Tiket Masuk TN Komodo Naik Jadi Rp3,75 Juta, Ini Tanggapan Asita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPD Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abed Frans mengatakan, kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) yang akan berlaku mulai Agustus mendatang cukup berdampak terhadap industri pariwisata domestik.
Menurut dia, harga tiket masuk yang naik menjadi Rp3,75 juta bisa berdampak pada minat wisatawan untuk berkunjung ke sana.
Sejak heboh kabar kenaikan harga tiket masuk TNK tersebut, Abed mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima pemesanan paket tur wisata ke pulau yang dikenal dengan hewan langka komodo tersebut.
"Dampak yang sudah terasa, belum ada booking-an yang masuk setelah heboh ini. Tapi, untuk booking-an sebelumnya yang sudah masuk, memang belum ada perubahan. Kita harapkan tidak terjadi pembatalan," ujarnya dalam Market Review IDXChanel, Jumat (15/7/2022).
Menurut Abed, hal itu menjadi sinyal dari adanya penurunan minat masyarakat untuk berwisata ke Pulau Komodo. Dia pun khawatir hal itu akan berdampak panjang kepada para pelaku UMKM yang menggantungkan hidupnya dari keramaian masyarakat yang berwisata.
"Efek domino kenaikan harga tiket pariwisata akan ke semua sektor, UMKM, restoran, penginapan, dan lainnya," urainya.
Abed menegaskan pihaknya tidak menolak adanya konservasi, namun dia menyayangkan kenaikan harga tiket yang sangat signifikan.
Dengan harga tiket masuk sebelumnya, kata dia, para pelaku usaha kerap membuat paket perjalanan atau tur wisata ke pulau Komodo yang rata-rata dibanderol mulai dari Rp3,5 juta.
"Kalau saya di harga (tiket) Rp700.000 sudah cukup masuk akal dan mahal itu. Karena kalau paket Rp3,5 juta itu sudah termasuk penginapan, tiket masuk, dan lain-lain. Sekarang kalau ditambah Rp3,75 juta, bisa dibayangkan per paket bisa sampai Rp7-8 juta," tuturnya.
Menurut dia, harga tiket masuk yang naik menjadi Rp3,75 juta bisa berdampak pada minat wisatawan untuk berkunjung ke sana.
Sejak heboh kabar kenaikan harga tiket masuk TNK tersebut, Abed mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima pemesanan paket tur wisata ke pulau yang dikenal dengan hewan langka komodo tersebut.
"Dampak yang sudah terasa, belum ada booking-an yang masuk setelah heboh ini. Tapi, untuk booking-an sebelumnya yang sudah masuk, memang belum ada perubahan. Kita harapkan tidak terjadi pembatalan," ujarnya dalam Market Review IDXChanel, Jumat (15/7/2022).
Baca Juga
Menurut Abed, hal itu menjadi sinyal dari adanya penurunan minat masyarakat untuk berwisata ke Pulau Komodo. Dia pun khawatir hal itu akan berdampak panjang kepada para pelaku UMKM yang menggantungkan hidupnya dari keramaian masyarakat yang berwisata.
"Efek domino kenaikan harga tiket pariwisata akan ke semua sektor, UMKM, restoran, penginapan, dan lainnya," urainya.
Abed menegaskan pihaknya tidak menolak adanya konservasi, namun dia menyayangkan kenaikan harga tiket yang sangat signifikan.
Dengan harga tiket masuk sebelumnya, kata dia, para pelaku usaha kerap membuat paket perjalanan atau tur wisata ke pulau Komodo yang rata-rata dibanderol mulai dari Rp3,5 juta.
"Kalau saya di harga (tiket) Rp700.000 sudah cukup masuk akal dan mahal itu. Karena kalau paket Rp3,5 juta itu sudah termasuk penginapan, tiket masuk, dan lain-lain. Sekarang kalau ditambah Rp3,75 juta, bisa dibayangkan per paket bisa sampai Rp7-8 juta," tuturnya.