Ekonomi belum stabil, MASA diprediksi mampu bertahan

Selasa, 31 Desember 2013 - 14:36 WIB
Ekonomi belum stabil, MASA diprediksi mampu bertahan
Ekonomi belum stabil, MASA diprediksi mampu bertahan
A A A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi PT Multistada Arah Sarana Tbk (MASA) sebagai produsen ban mampu mempertahankan kinerja di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil saat ini karena didukung teknologi, pengetahuan dan strategi perseroan.

Analis Pefindo Hasan Barakwan mengatakan, perseroan memiliki teknologi dan pengetahuan dari produsen ban Italia untuk memproduksi produknya. Hingga saat ini, lebih dari 70 persen produk ban perseroan untuk ekspor ke Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Australia.

Kinerja ekspor MASA menuruk pada tahun lalu, dengan ekspor turun 6 persen setelah mengalami pertumbuhan kuat sekitar 30 persen sepanjang 2006-2011. Penurunan ekspor berasal dari Eropa, yang anjlok 59 persen.

"Kami percaya MASA akan menggeser fokusnya dari Eropa ke daerah yang lebih menjanjikan seperti Afrika, Australia dan negara-negara Asia lainnya dan berusaha untuk memperkuat pasar domestik," kata dia dalam risetnya.

Menurut Hasan, gabungan pasar ban domestik baik untuk Original Equipment Manufacturer (OEM) dan Replacement Equipment Manufacturer (REM), yang diperkirakan akan tumbuh 63 persen pada 2014. Hal itu didukung penjualan mobil baru yang lebih tinggi.

Kendati demikian, Pefindo memproyeksikan bahwa pasar ekspor MASA turun 1 persen. Namun, dia meyakini bahwa pasar ekspor tetap akan menopang pendapatan perusahaan

Selain itu, diversifikasi usaha perseroan ke bisnis perkebunan karet dan pengembangan kawasan industri sekitar pabrik diperkirakan akan memberikan kesinambungan untuk persedian karet di masa depan dan membantu perseroan lebih efisien.

Di samping itu, MASA dinilai memiliki keunggulan kompetitif biaya terhadap pesaing global karena menikmati manfaat dari biaya tenaga kerja yang relatif rendah dan keadaan yang dekat dengan produsen karet karena berbasis di Indonesia.

Selain itu, lingkungan bisnis yang relatif stabil di Indonesia menyebabkan perusahaan-perusahaan global memperluas atau membangun kapasitas produksi di sini. Ini berarti produsen ban yang berbasis di Indonesia seperti MASA akan mendapatkan keuntungan dari masuknya investasi ke produksi mobil.

"Kami memperkirakan pendapatan MASA tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2014 atau USD38 juta atau CAGR 5 persen selama 2012-2015," prediksi dia.

Sementara pendapatan persreoan pada tahun ini diproyeksi mencapai USD322 juta atau naik tipis dibanding tahun sebelumnya USD321 juta. Adapun laba bersih akhir tahun ini diprediksi bisa mencapai USD1 juta, sedangkan pada tahun depan menjadi USD2 juta, dengan pendapatan melonjak menjadi USD338 juta.

Adapun, harga saham MASA untuk 12 bulan diprediksi akan berada dalam kisaran Rp345-530 per lembar saham. Harga saham MASA pada perdagangan hari terakhir tahun ini, Senin (30/12/2013) berada di level Rp390 per saham atau turun 10 poin dibanding hari sebelumnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5701 seconds (0.1#10.140)