Desa Wisata Jadi Garda Terdepan Ketahanan Pangan dan Energi

Senin, 11 Juli 2022 - 17:45 WIB
loading...
Desa Wisata Jadi Garda...
Menteri Parekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Sumatera Barat.
A A A
JAKARTA - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 kali ini menyambangi Desa Wisata Green Talao Park (GTP) Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis. Desa yang berada di Sumatera Barat tersebut dikenal dengan destinasi GTP atau mangrove sepanjang 1,8 kilometer yang merupakan trekking terpanjang di Sumatera Barat (Sumbar).

Ulakan merupakan salah satu dari 50 desa terbaik ADWI 2022 program tahun kedua Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Itu merupakan upaya Kemenparekraf/Baparekraf membangkitkan ekonomi desa.

(Baca juga:Sandiaga Uno Nobatkan Desa Wisata Warna Burai Sebagai 50 Desa Wisata Terbaik)

Selain itu, program tersebut bertujuan untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Program tersebut juga bertujuan mendorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru yang dapat membangkitkan ekonomi desa. Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia.

Menteri Parekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno disambut Wakil Gubernur Sumatera Barat dan masyarakat desa setempat dengan semarak. Sandi menaiki bendi menuju destinasi wisata tersebut kemudian berjalan kaki diiringi oleh Tari Gelombang dan Silek serta Siriah Carano.

“Kami sangat terpesona. Bukan hanya keindahan alam dan juga adat istiadat budaya, tapi juga wisata religi,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/7/2022).

(Baca juga:Pembentukan Desa Wisata Tergantung Kesadaran Warga)

Sandiaga mengucapkan selamat untuk Bupati dan seluruh masyarakat di Padang Pariaman yang berhasil menembus 50 besar desa wisata terbaik Indonesia. “Kita gali terus potensi untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Karena saya lihat banyak sekali lapangan kerja yang tercipta di sini. Dan ini kita akan berikan pendampingan oleh Astra,” kata Sandi disambut riuh tepuk tangan masyarakat.

Kepada awak media, Sandi mengapresiasi potensi destinasi Desa Wisata GTP Ulakan. “Luar biasa menurut saya. Terutama tadi paket-paket Lokan, Nipah, trekking mangrove yang sekarang lagi kita kembangkan sebagai pariwisata berbasis keberlanjutan, Environmental sustainability, ecotourism,” katanya.

Desa wisata ini, kata Sandiaga, merupakan andalan yang akan terus dipromosikan. Harapannya Desa Wisata GTP Ulakan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi, ada maskapai yang akan membuka penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Minangkabau.

(Baca juga:Wanita Bisa Berperan dalam Pembangunan Desa Wisata)

“Dan ini sudah banyak permintaan. Kita sudah dapat komitmen dari maskapai penerbangan, akan segera kami realisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi,” beber Sandi.

Terkait rencana Provinsi Sumbar akan menjadi tuan rumah World Islamic Economic Trade Forum 2023, Sandi mengungkapkan bahwa komunikasi kegiatan tersebut sudah terbuka antara pusat dan seluruh jajaran pemerintah daerah Sumbar.

“Dan kita telah membentuk tim kecil. Tadi sudah melaporkan kepada Bapak Gubernur dan Pak Wali Kota Padang. Nanti juga akan melibatkan seluruh bupati dan wali kota,” katanya.

Rencananya, lanjut Sandi, kegiatan tersebut akan disandingkan dengan pertemuan ulama besar sedunia. “Yang back to back nanti dengan World Islamic Economic Trade Forum,” kata Sandi.

Acara tersebut akan mengambil tema ekonomi Islam dan potensi pariwisata halal atau moslem friendly tourism. “Ini tentunya panitia lokal sedang menyiapkan. Kami akan mengoordinasikan di tingkat kementerian dan lembaga mengenai waktu, tempat, sekaligus rangkaian acaranya yang akan melibatkan desa-desa wisata atau nagari-nagari yang ada di Sumatera Barat,” ujar Sandi.

Desa Wisata GTP Ulakan terletak di dataran rendah dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan air laut dan memiliki daerah pesisir pantai sepanjang 4 kilometer. Lokasi desa GTP Ulakan berjarak 18,4 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau atau dapat ditempuh dengan 30 menit perjalanan darat.

Pesisir pantai dengan estuaria mangrove yang dikelola menjadi destinasi ekowisata dan edukasi Green Talao Park. Destinasi tersebut memiliki daya tarik treking mangrove sepanjang 1,8 km dan keanekaragaman hayati dan budaya masyarakat.

Kawasan ini juga tersinergi langsung dengan makam Syekh Burhanudin sebagai pusat wisata religi di Sumatera Barat dan Kawasan Taman Wisata Pulau (TWP Pieh).

Bicara seni budaya, desa tersebut memiliki potensi menarik. Seperti tradisi atau ritual Basapa. Yaitu ritual yang dihadiri oleh para peziarah dari seluruh jamaah Syatariah di nusantara ke kawasan wisata religi makam Syekh Burhanudin Ulakan.

Kemudian ada Kesenian Randai Ulu Ambek. Merupakan seni pertunjukan yang bersumber dari seni bela diri pencak silat tanpa ada persentuhan fisik di antara dua petarung yang menampilkan konflik atau pertarungan secara estetis. Pertunjukan ini berasal dari Tandikek, pesisir barat Minangkabau yang saat ini meliputi wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Bagalombang merupakan tari tradisional Minangkabau yang selalu dipersembahkan sebagai tarian penyambutan tamu dalam berbagai upacara adat Minangkabau, seperti penobatan Penghulu (kepala suku), pernikahan, turun mandi, dan Alek Nagari. Ada Tambua Tansa yang menjadi sajian kesenian yang lestari dan dapat dinikmati wisatawan di Desa Wisata GTP Ulakan.

Kesenian ini terus dibina dalam Sanggar Seni Nagari dan Green Talao Park. Itu pun memberi ruang dalam festival kesenian yang digelar didestinasi wisata Tambua Tasa. Itu adalah kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat berupa alat musik perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.

Para wisatawan juga dapat berburu kuliner seperti Kapalo Lauak Ikan, Talao/Estuaria, Rendang Lokan, Rakik Kapitiang, Anyang Katam, dan Es Buah Nipah. Sementara souvenir, ada lampu hias dari Kulit lokan, gelas dan pernak pernik dari bambu, dan banyak lagi.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)