Area Rebahan Unik di Dalam Rumah dengan Floating Space

Rabu, 24 Juni 2020 - 14:48 WIB
loading...
Area Rebahan Unik di Dalam Rumah dengan Floating Space
Terbayangkah memiliki satu tempat di rumah Anda seperti area outbound? Foto/Istimewa
A A A
Terbayangkah memiliki satu tempat di rumah Anda seperti area outbound? Kini hal itu bukan khayalan lagi karena semua bisa diwujudkan ahlinya.

Berikut adalah ruang yang mampu memberi pengalaman unik untuk bersantai di rumah. Namun, ruangan tersebut bukan tempat peraduan seperti kamar biasanya, melainkan jaring-jaring di lantai dua rumah Anda.

Ruangan tersebut disebut floating space atau ruang mengapung. Seperti namanya, ruangan ini memang tidak menapak di lantai meskipun Anda sedang berbaring.

Delution Architect membuat floating space di salah satu ruangan dengan konsep Trow House, karya mereka. Indira Pramundita, arsitek senior Delution, menjelaskan, ide pembuatan awal floating space ini untuk mengakali ruang pada rumah yang berdiri di lahan terbatas. Akhirnya dipilih mengubah void menjadi floating space.

"Ruangan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai ruang santai untuk baca atau nonton. Ruangan ini lebih efektif ketimbang menerapkan railing yang membatasi area sirkulasi dengan area void," ujarnya. (Baca: Potret Keseruan 4 Selebgram Indonesia di Australia)

Floating space berada di lantai dua di antara kamar tidur utama dan kamar tidur anak. Ruangan tersebut juga bisa berbatasan langsung dengan ruang sirkulasi dan berada "melayang" di atas ruang keluarga. Sementara jaring-jaringnya terbuat dari tambang yang memang diperuntukkan bagi aktivitas outbound.

"Untuk hook dari steel yang di-chemical set ke balok beton induk perimeter void. Jaring ini bisa menampung maksimal berat 500 kg," kata Indira.

Jika ingin menerapkan keberadaan floating space seperti yang diaplikasikan Delution pada Trow House, Indira tidak menyebut syarat khusus dalam pembuatannya. Paling tidak rumah tersebut harus memiliki void untuk bisa menciptakan floating space. Sebab, luas ruangan yang dibutuhkan tergantung kebutuhan yang ingin diakomodasi pemilik rumah. (Baca juga: Prajurit TNI Gugur di Kongo, Komandan Pasukan: Kami Merasa Terpukul)

Dia mengingatkan, umumnya keberadaan floating space dimanfaatkan untuk rebahan sehingga minimal ruang yang disediakan sebaiknya bisa memenuhi standar orang berbaring dengan nyaman. "Bisa juga digunakan untuk menonton menggunakan bantuan proyektor," sebutnya.

Pemanfaatan void sebagai floating space memang sudah banyak diimplementasikan beberapa arsitek di banyak proyek arsitektur maupun interior. Gagasan ini cukup menjadi salah satu solusi yang populer untuk pemanfaatan ruang di lahan terbatas atau menciptakan pengalaman ruang yang interaktif.

"Tetapi kalau untuk sampai menjadi tren belum tentu, karena dari sejumlah proyek yang kami tangani, permintaan klien akan keberadaan ruang ini juga tidak banyak. Semua sesuai lokasi dan permintaan," ungkapnya. (Lihat videonya: Lagi-lagi Pesepeda Menjadi Korban Pembegalan di Jakarta)

Kelebihan floating space ini tentu bisa mengakali pemanfaatan ruang yang cukup interaktif di lahan terbatas. Sebab, sifatnya yang transparan tidak menghalangi interaksi visual dari user antarlantai. Sementara kekurangannya, floating space ini kurang cocok untuk pemilik rumah yang memiliki fobia ketinggian. (Ananda Nararya)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)