Cerita Jokowi: 5 Presiden Mohon-mohon Minta Dikirim Batu Bara

Selasa, 21 Juni 2022 - 13:33 WIB
loading...
Cerita Jokowi: 5 Presiden Mohon-mohon Minta Dikirim Batu Bara
Presiden Jokowi bercerita terkait dampak kebijakan penghentian ekspor batu bara. FOTO/ANTARA
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa saat dirinya memerintahkan untuk memberhentikan ekspor batu bara ada 5 Presiden dan Perdana Menteri (PM) langsung menghubunginya. Hal itu berkaitan dengan kebijakan larangan ekspor batu bara Januari lalu.

"Waktu bulan Januari kita stop batu bara itu, ada 5 Presiden PM yang telepon ke saya. Presiden Jokowi mohon kita dikirim batubara ini segera secepatnya. Kalau ndak, mati ini kita. Listrik kita mati, industri kita mati," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Rakernas II PDIP, Jakarta, Selasa (21/6/2022).



Hal yang sama juga terjadi, kata Jokowi, saat dirinya memberhentikan ekspor minyak goreng. Saat itu, katanya, ada dua presiden dan perdana menteri yang langsung menghubunginya agar segera dikirimkan minyak goreng karena pasokannya habis.

"Ada itu saya cek ada stok kira-kira 3 juta ton, kemudian permintaannya 200 ribu ton, ya udah dikirim aja, 120 ribu ton. Dikirim," jelasnya.

Dari kedua contoh pemberhentian ekspor tersebut, Jokowi pun akhirnya mengetahui posisi dan kekuatan Indonesia di mata dunia.

"Jadi kita tahu posisi kita itu ada di mana, kekuatan kita itu ada di mana. Di sini mulai kelihatan. Batubara kita mempunyai kekuatan besar, CPO kita mempunyai kekuatan besar, nikel kita mempunyai kekuatan besar," ungkapnya.

Namun, Jokowi meminta agar BUMN dan para pengusaha harus berani menyetop eskpor bahan mentah. Menurutnya, pengusaha harus mulai membuat barang jadi yang bisa diperjualbelikan nantinya.

"Tapi tidak bisa kita terus-teruskan yang namanya ekspor itu dalam bentuk bahan mentah, itu stop. Harus mulai kita berani stop ekspor bahan mentah, kemudian kita buat barang jadi, ada industrialisasi ada hilirisasi di situ," katanya.



"Itulah sebetulnya kekuatan besar kita sehingga nilai tambah itu ada di dalam negeri. Lapangan kerja itu ada di dalam negeri. Kalau kita kirim bahan mentah yang dapat nilai tambah negara lain, yang dapat lapangan pekerjaan negara lain, yang dapat pajak juga negara lain. kalau industrinya ada di sini, PPh dapat kita. PPh badan, PPh karyawan, PPh perorangan, PPH badan dapat, pajak dapat, bea ekspor dapat, bea keluar dapat," imbuhnya.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1973 seconds (0.1#10.140)