Kinerja Positif, Blue Bird Cetak Laba Bersih Rp148 Miliar di Semester I 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Blue Bird Tbk mencatatkan kinerja positif di paruh pertama tahun ini. Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba bersih di semester I 2022 sebesar Rp 148 miliar melonjak 593% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan tren kinerja positif yang secara berkelanjutan ditunjukan perusahaan, kami bersyukur dapat menjadi perusahaan yang semakin adaptif dan tangguh di tengah tantangan pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif selama 3 kuartal terakhir berturut-turut," kata Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono melalui pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (5/8/2022).
Menurut dia pencapaian kinerja tersebut bukan hal mudah dan penuh tantangan. Mengingat kebijakan pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang diterapkan di sejumlah daerah.
Namun demikian, pihaknya optimistis dapat terus meningkatkan kinerja serta mengawal pertumbuhan bisnis dan operasional perusahaan demi memastikan iklim investasi industri transportasi menuju ke arah yang lebih baik.
Lebih lanjut, margin laba kotor perseroan naik hingga 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Melalui kinerja positif tersebut, Blue Bird kembali menunjukkan akuntabilitasnya dalam melakukan turn around dari kerugian pada periode yang sama tahun lalu di tengah pandemi Covid 19.
Sementara, pendapatan perseroan secara komulatif meningkat sebesar 48% menjadi Rp 1,548 triliun hampir setara dengan pendapatan selama periode pra-pandemi. Laba operasional pada periode tersebut meningkat juga meningkat hingga 386% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut diraih seiring dengan upaya perseroan mempertahankan posisi kas yang sehat dan neraca yang kuat. Hal ini telah menjadi etalase untuk menunjukkan kekuatan dan ketangguhan perseroan dalam menghadapi situasi pandemi.
Hal yang sama terlihat pada EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi,dan amortisasi) mengalami kenaikan 102% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp 383 miliar. Layanan taksi reguler mendominasi perolehan pendapatan perseroan dan mengalami peningkatan pertumbuhan hingga 45% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditambah lagi, guna melayani dan memenuhi permintaan pasar terhadap layanan taksi, khususnya di kuartal kedua 2022, perseroan terus berupaya meremajakan armada operasinya. Sambil menunggu kedatangan armada baru, Blue Bird terus menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan mobil bekas. Seiring dengan penurunan jumlah unit mobil bekas terjual, terjadi peningkatan capital gain per mobil, sehingga perseroan dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp 25,8 miliar pada semester I 2022.
"Dengan tren kinerja positif yang secara berkelanjutan ditunjukan perusahaan, kami bersyukur dapat menjadi perusahaan yang semakin adaptif dan tangguh di tengah tantangan pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan positif selama 3 kuartal terakhir berturut-turut," kata Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono melalui pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (5/8/2022).
Menurut dia pencapaian kinerja tersebut bukan hal mudah dan penuh tantangan. Mengingat kebijakan pemberlakuan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat yang diterapkan di sejumlah daerah.
Namun demikian, pihaknya optimistis dapat terus meningkatkan kinerja serta mengawal pertumbuhan bisnis dan operasional perusahaan demi memastikan iklim investasi industri transportasi menuju ke arah yang lebih baik.
Lebih lanjut, margin laba kotor perseroan naik hingga 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Melalui kinerja positif tersebut, Blue Bird kembali menunjukkan akuntabilitasnya dalam melakukan turn around dari kerugian pada periode yang sama tahun lalu di tengah pandemi Covid 19.
Sementara, pendapatan perseroan secara komulatif meningkat sebesar 48% menjadi Rp 1,548 triliun hampir setara dengan pendapatan selama periode pra-pandemi. Laba operasional pada periode tersebut meningkat juga meningkat hingga 386% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian tersebut diraih seiring dengan upaya perseroan mempertahankan posisi kas yang sehat dan neraca yang kuat. Hal ini telah menjadi etalase untuk menunjukkan kekuatan dan ketangguhan perseroan dalam menghadapi situasi pandemi.
Hal yang sama terlihat pada EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi,dan amortisasi) mengalami kenaikan 102% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp 383 miliar. Layanan taksi reguler mendominasi perolehan pendapatan perseroan dan mengalami peningkatan pertumbuhan hingga 45% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditambah lagi, guna melayani dan memenuhi permintaan pasar terhadap layanan taksi, khususnya di kuartal kedua 2022, perseroan terus berupaya meremajakan armada operasinya. Sambil menunggu kedatangan armada baru, Blue Bird terus menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan mobil bekas. Seiring dengan penurunan jumlah unit mobil bekas terjual, terjadi peningkatan capital gain per mobil, sehingga perseroan dapat membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp 25,8 miliar pada semester I 2022.
(nng)