Dirut BPJS: Beli Rokok Rp150 Ribu Sebulan Oke, Bayar Iuran Rp42 Ribu Berat

Selasa, 05 Juli 2022 - 18:52 WIB
loading...
Dirut BPJS: Beli Rokok...
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menyindir masyarakat yang berat membayar iuran BPJS. Foto/AdveniaElisabeth/MPI
A A A
JAKARTA - BPJS Kesehatan menggelar public expose laporan pengelolaan program dan laporan keuangan BPJS Kesehatan tahun 2021. Dari laporan yang dipaparkan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti terungkap, masih banyak masyarakat yang berat membayar iuran BPJS dengan berbagai alasan.



"Kalau beli rokok, Rp150 ribu sebulan masih oke, tapi kalau bayar iuran BPJS Kesehatan Rp42 ribu merasa berat," tutur Ghufron, Selasa (5/7/2022).

Gufron menambahlan, banyak juga masyarakat yang mengeluhkan lupa membayar iuran BPJS Kesehatan. Akhirnya, ketika membutuhkan pertolongan cepat mengalami kesulitan dalam proses pengurusan.

"Tiap hari saya menerima keluhan masyarakat, rata-rata lupa bayar. Pada saat sakit atau kecelakaan tiba-tiba butuh cepat, mereka kesulitan urus-urusnya," kata Gufron.

BPJS Kesehatan membagi kelompok kepesertaan, yaitu sektor informal yang tidak memiliki penghasilan dikelompokkan sebagai peserta pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP). Pada jenis kepesertaan ini, masyarakat dapat memilih besaran iuran BPJS sesuai yang dikehendaki.

-Kelas 1 sebesar Rp150.000 per orang per bulan

-kelas 2 sebesar Rp100.000 per orang per bulan

-kelas 3 sebesar Rp35.000 per orang per bulan



Khusus kelas 3, iuran sebenarnya sebesar Rp42.000 per bulan, namun diberikan subsidi oleh pemerintah sebesar Rp7.000.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1882 seconds (0.1#10.140)