Gas Rusia Kembali Mengalir, Eropa Tetap Was-was

Kamis, 21 Juli 2022 - 18:52 WIB
loading...
Gas Rusia Kembali Mengalir,...
Operator pipa gas Nord Stream 1 memastikan aliran gas akan kembali setelah pekerjaan pemeliharaan rampung. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Operator pipa gas Nord Stream 1 memastikan bahwa pihaknya sedang dalam proses melanjutkan aliran gas ke Eropa. Hal itu menepis kekhawatiran Eropa bahwa pasokan gas akan terhenti meski pekerjaan pemeliharaan pipa telah selesai.

Juru bicara Nord Stream yang dikonfirmasi CNBC melalui email menyebutkan bahwa perusahaan tengah dalam proses melanjutkan transportasi gas. "Dibutuhkan beberapa jam untuk mencapai volume transportasi yang dinominasikan," ungkapnya seperti dikutip CNBC, Kamis (21/7/2022).



Data di situs web operator Nord Stream menunjukkan bahwa arus meningkat dari nol menjadi 29.284.591 kWh/jam untuk pukul 06.00-0700 Waktu Eropa Tengah, hari ini. Pada tanggal 10 Juli, hari terakhir operasi sebelum pekerjaan pemeliharaan dimulai, arus berada pada tingkat yang kurang lebih sama, tepat di atas 29.000.000 kWh/jam.

Namun, gas mengalir belum dengan volume penuh seperti yang telah terjadi sejak serangan Rusia ke Ukraina. Kendati demikian, hal itu cukup melegakan bagi Eropa yang tengah berjuang untuk menemukan pemasok alternatif untuk menggantikan gas dari Rusia.

Jerman, dan Uni Eropa (UE) secara lebih luas, telah bergantung pada bahan bakar fosil Rusia selama bertahun-tahun dan telah ada upaya berbasis luas untuk membalikkan ini setelah invasi Moskow ke Ukraina. Sejak Maret, UE telah merundingkan kesepakatan gas baru dengan Amerika Serikat dan Azerbaijan, dan telah mengadakan pembicaraan dengan Israel dan Qatar.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (20/7) menuding Rusia memeras Eropa dengan menggunakan energi sebagai senjata. Tudingan itu telah berulang kali dibantah Moskow yang menegaskan bahwa Rusia adalah produsen gas yang bisa diandalkan.



Terlepas dari dibukanya kembali aliran gas dari Rusia, UE akan terus melanjutkan rencana darurat jika terjadi penghentian penuh pasokan gas Rusia. Komisi Eropa telah meminta 27 negara Uni Eropa untuk mengurangi konsumsi gas mereka sebesar 15% dalam upaya untuk menghemat energi. Von der Leyen mengatakan bahwa kemungkinan besar Kremlin akan melanjutkan pemutusan total pasokan gas ke Eropa.

"Seolah-olah Nord Stream 1 kembali ke 30% hari ini dapat dibaca dengan cara apa pun dalam hal niat Putin dalam hal memastikan pasokan gas Eropa," kata Timothy Ash, ekonom di BlueBay Asset Management.

“Yang kami tahu adalah bahwa Putin tidak berniat membantu Eropa melewati musim dingin dalam hal pasokan gas tanpa kesulitan. Dia menginginkan krisis gas dan energi di Eropa musim dingin ini karena ini memberinya pengaruh," tambahnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1500 seconds (0.1#10.140)