Ditopang Belanja Masyarakat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Capai 5,17 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Andry Asmoro memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17% sampai akhir 2022. Proyeksi itu ditetapkan meski ancaman resesi global masih menjadi momok bagi perekonomian dunia.
"Kita masih yakin pertumbuhan perekonomian Indonesia masih berada di angka 5,17% di tahun 2022 ini," katanya dalam Market Review IDXChannel, Senin (1/8/202).
Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih relatif resilience. Bahkan dirinya menyebutkan berbagai indikator ke depamnya masih menunjukkan kondisi ekonomi yang cukup baik.
"Misalkan dari sisi neraca perdagangan kita yang masih surplus, meskipun nantinya defisit, itu sangat kecil terhadap PDB," katanya.
Selain itu, Andry mengatakan bahwa rasio utang Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain. Kemudian dari sisi transaksi, belanja masyarakat mencerminkan adanya peningkatan.
Merujuk pada data historis Mandiri Spending Index (MSI), kegiatan belanja beranjak naik pasca-pemerintah berhasil menurunkan tingkat kasus Covid-19, yang dilanjutkan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas pada pertengahan tahun 2021.
"Bahkan di awal bulan Juli data kita itu menunjukkan perbaikan sedikit," kata Andry.
Andry menyatakan bahwa dari sisi fundamental maupun sektor konsumsi, Indonesia masih cukup baik di tahun 2022.
"Kita masih yakin pertumbuhan perekonomian Indonesia masih berada di angka 5,17% di tahun 2022 ini," katanya dalam Market Review IDXChannel, Senin (1/8/202).
Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih relatif resilience. Bahkan dirinya menyebutkan berbagai indikator ke depamnya masih menunjukkan kondisi ekonomi yang cukup baik.
"Misalkan dari sisi neraca perdagangan kita yang masih surplus, meskipun nantinya defisit, itu sangat kecil terhadap PDB," katanya.
Selain itu, Andry mengatakan bahwa rasio utang Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain. Kemudian dari sisi transaksi, belanja masyarakat mencerminkan adanya peningkatan.
Merujuk pada data historis Mandiri Spending Index (MSI), kegiatan belanja beranjak naik pasca-pemerintah berhasil menurunkan tingkat kasus Covid-19, yang dilanjutkan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas pada pertengahan tahun 2021.
"Bahkan di awal bulan Juli data kita itu menunjukkan perbaikan sedikit," kata Andry.
Andry menyatakan bahwa dari sisi fundamental maupun sektor konsumsi, Indonesia masih cukup baik di tahun 2022.
(uka)