LPKR Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen untuk menerapkan praktikkeberlanjutan atauEnvironmental, Social, and Governance(ESG) di seluruh lini bisnisnya. Seperti misalnya dalampembangunan perkotaan yang menerapkan konsepsustainability townshipuntuk keberlangsungan hiduppenghuninya.
“Salah satu wujud nyata penerapan prinsip ESG ini adalah pengelolaan air di wilayah yangdibangun oleh LPKR seperti di Lippo Village, Tangerang,” kata CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
(Baca juga:Pendapatan Lippo Karawaci Tembus Rp12,25 Triliun)
John menegaskan, sejak awal dibangun pada 1991, LPKR sudah memberikan perhatian khususkepada isu banjir, penyediaan air bersih, dan penanganan air limbah sebagai potensi polutan terhadapsumber air.
Oleh karena itu, LPKR menciptakanmaster planKota Lippo Village yang mencakuppenanganan ketiga isu tersebut dengan membangun danau buatan, jaringan pipa, instalasi pengelolaanair limbah, dan membuat Water Treatment Plant (WTP). “Kami menerapkan prinsip ESG sejak awalperencanaan kawasantownship,” kata John Riady.
(Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih)
Target utama adalah untuk dapat menyediakan kualitas air yang lebihbaik bagi warga penghuni. “Isu pencemaran air menjadi perhatian kami sehingga kami memutuskan untukmembangun pusat pengolahan air limbah dengan pemanfaatan ulang air bekas pakai yang memisahkansaluran air hujan dengan fungsi saluran pipa air limbah,” katanya.
John menambahkan LPKR membangun danau buatan yang berfungsi sebagaiwater reservoir(tandon air),tempat menampung air saat intensitas air hujan tinggi di Lippo Village. Selain itu, ada jaringan pipa airbawah tanah dan pengolahan air limbah dengan sistemaerobile treatmentuntuk mengurai bahan polutanmenggunakan bakteri dan oksigen sehingga air dapat digunakan kembali, misalnya untuk menyiramtanaman.
(Baca juga:Kinerja SILO Moncer, Lippo Karawaci Terimbas Positif)
John juga menegaskan bahwa dengan sistem pengelolaan air yang baik akan menjadikanlingkungan yang baik bagi Planet dan People, 2 dari 4 prinsip utama ESG.
Saat ini, LPKR memiliki 1.332 hektare (ha)landbankyang siap untuk dikembangkan dan akan berkontribusidalam pencapaian target kinerja pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun di tahun 2022. Dalam praktik ESG,LPKR juga menyediakan permintaan rumah serta layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau diIndonesia.
Sejak 2020, LPKR telah mengambil keputusan penting untuk mengembangkan produkperumahan yang memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah pertama (first-time home buyers), terutamakaum milenial.
Tak hanya dalam lingkup properti, LPKR juga membangun ekosistem ESG di bidang layanan kesehatanmelalui anak usahanya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), dengan memperluas jaringan rumahsakit dan klinik berlisensi BPJS, serta melayani lebih dari 1 juta pasien BPJS.
Kebanyakan rumah sakit danklinik berada di daerah tertinggal juga mengalami kenaikan jumlah pasien yang signifikan. “Kami akanterus menjadikan aksesibilitas sebagai prioritas utama dalam strategi bisnis kami,” tegas John.
“Salah satu wujud nyata penerapan prinsip ESG ini adalah pengelolaan air di wilayah yangdibangun oleh LPKR seperti di Lippo Village, Tangerang,” kata CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).
(Baca juga:Pendapatan Lippo Karawaci Tembus Rp12,25 Triliun)
John menegaskan, sejak awal dibangun pada 1991, LPKR sudah memberikan perhatian khususkepada isu banjir, penyediaan air bersih, dan penanganan air limbah sebagai potensi polutan terhadapsumber air.
Oleh karena itu, LPKR menciptakanmaster planKota Lippo Village yang mencakuppenanganan ketiga isu tersebut dengan membangun danau buatan, jaringan pipa, instalasi pengelolaanair limbah, dan membuat Water Treatment Plant (WTP). “Kami menerapkan prinsip ESG sejak awalperencanaan kawasantownship,” kata John Riady.
(Baca juga:Bisnis Properti Lippo Karawaci Perlahan Mulai Pulih)
Target utama adalah untuk dapat menyediakan kualitas air yang lebihbaik bagi warga penghuni. “Isu pencemaran air menjadi perhatian kami sehingga kami memutuskan untukmembangun pusat pengolahan air limbah dengan pemanfaatan ulang air bekas pakai yang memisahkansaluran air hujan dengan fungsi saluran pipa air limbah,” katanya.
John menambahkan LPKR membangun danau buatan yang berfungsi sebagaiwater reservoir(tandon air),tempat menampung air saat intensitas air hujan tinggi di Lippo Village. Selain itu, ada jaringan pipa airbawah tanah dan pengolahan air limbah dengan sistemaerobile treatmentuntuk mengurai bahan polutanmenggunakan bakteri dan oksigen sehingga air dapat digunakan kembali, misalnya untuk menyiramtanaman.
(Baca juga:Kinerja SILO Moncer, Lippo Karawaci Terimbas Positif)
John juga menegaskan bahwa dengan sistem pengelolaan air yang baik akan menjadikanlingkungan yang baik bagi Planet dan People, 2 dari 4 prinsip utama ESG.
Saat ini, LPKR memiliki 1.332 hektare (ha)landbankyang siap untuk dikembangkan dan akan berkontribusidalam pencapaian target kinerja pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun di tahun 2022. Dalam praktik ESG,LPKR juga menyediakan permintaan rumah serta layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau diIndonesia.
Sejak 2020, LPKR telah mengambil keputusan penting untuk mengembangkan produkperumahan yang memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah pertama (first-time home buyers), terutamakaum milenial.
Tak hanya dalam lingkup properti, LPKR juga membangun ekosistem ESG di bidang layanan kesehatanmelalui anak usahanya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), dengan memperluas jaringan rumahsakit dan klinik berlisensi BPJS, serta melayani lebih dari 1 juta pasien BPJS.
Kebanyakan rumah sakit danklinik berada di daerah tertinggal juga mengalami kenaikan jumlah pasien yang signifikan. “Kami akanterus menjadikan aksesibilitas sebagai prioritas utama dalam strategi bisnis kami,” tegas John.
(dar)