Kinerja Keuangan 2021 Ciamik, Pendapatan Darya-Varia Tembus Rp1,9 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Darya-Varia Laboratoria Tbk ( DVLA ) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja keuangan yang solid. Hal ini terlihat dari kinerja sepanjang kuartal I Tahun 2022 dimana DVLA mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp646,3 miliar, tumbuh 32% dibandingkan periode sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja segmen bisnis Consumer Health dengan penjualan Rp355,2 miliar, meningkat 69%. Sedangkan bisnis obat resep tumbuh 6% menjadi Rp219,4 miliar. Total penjualan bersih pada toll manufaktur dan ekspor sebesar Rp71,7 miliar, sedikit menurun dari angka periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp72 miliar.
Kinerja keuangan DVLA yang ciamik ini merupakan kelanjutan dari tahun 2021 yang juga membukukan kinerja keuangan yang tumbuh solid. Pada tahun 2021, DVLA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar Rp1,9 triliun, meningkat 4% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya.
Kinerja yang positif ini didorong oleh pertumbuhan penjualan Consumer Health sebesar Rp943 miliar (naik 11%), Obat Resep sebesar Rp660 miliar(naik 4%) dan Bisnis Toll Manufacturing dan Ekspor sebesar Rp298 miliar turun 15%.
Hal ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik Darya-Varia yang diselenggarakan secara online di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Dalam kegiatan tersebut, ada dua agenda penting yakni memaparkan serta menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan 2021.
Agenda lainnya berupa persetujuan atas perubahan susunan Direksi Perseroan. Rapat menyetujui pengunduran diri Maria Christina D. Carnay sebagai Direksi Perseroan. Posisi Maria digantikan oleh Celso Paz Lim. Dengan demikian ada perubahan susunan Direksi Perseroan.
Head of Legal & Corporate Affairs Darya-Varia Laboratoria, Widya Olivia Tobing memaparkan, bahwa di tahun 2021, Perseroan juga berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp147 miliar. Sedangkan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan mengalami pertumbuhan yaitu Rp172 miliar, meningkat 25% dibandingkan pada tahun 2020.
Kinerja tahun 2021 yang moncer ini bisa dilihat dari total aset Darya-Varia di tahun 2021 yang naik 5% menjadi Rp2,086 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp1,987 triliun. Kemudian total liabilitasnya juga naik 7% di tahun 2021 menjadi Rp705 miliar yang sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp 660 miliar. Untuk total ekuitas, di tahun 2021 sebesar Rp 1,381 triliun naik 4% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 1,326 triliun.
Perolehan pendapatan Darya-Varia yang luar biasa ini terfokus pada 3 segmen bisnis, yakni Bisnis Consumer Health, Bisnis Obat Resep serta Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing. Obat-obatan tersebut tersebar di Philipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar dan Mongolia. “Pada tahun 2021, telah diluncurkan 5 produk baru yakni Remscar, Carvilol, Ondavar, Etorix, dan Forti-D,” ujar Widya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja segmen bisnis Consumer Health dengan penjualan Rp355,2 miliar, meningkat 69%. Sedangkan bisnis obat resep tumbuh 6% menjadi Rp219,4 miliar. Total penjualan bersih pada toll manufaktur dan ekspor sebesar Rp71,7 miliar, sedikit menurun dari angka periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp72 miliar.
Kinerja keuangan DVLA yang ciamik ini merupakan kelanjutan dari tahun 2021 yang juga membukukan kinerja keuangan yang tumbuh solid. Pada tahun 2021, DVLA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar Rp1,9 triliun, meningkat 4% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya.
Kinerja yang positif ini didorong oleh pertumbuhan penjualan Consumer Health sebesar Rp943 miliar (naik 11%), Obat Resep sebesar Rp660 miliar(naik 4%) dan Bisnis Toll Manufacturing dan Ekspor sebesar Rp298 miliar turun 15%.
Hal ini terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik Darya-Varia yang diselenggarakan secara online di Jakarta, Selasa (28/6/2022). Dalam kegiatan tersebut, ada dua agenda penting yakni memaparkan serta menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan 2021.
Agenda lainnya berupa persetujuan atas perubahan susunan Direksi Perseroan. Rapat menyetujui pengunduran diri Maria Christina D. Carnay sebagai Direksi Perseroan. Posisi Maria digantikan oleh Celso Paz Lim. Dengan demikian ada perubahan susunan Direksi Perseroan.
Head of Legal & Corporate Affairs Darya-Varia Laboratoria, Widya Olivia Tobing memaparkan, bahwa di tahun 2021, Perseroan juga berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp147 miliar. Sedangkan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan mengalami pertumbuhan yaitu Rp172 miliar, meningkat 25% dibandingkan pada tahun 2020.
Kinerja tahun 2021 yang moncer ini bisa dilihat dari total aset Darya-Varia di tahun 2021 yang naik 5% menjadi Rp2,086 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp1,987 triliun. Kemudian total liabilitasnya juga naik 7% di tahun 2021 menjadi Rp705 miliar yang sebelumnya di tahun 2020 sebesar Rp 660 miliar. Untuk total ekuitas, di tahun 2021 sebesar Rp 1,381 triliun naik 4% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 1,326 triliun.
Perolehan pendapatan Darya-Varia yang luar biasa ini terfokus pada 3 segmen bisnis, yakni Bisnis Consumer Health, Bisnis Obat Resep serta Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing. Obat-obatan tersebut tersebar di Philipina, Malaysia, Vietnam, Myanmar dan Mongolia. “Pada tahun 2021, telah diluncurkan 5 produk baru yakni Remscar, Carvilol, Ondavar, Etorix, dan Forti-D,” ujar Widya.