Juaranya Dompet Digital, GoPay Berpotensi Dongkrak Profitabilitas GOTO
loading...
A
A
A
Riset melibatkan sebanyak 1.000 responden dengan gender pria (42%) dan perempuan (58%) yang dilakukan pada 20 – 25 Mei 2022.
Terpisah, analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan, dalam risetnya tentang GOTO menyoroti prospek bisnis jasa keuangan digital sebagai pilar ketiga ekosistem bisnis GOTO sebagai prospek yang positif. Posisinya akan menjadi salah satu kontributor utama yang akan berpotensi mendongkrak pendapatan serta profitabilitas GOTO.
Bisnis fintech GOTO membukukan Gross Transaction Value (GTV) sebesar Rp214 triliun atau naik 80% Year on Year (YoY) pada 2021. GoPay yang belum lama diperkenalkan sebagai pilihan metode pembayaran di Tokopedia langsung menguasai 76% atau setara Rp6,4 triliun dari total nilai transaksi yang menggunakan uang elektronik pada kuartal keempat 2021. Pada kuartal pertama 2022, dominasinya meningkat menjadi 93% atau setara Rp7,6 triliun.
Persentase konsumen yang menggunakan GoPay untuk transaksi layanan mobilitas dan pesan antar makanan juga tumbuh dari 43% pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi 55% pada kuartal pertama tahun 2022.
”Kami yakin masih banyak hal yang belum dilakukan oleh GoTo Financial yang dapat membantu mendongkrak GTV-nya, salah satunya adalah integrasi dengan Bank Jago (kode saham: ARTO). Kami memproyeksikan bahwa GoTo Financial akan mengalami pertumbuhan GTV sebesar +65% YoY di 2022 menjadi Rp 354 triliun,” ungkap Farras.
Terpisah, analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan, dalam risetnya tentang GOTO menyoroti prospek bisnis jasa keuangan digital sebagai pilar ketiga ekosistem bisnis GOTO sebagai prospek yang positif. Posisinya akan menjadi salah satu kontributor utama yang akan berpotensi mendongkrak pendapatan serta profitabilitas GOTO.
Bisnis fintech GOTO membukukan Gross Transaction Value (GTV) sebesar Rp214 triliun atau naik 80% Year on Year (YoY) pada 2021. GoPay yang belum lama diperkenalkan sebagai pilihan metode pembayaran di Tokopedia langsung menguasai 76% atau setara Rp6,4 triliun dari total nilai transaksi yang menggunakan uang elektronik pada kuartal keempat 2021. Pada kuartal pertama 2022, dominasinya meningkat menjadi 93% atau setara Rp7,6 triliun.
Persentase konsumen yang menggunakan GoPay untuk transaksi layanan mobilitas dan pesan antar makanan juga tumbuh dari 43% pada kuartal pertama tahun 2021 menjadi 55% pada kuartal pertama tahun 2022.
”Kami yakin masih banyak hal yang belum dilakukan oleh GoTo Financial yang dapat membantu mendongkrak GTV-nya, salah satunya adalah integrasi dengan Bank Jago (kode saham: ARTO). Kami memproyeksikan bahwa GoTo Financial akan mengalami pertumbuhan GTV sebesar +65% YoY di 2022 menjadi Rp 354 triliun,” ungkap Farras.
(akr)