Awas! Usia di Bawah 35 Tahun Jadi Sasaran Empuk Penipuan Investasi dan Asmara

Kamis, 30 Juni 2022 - 13:30 WIB
loading...
A A A
Para begundal menyamar sebagai organisasi yang berbeda, mulai dari NHS, hingga bank dan departemen pemerintah. Mereka menjalankan aksinya melalui panggilan telepon, pesan teks, email, situs web palsu, dan postingan media sosial. Jenis penipuan yang meminta transfer uang dan detail pribadi pada tahun 2021 mencapai 583 juta poundsterling atau sekitar Rp10 triliun lebih, melonjak 39% dibandingkan dengan tahun 2020.

Salah satu penipuan yang tengah marak adalah penipuan Authorised Push Payment (APP), korban mengira mereka mentransfer ke organisasi asli, ternyata abal-abal. Angkanya meningkat dan melampaui kerugian penipuan pada bank dan kartu kredit.

Bentuk penipuan lainnya pemalsuan identitas dan investasi yang kemudian disebut dengan penipuan "romantis". Penipuan jenis ini paling lazim dan merusak. Kasus penipuan investasi melonjak 57% dan kasus pemalsuan identitas naik 36% pada tahun 2020.

Penipuan investasi adalah seorang penjahat meyakinkan korbannya untuk memindahkan uang mereka ke dana fiktif atau untuk membayar investasi palsu. Kerugian dari jenis penipuan ini mencapai 166,2 juta poundsterling.

Sementara itu, penipuan asmara adalah korban dibujuk untuk melakukan transfer dana kepada orang yang mereka temui. Biasanya mereka saling mengenal melalui media sosial atau situs kencan. Penipuan asmara nilai kerugiannya mencapai 30,6 juta pundsterling.



Secara keseluruhan, nilai kerugian dari aksi tipu-tipu mencapai 1,3 miliar pundsterling atau Rp23,4 triliun. Jumlah itu meningkat 8% dari tahun sebelumnya dan merupakan rekor tertinggi.

(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3427 seconds (0.1#10.140)