Tekan Emisi Karbon, 5 APM Bangun Ekosistem Mobil Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi inisiasi dari lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif Indonesia yang memulai Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility yang diluncurkan di Nusa Dua Bali, Rabu (27/7). Lima APM tersebut yakni Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota.
Menurut Menhub, proyek ini bertujuan untuk mempopulerkan kendaraan listrik dan mengurangi emisi karbon, serta membantu upaya revitalisasi sektor pariwisata di Indonesia sekaligus mendukung sektor logistik untuk selanjutnya berkolaborasi dengan bisnis lokal, khususnya di wilayah Bali.
"Proyek ini sangat bagus. Saya sangat mengapresiasi ini menunjukkan bahwa setiap pihak konsisten dengan visi misi Presiden yaitu pembangunan berkelanjutan dan membuat suatu energi bersih dan hemat energi. Saya sampaikan apresiasi terhadap Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota yang telah bersinergi dalam penyelenggaraan acara ini," kata Menhub dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (28/7/2022).
Menhub mengatakan, upaya membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, namun harus dilakukan secara terintegrasi antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintah maupun swasta.
Sinergi lintas antara pemerintah ataupun perusahaan swasta ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
“Pengembangan suatu ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara sinergi dan bekerjasama antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintahan maupun swasta. Ditandai dengan kegiatan sinergi kali ini ada PLN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, dan industri. Kerja sama pemerintah dan swasta ini harus selalu intens dilakukan. Apalagi berkaitan dengan suatu inisiatif baru yang berkaitan dengan visi berkelanjutan,” paparnya.
Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa inisiatif membangun EV-Ecosystem sejalan dengan agenda prioritas pemerintah Indonesia dalam G20 Summit terkait transisi energi berkelanjutan.
Menhub menyebut dalam penyelenggaraan G20 Summit yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022, Kementerian Perhubungan bersama institusi lainnya akan menyediakan 30 bus listrik. Pada kesempatan itu Menhub juga mengajak APM di Indonesia turut berpartisipasi pada event G20 Summit.
“G20 Summit adalah momentum, tapi setelah ini kita harus melakukan lompatan yang lebih jauh lagi. Sebagai bukti bus listrik yang berjumlah 30 untuk G20 langsung kita gunakan sebagai bus kota di Bandung dan Surabaya, setelah itu baru Bali, jadi kita konsisten. Penggunaan EV di Indonesia akan tumbuh, regulasi fiskal akan kita terapkan secara intensif,” tuturnya.
Menhub berharap ke depan dengan adanya kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, menuju 2030 dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Menurut Menhub, proyek ini bertujuan untuk mempopulerkan kendaraan listrik dan mengurangi emisi karbon, serta membantu upaya revitalisasi sektor pariwisata di Indonesia sekaligus mendukung sektor logistik untuk selanjutnya berkolaborasi dengan bisnis lokal, khususnya di wilayah Bali.
"Proyek ini sangat bagus. Saya sangat mengapresiasi ini menunjukkan bahwa setiap pihak konsisten dengan visi misi Presiden yaitu pembangunan berkelanjutan dan membuat suatu energi bersih dan hemat energi. Saya sampaikan apresiasi terhadap Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota yang telah bersinergi dalam penyelenggaraan acara ini," kata Menhub dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (28/7/2022).
Baca Juga
Menhub mengatakan, upaya membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, namun harus dilakukan secara terintegrasi antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintah maupun swasta.
Sinergi lintas antara pemerintah ataupun perusahaan swasta ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
“Pengembangan suatu ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara sinergi dan bekerjasama antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintahan maupun swasta. Ditandai dengan kegiatan sinergi kali ini ada PLN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, dan industri. Kerja sama pemerintah dan swasta ini harus selalu intens dilakukan. Apalagi berkaitan dengan suatu inisiatif baru yang berkaitan dengan visi berkelanjutan,” paparnya.
Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa inisiatif membangun EV-Ecosystem sejalan dengan agenda prioritas pemerintah Indonesia dalam G20 Summit terkait transisi energi berkelanjutan.
Menhub menyebut dalam penyelenggaraan G20 Summit yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022, Kementerian Perhubungan bersama institusi lainnya akan menyediakan 30 bus listrik. Pada kesempatan itu Menhub juga mengajak APM di Indonesia turut berpartisipasi pada event G20 Summit.
“G20 Summit adalah momentum, tapi setelah ini kita harus melakukan lompatan yang lebih jauh lagi. Sebagai bukti bus listrik yang berjumlah 30 untuk G20 langsung kita gunakan sebagai bus kota di Bandung dan Surabaya, setelah itu baru Bali, jadi kita konsisten. Penggunaan EV di Indonesia akan tumbuh, regulasi fiskal akan kita terapkan secara intensif,” tuturnya.
Menhub berharap ke depan dengan adanya kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, menuju 2030 dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
(ind)