Erick Thohir Buka-bukaan Dampak Investasi Asing di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerja sama bilateral Indonesia dan beberapa negara di sejumlah sektor bisnis sudah disepakati. Kerja sama ini dipastikan bisa menyerap tenaga kerja baru dengan jumlah banyak.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencontohkan, kerja sama investasi antara PT Krakatau Steel Tbk, (KRAS) dan Pohang Iron and Steel Company (Posco). Kolaborasi kedua produsen baja ini diyakini mampu menyerap tenaga kerja baru.
Adapun kerja sama KRAS dan Posco berupa kesepakatan menambah nilai investasi sebesar USD3,5 miliar atau setara Rp52 triliun.
"Pasti, ketika ada investasi kita bicara yang namanya pembukaan lapangan kerja, dan mengurangi beban impor, itu tujuannya. Sebagai negara yang besar, Indonesia sudah seharusnya lebih berdaulat," ungkap Erick Thohir, dalam sesi wawancara bersama iNews, Jumat (5/8/2022).
Menurutnya, Indonesia seyogyanya bisa berdaulat di aspek manapun, lantaran memiliki sumber daya alam (SDA) yang bisa dihilirisasikan.
"Kita jangan hanya merdeka, tapi tidak berdaulat. Inilah yang harus kita jaga ekuilibrium supaya kita tidak hanya menjadi market atau pun turunan dari sumber daya alam. Kita bisa hilirisasi di sini, kita produksi nikel, kita produksi tembaga dan lain-lain, ini bagian dari kita membangun ekosistem baja nasional," kata dia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencontohkan, kerja sama investasi antara PT Krakatau Steel Tbk, (KRAS) dan Pohang Iron and Steel Company (Posco). Kolaborasi kedua produsen baja ini diyakini mampu menyerap tenaga kerja baru.
Adapun kerja sama KRAS dan Posco berupa kesepakatan menambah nilai investasi sebesar USD3,5 miliar atau setara Rp52 triliun.
"Pasti, ketika ada investasi kita bicara yang namanya pembukaan lapangan kerja, dan mengurangi beban impor, itu tujuannya. Sebagai negara yang besar, Indonesia sudah seharusnya lebih berdaulat," ungkap Erick Thohir, dalam sesi wawancara bersama iNews, Jumat (5/8/2022).
Menurutnya, Indonesia seyogyanya bisa berdaulat di aspek manapun, lantaran memiliki sumber daya alam (SDA) yang bisa dihilirisasikan.
"Kita jangan hanya merdeka, tapi tidak berdaulat. Inilah yang harus kita jaga ekuilibrium supaya kita tidak hanya menjadi market atau pun turunan dari sumber daya alam. Kita bisa hilirisasi di sini, kita produksi nikel, kita produksi tembaga dan lain-lain, ini bagian dari kita membangun ekosistem baja nasional," kata dia.
(akr)