Produksi massal mobil listrik nasional terkendala baterai

Jum'at, 22 November 2013 - 15:32 WIB
Produksi massal mobil listrik nasional terkendala baterai
Produksi massal mobil listrik nasional terkendala baterai
A A A
Sindonews.com - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI mengakui masalah produksi baterai menjadi kendala utama rencana produksi massal mobil listrik nasional. Untuk mengejar target produksi massal yang direncanakan 2016, peran Perguruan Tinggi (PT) untuk melakukan inovasi baterai sangat diharapkan.

"Dalam program mobil listrik ini, peran PT jelas dibutuhkan sebagai gudangnya para pemikir. Apalagi baterai yang kita punya saat ini untuk mobil listrik masih belum cukup bagus. Tantangan bagi PT untuk dapat menghasilkan baterai dengan ukuran kecil namun memiliki daya simpan energi tinggi," ujar Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta Jumat (22/11/2013).

Ditemui usai melakukan uji coba terhadap 4 buah mobil listrik segala tipe di halaman Balairung UGM, Gusti menuturkan, baterai menjadi salah satu kunci utama dalam produksi massal mobil listrik nasional. Saat ini, hasil riset yang telah ada baru sebatas baterai dengan kapasitas 120watt hours. Ke depannya, ia mengingkan akan ada pengembangan kapasitas baterai menjadi 200watt hours, 400watt hours dan 800watt hours.

"Tidak hanya PT, kami juga melibatkan perusahaan untuk riset baterai ini. Jika baterai berdaya simpan besar cepat diciptakan, kami bahkan berani melakukan produksi massal mobil listrik nasional pada 2015. Ini hanya masalah kesempatan, kemudahan dan dukungan dari semua pihak. Kami sendiri melakukan jemput bola ke Kementerian Perindustrian dan pihak-pihak yang terkait dengan rencana ini," jelasnya.

Gusti menambahkan, anggaran riset bagi program mobil listrik juga telah disiapkan. Meski tidak menyebutkan angka pasti banyaknya anggaran yang disediakan, ia menegaskan akan mendukun terlaksananya produksi massal mobil listrik nasional. Dan sesuai keinginan Presiden SBY, produksi massal awal akan lebih diprioritaskan pada produksi angkutan massal perkotaan dan pedesaan berbasis tenaga listrik.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5928 seconds (0.1#10.140)