama wholeseller dan maskapai, serta penguatan fasilitasi pelaku kreatif di dalam dan luar negeri.

Sedangkan Deputi Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan memiliki program diantaranya diversifikasi dan pengembangan produk wisata alam budaya dan buatan, penguatan dan pengembangan segmen wisata minat khusus dan MICE, serta penguatan promosi wisata minat khusus dan event.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Danareksa Dorong Pengembangan...
Danareksa Dorong Pengembangan Pariwisata Melalui Revitalisasi Destinasi Ikonik
Intip Koleksi Kapal...
Intip Koleksi Kapal Pesiar Mini Salaya Yacht yang Beroperasi di 3 Wilayah
Awal Mula Salaya Yacht,...
Awal Mula Salaya Yacht, Perusahaan Kapal Pesiar Milik Kevin Sanjaya Bersama Prilly Latuconsina
Tiket Pesawat Mahal,...
Tiket Pesawat Mahal, Kemenparekraf Dorong KAI Tambah Kapasitas Perjalanan
Kontribusi USD7,2 Miliar...
Kontribusi USD7,2 Miliar ke PDB, Klook Siapkan Wisata Berbasis ESG
PGN Kembangkan Jargas...
PGN Kembangkan Jargas di Industri Pariwisata Bersama ITDC
Rusia Siapkan Rezim...
Rusia Siapkan Rezim Bebas Visa untuk Sejumlah Negara, Ada Indonesia?
91.800 Wisatawan Indonesia...
91.800 Wisatawan Indonesia Kunjungi Taiwan hingga Mei 2024
Sektor Pariwisata Melejit,...
Sektor Pariwisata Melejit, Industri MICE Ikut Bangkit
Rekomendasi
2 Masjid di Sumut dan...
2 Masjid di Sumut dan 1 Ponpes di Riau Jadi Lokasi Kabaikan SAR 2025
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
Berita Terkini
Terminal 2F Bandara...
Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Resmi Jadi Pusat Penerbangan Umrah dan Haji, Ini Fasilitasnya
50 menit yang lalu
2,5 Juta Tiket KA Lebaran...
2,5 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Sudah Terjual! Ini 10 Relasi Terpadat
2 jam yang lalu
Menjaga Stabilitas Jaringan...
Menjaga Stabilitas Jaringan lewatNetmonk Internet Quality
2 jam yang lalu
MNC Bank Borong 5 Penghargaan...
MNC Bank Borong 5 Penghargaan Bergengsi di Ajang Digital Brand Awards 2025
2 jam yang lalu
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
4 jam yang lalu
Permudah Masyarakat,...
Permudah Masyarakat, Pertamina Delivery Service Siap Antar LPG Gratis
6 jam yang lalu
Infografis
Kartu Jakarta Mahasiswa...
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved