Material Unik untuk Percantik Pagar Rumah
loading...
A
A
A
KEBUTUHAN pagar tidak sebatas pada keamanan. Dalam menghadirkannya perlu ada unsur estetika sebuah rumah. Kedua fungsi ini bisa sejalan asalkan didesain dengan karakter dan kebutuhan pemilik rumah.
Dalam merancang bentuk pagar, unsur material menjadi faktor utama yang menentukan nilai estetikanya. Ada beberapa material pokok yang saat ini banyak dipakai untuk membuat pagar seperti besi, bata, batu alam, dan kayu.
Material seperti stainles steel sudah mulai ditinggalkan karena bahannya tidak bisa diolah menjadi bentuk yang beragam. Di samping itu, bahan ini juga relatif lebih mahal dibandingkan material lain seperti besi dan kayu.
"Yang saat ini sedang tren dan banyak diaplikasikan adalah memadukan dua atau tiga material, seperti material kayu yang digabungkan dengan besi. Material kayu dijadikan sebagai aksen terdepan agar terlihat lebih natural, sedangkan besi hanya sebagai penopang material kayu agar terlihat kokoh," kata arsitek Yoshi Fajar Kresno.
Kreativitas dengan menggabungkan kedua bahan material ini bisa menekan anggaran pembuatan pagar. Bata, batako, roster, beton aerasi, dan konblok merupakan beberapa contoh material cetakan yang bisa diolah menjadi pagar.
Kebanyakan bata selalu dijadikan material dasar pembuatan pagar yang berbentuk dinding. Kebanyakan orang melapisi dinding pagar bata dengan cat atau semen. Namun, kini banyak yang justru mengekspos bata tersebut.
"Bila ingin diekspos, bata harus dilapisi dengan cat batu alam yang akan melindunginya dari lumut. Untuk menghemat anggaran, bila dinding pagar tak ingin diekspos, bisa mengganti bata dengan batako," sebut Yoshi.
Selain harga untuk membuat 1 meter persegi luasan dinding batako lebih murah daripada menggunakan bata, waktu pengerjaan dinding pagar jauh lebih cepat dan lebih bisa menekan anggaran.
Selain menggunakan bata dan batako, roster atau bata kerang juga bisa menjadi alternatif material pagar. Keunggulan material ini adalah dinding pagar yang terbangun dari roster tidak seluruhnya tertutup karena permukaan roster berlubang. (Baca: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi)
"Kunci utama pemakaian roster untuk pagar adalah bagaimana memilih corak roster dan menyusunnya hingga tampak menarik. Jika roster hanya disusun seperti menyusun bata mungkin tampilannya akan biasa saja," tegasnya.
Material pagar yang selalu menjadi favorit dan diandalkan adalah besi. Ada beberapa nilai lebih yang membuat besi banyak dipakai untuk pagar, salah satunya daya tahan yang tinggi terhadap cuaca.
"Permasalahan yang sering ditemukan pada pagar besi adalah bagian cat yang mengelupas dan pudar. Tapi di samping itu, besi mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan desain," kata Yoshi. (Baca juga: Cita Rasa Dessert Dalam Secangkir Kopi)
Selain itu, pagar yang terbuat dari material besi masih terjangkau. Harga pagar besi umumnya berkisar Rp500 ribu sampai Rp 1 jutaan per meter dengan ketinggian tak lebih dari 1 meter.
Tidak hanya besi, pagar dengan materia kayu tampaknya tengah digandrungi. Namun, penggunaan kayu solid asli saat ini sudah mulai ditinggalkan mengingat material ini karakternya tidak tahan terhadap cuaca.
Alternatif penggunaan kayu bisa memakai bahan imitasi, baik yang kayunya hanya jadi pelapis atas atau bahkan yang sama sekali tidak memiliki unsur kayu tetapi berpenampilan sangat mirip kayu.
"Pada pagar yang terbuat dari kayu maupun besi yang bermotif kayu, pemasangannya disusun vertikal dan diberi penopang batang yang diletakkan secara horizontal agar kayu atau besi mampu menahan tekukan vertikal," tambahnya. (Aprilia S Andyna)
Tips n Trik agar Pagar Tidak Berkarat
1. Sikat bagian logam (besi) yang berkarat, kemudian amplas hingga bagian tersebut benar-benar bersih.
2. Bila pada permukaan besi masih ada kotoran, debu, dan minyak, maka bisa membersihkannya dengan menggunakan kain lap kering. (Lihat videonya: Heboh! Pemuda di Lombok Nikahi Dua Gadis Sekaligus)
3. Memulas kembali pagar dengan menggunakan cat besi yang mengandung antikarat.
4. Aplikasikan pula cat finish agar terlihat mengkilap lagi.
Dalam merancang bentuk pagar, unsur material menjadi faktor utama yang menentukan nilai estetikanya. Ada beberapa material pokok yang saat ini banyak dipakai untuk membuat pagar seperti besi, bata, batu alam, dan kayu.
Material seperti stainles steel sudah mulai ditinggalkan karena bahannya tidak bisa diolah menjadi bentuk yang beragam. Di samping itu, bahan ini juga relatif lebih mahal dibandingkan material lain seperti besi dan kayu.
"Yang saat ini sedang tren dan banyak diaplikasikan adalah memadukan dua atau tiga material, seperti material kayu yang digabungkan dengan besi. Material kayu dijadikan sebagai aksen terdepan agar terlihat lebih natural, sedangkan besi hanya sebagai penopang material kayu agar terlihat kokoh," kata arsitek Yoshi Fajar Kresno.
Kreativitas dengan menggabungkan kedua bahan material ini bisa menekan anggaran pembuatan pagar. Bata, batako, roster, beton aerasi, dan konblok merupakan beberapa contoh material cetakan yang bisa diolah menjadi pagar.
Kebanyakan bata selalu dijadikan material dasar pembuatan pagar yang berbentuk dinding. Kebanyakan orang melapisi dinding pagar bata dengan cat atau semen. Namun, kini banyak yang justru mengekspos bata tersebut.
"Bila ingin diekspos, bata harus dilapisi dengan cat batu alam yang akan melindunginya dari lumut. Untuk menghemat anggaran, bila dinding pagar tak ingin diekspos, bisa mengganti bata dengan batako," sebut Yoshi.
Selain harga untuk membuat 1 meter persegi luasan dinding batako lebih murah daripada menggunakan bata, waktu pengerjaan dinding pagar jauh lebih cepat dan lebih bisa menekan anggaran.
Selain menggunakan bata dan batako, roster atau bata kerang juga bisa menjadi alternatif material pagar. Keunggulan material ini adalah dinding pagar yang terbangun dari roster tidak seluruhnya tertutup karena permukaan roster berlubang. (Baca: India Bentrok dengan China, Rusia Percepat Pengiriman S-400 ke New Delhi)
"Kunci utama pemakaian roster untuk pagar adalah bagaimana memilih corak roster dan menyusunnya hingga tampak menarik. Jika roster hanya disusun seperti menyusun bata mungkin tampilannya akan biasa saja," tegasnya.
Material pagar yang selalu menjadi favorit dan diandalkan adalah besi. Ada beberapa nilai lebih yang membuat besi banyak dipakai untuk pagar, salah satunya daya tahan yang tinggi terhadap cuaca.
"Permasalahan yang sering ditemukan pada pagar besi adalah bagian cat yang mengelupas dan pudar. Tapi di samping itu, besi mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan desain," kata Yoshi. (Baca juga: Cita Rasa Dessert Dalam Secangkir Kopi)
Selain itu, pagar yang terbuat dari material besi masih terjangkau. Harga pagar besi umumnya berkisar Rp500 ribu sampai Rp 1 jutaan per meter dengan ketinggian tak lebih dari 1 meter.
Tidak hanya besi, pagar dengan materia kayu tampaknya tengah digandrungi. Namun, penggunaan kayu solid asli saat ini sudah mulai ditinggalkan mengingat material ini karakternya tidak tahan terhadap cuaca.
Alternatif penggunaan kayu bisa memakai bahan imitasi, baik yang kayunya hanya jadi pelapis atas atau bahkan yang sama sekali tidak memiliki unsur kayu tetapi berpenampilan sangat mirip kayu.
"Pada pagar yang terbuat dari kayu maupun besi yang bermotif kayu, pemasangannya disusun vertikal dan diberi penopang batang yang diletakkan secara horizontal agar kayu atau besi mampu menahan tekukan vertikal," tambahnya. (Aprilia S Andyna)
Tips n Trik agar Pagar Tidak Berkarat
1. Sikat bagian logam (besi) yang berkarat, kemudian amplas hingga bagian tersebut benar-benar bersih.
2. Bila pada permukaan besi masih ada kotoran, debu, dan minyak, maka bisa membersihkannya dengan menggunakan kain lap kering. (Lihat videonya: Heboh! Pemuda di Lombok Nikahi Dua Gadis Sekaligus)
3. Memulas kembali pagar dengan menggunakan cat besi yang mengandung antikarat.
4. Aplikasikan pula cat finish agar terlihat mengkilap lagi.
(ysw)