Digitalisasi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Pascapandemi

Sabtu, 18 Juni 2022 - 05:38 WIB
loading...
Digitalisasi Kunci Masa...
Salah satu kunci masa depan ekonomi Indonesia ada pada digitalisasi, yang membuka kesempatan-kesempatan baru untuk pelaku bisnis, menyusul ledakan penggunaan kanal-kanal digital selama pandemi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Salah satu kunci masa depan ekonomi Indonesia ada pada digitalisasi, yang membuka kesempatan-kesempatan baru untuk pelaku bisnis, menyusul ledakan penggunaan kanal- kanal digital selama pandemi. Poin ini ditekankan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada acara Indonesia-Singapore Business Forum 2022 yang dilangsungkan pada Selasa, 14 Juni 2022 di Singapura.

Perry menyebut, bahwa digitalisasi berkembang amat cepat di Indonesia. Ia juga menyatakan, bahwa pemanfaatan digitalisasi penting untuk pengembangan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan.



Gubernur Perry menerangkan, bahwa digitalisasi sendiri, utamanya digitalisasi pembayaran adalah salah satu dari enam agenda prioritas jalur keuangan pada Presidensi Indonesia di G20 2022 pada Juli mendatang. “Kami ingin membawa digitalisasi Indonesia ke ASEAN, lalu ke ranah global, pada G20 di Indonesia,” katanya dalam pidatonya di acara tersebut.

Perry mengungkapkan, bahwa Indonesia dan negara-negara lain di ASEAN di antaranya sedang bersiap mengembangkan inisiatif sistem pembayaran lintas batas negara.

Dengan pentingnya digitalisasi di era pascapandemi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ) tak bisa ketinggalan. Gubernur Bank Indonesia ini juga mengatakan bahwa saat ini telah ada 18 juta Usaha UMKM yang telah terdigitalisasi di Indonesia.

“18 juta adalah angka yang besar, tapi sebetulnya kecil, karena kami memiliki 65 juta UMKM yang perlu dihubungkan (secara digital),” ungkapnya.

Perry juga menyebut bahwa terkait digitalisasi, Indonesia memiliki pasar ritel yang amat besar, yang perlu dirangkul untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Menurut penelitian yang dilakukan Bain & Company dan Facebook, 8 dari 10 konsumen di Asia Tenggara kini telah beralih ke digital. Jumlah konsumen digital baru dalam kurun waktu setahun di Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, setara dengan seluruh populasi Inggris.

Hal ini diamini CEO dan co-founder Blibli, Kusumo Martanto. Dalam kesempatan yang sama Ia menjelakan, bahwa para konsumen di Indonesia menggunakan platform e-commerce untuk membeli kebutuhan sehari-hari baik dari UMKM maupun perusahaan-perusahaan besar selama pandemi COVID-19.

“Selama pandemi, bagaimana orang-orang mendapatkan sanitizer, masker, obat-obatan—di situlah kami memainkan peran besar,” katanya pada panel Transformasi Digital untuk UMKM dan Investasi di Asia Tenggara pada acara tersebut.

Selama pandemi, UMKM yang beralih ke kanal online memang bisa lebih bertahan. Berdasarkan penelitian tahun 2021 yang dilakukan oleh Blibli dengan Boston Consulting Group dan Kompas, UMKM yang online bisa memiliki pendapatan 1,1 kali lebih tinggi dari UMKM yang hanya beroperasi offline.

Sementara UMKM yang online juga 2,1 kali lebih mungkin untuk menjual berbagai produk dalam skala nasional dan 4,6 kali lebih mungkin untuk mengekspor produknya ke luar negeri.Tapi di era pascapandemi, beralih ke online saja tidak cukup untuk peritel. Berdasarkan studi Sirclo, 74,5% konsumen masih berbelanja baik offline dan online selama pandemi.

Senada, Kusumo menambahkan, bahwa ia melihat masa depan ritel di era pasca pandemi sebagai integrasi antara kanal online dan offline, atau omnichannel.

Oleh karenanya, Blibli terus memperkuat ekosistem omnichannel-nya di antaranya melalui Blibli InStore, Click and Collect, dan Blibli Mitra, yang menghubungkan operasi bisnis online dan offline dalam ekosistem yang terintegrasi bagi mitra ritel Blibli.

“Belanja omnichannel telah menjadi norma yang baru. Kita harus bisa siap untuk memberikan layanan omnichannel yang cepat dan tanpa cela,” kata Kusumo.



Namun, proses digitalisasi di Indonesia bukannya tanpa tantangan. CEO Tiket.com, George Hendrata menyatakan, pada kesempatan yang sama bahwa pelatihan untuk sumber daya manusia masih diperlukan untuk merealisasikan potensi digitalisasi.

Hal ini diamini oleh Fock Wai Hoong, kepala deputi teknologi dan konsumen untuk Temasek. Menurut Fock, berdasarkan survei Temasek bersama Google, talenta sumber daya manusia memang tetap menjadi hambatan besar untuk perkembangan teknologi.

“Ini menjadi tantangan untuk kita semua, bagaimana untuk berfokus untuk reskilling dan upskilling populasi pekerja kita sementara kita bersiap untuk berpartisipasi di internet economy,” pungkasnya.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
Bank Aladin dan Nanobank...
Bank Aladin dan Nanobank Syariah Kolaborasi Beri Kemudahan Pendaftaran Haji
Tanaman Hias yang Mengubah...
Tanaman Hias yang Mengubah Hidup Sueb di Tajurhalang Bogor
Peruri Libatkan UMKM...
Peruri Libatkan UMKM Binaan dalam Kemeriahan Sparkling Ramadan
Mitra LPDB Tak Perlu...
Mitra LPDB Tak Perlu Cemas Terhadap Koperasi Desa Merah Putih, Potensinya Besar
Hadapi Tantangan di...
Hadapi Tantangan di 2025, MPMRent Fokus Inovasi dan Digitalisasi
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
Digitalisasi Merambah...
Digitalisasi Merambah Sektor Perhotelan, Smart Room Bikin Makin Nyaman
Rekomendasi
Genesis X Gran Convertible...
Genesis X Gran Convertible Series Diperkenalkan, Inilah Kemewahan Sedan Buatan Korsel
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 197-198: Berita Penting untuk Biru
Berita Terkini
SIG Jalankan Program...
SIG Jalankan Program Keberlanjutan di Sekitar Wilayah Operasi
16 menit yang lalu
Redam Tarif Impor Baru...
Redam Tarif Impor Baru AS, Indonesia Siapkan Usulan Relaksasi TKDN
54 menit yang lalu
Trump Mengakui Revolusi...
Trump Mengakui Revolusi Ekonomi Butuh Pengorbanan, Tak Akan Mudah Bagi Warga AS
1 jam yang lalu
Ini Sektor yang Paling...
Ini Sektor yang Paling Terpukul Tarif Trump 32% ke Indonesia
2 jam yang lalu
Heboh Permadi Arya Ditunjuk...
Heboh Permadi Arya Ditunjuk Jadi Komisaris JMTO, Stafsus Menteri BUMN: Hoax!
2 jam yang lalu
IHSG Ambrol 11,46% di...
IHSG Ambrol 11,46% di Pencarian Google Hari Ini, BEI Buka Suara
3 jam yang lalu
Infografis
Benarkah Kapal Nabi...
Benarkah Kapal Nabi Nuh Kayunya Berasal dari Indonesia?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved