Produksi susu Boyolali berangsur membaik

Rabu, 19 Maret 2014 - 12:06 WIB
Produksi susu Boyolali berangsur membaik
Produksi susu Boyolali berangsur membaik
A A A
Sindonews.com - Produksi susu sapi di Kabupaten Boyolali, mulai menunjukkan peningkatan selama beberapa hari terakhir. Peningkatan itu terjadi setelah sebelumnya produksi menirun akibat erupsi Gunung Kelud beberapa waktu lalu.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Tengah, Kuncoro menyebutkan, erupsi Gunung Kelud sangat berpengaruh langsung terhadap produksi susu. Pasalnya saat erupsi itu, rumput hijau sangat terbatas di Boyolali, sehingga sapi-sapi peternak kekurangan pakan yang sehat.

Menurutnya rumput hijau itu paling mempengaruhi baik buruknya susu yang dihasilkan oleh sapi-sapi yang diternakkan para petani. "Kemarin itu susah rumput hijau, jadi produksinya sempat menurun, namun kini sudah berangsur membaik," ucapnya kepada SINDO, Rabu (19/3/2014).

Pihaknya menyebutkan, penurunan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup banyak yakni sekitar 10 persen dari total produksi harian 150-160 ton susu. Ia menyebutkan dalam waktu dekat ini produksi rata-rata harian akan kembali tercapai, seiring tersedianya kembali rumput hijau di lahan para petani.

Selain itu pihaknya juga meminta para petani untuk terus meningkatkan produksi susu yang ada. Mengingat saat ini, kebutuhan susu di Indonesia sangatkah banyak, sedangkan susu Boyolali hanya mampu memenuhi beberapa persen saja dari kebutuhan susu nasional.

Selain itu, Industri Pengolahan Susu (IPS) di Jawa Tengah juga sangat meminati susu dari Boyolali, karena dikenal memiliki kualitas yang baik daripada daerah lain di Jawa Tengah.

"Bisa dibilang Boyolali itu terbaik, makanya beberapa Pabrik besar tingkat nasional dan tingkat regional sangat menginginkan susu dari Boyolali," ucapnya.

Sementara itu, petani asal Cepogo, Waluyo membenarkan saat ini produksi susu bisa mulai ditingkatkan. Hal itu seiring tersedianya rumput hijau dan cuaca ekstrem yang mulai berkurang.

Menurutnya, dalam kondisi baik dalam sehari seekor sapi mampu menghasilkan susu yang berkualitas sebanyak 15-20 liter. Jumlah sebanyak itu dalam pemerasan dua kali yakni pagi dan sore.

"Waktu cuaca ekstrem dan erupsi Kelud terjadi, kita hanya bisa menghasilkan 10-15 liter setiap harinya, itupun kadang banyak yang rusak," ucapnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5438 seconds (0.1#10.140)