Hobi jadi Bisnis Legendaris, Ini 3 Resep Lily Patisserie Tetap Eksis Sejak 1960
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan beradaptasi dan berinovasi menjadi resep bagi sebuah bisnis agar bisa lestari selama puluhan bahkan mungkin ratusan tahun.
Melewati berbagai tren dan tantangan lintas generasi, Lily Patisserie Bandung mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan untuk dapat bertahan selama lebih dari enam dekade.
Di tengah ramainya persaingan di industri kue dan roti di Bandung, diperlukan strategi khusus untuk dapat bertahan dan unggul, termasuk penggunaan teknologi dalam operasional hariannya.
Salah satu bisnis legendaris yang terbukti sukses beradaptasi di era digital dan memperkuat bisnis mereka melalui teknologi dan bahkan berkembang di tengah pandemi adalah Lily Patisserie.
Bisnis cake dan pudding yang pertama dimulai pada tahun 1960 oleh almarhum Lily Pribadi sebagai bisnis rumahan ini menawarkan berbagai macam cake dan pudding dalam beragam ukuran.
Produk yang paling dikenal adalah varian negro cake, yang merupakan kue ulang tahun sejenis black forest dan diproduksi dari resep turun-temurun keluarga.
Varian ini berhasil memikat hati para pelanggan sejak pertama kali dijual dan telah menciptakan langganan yang setia hingga lintas generasi.
Rossano Adrian Pribadi, pemilik sekaligus penerus Lily Patisserie, mengungkapkan bahwa tidak sedikit dari pelanggannya yang sudah menjadi generasi kedua atau ketiga yang menjadi langganan Lily Patisserie dan selalu membeli produknya untuk merayakan berbagai acara.
“Saya sudah mulai membantu ibu saya berjualan dan membuat cake sejak lulus SMA pada tahun 1986 dan sudah mengenal baik banyak pelanggan kami bahkan hingga anak atau cucu mereka sekarang,” tuturnya.
“Pada awalnya kami hanya memiliki dua atau tiga varian kue, dan kami berusaha menjaga agar varian yang kami tawarkan betul-betul unik dan timeless. Saat ini kami memiliki sekitar tujuh varian cake dan empat macam pudding yang menjadi favorit pelanggan kami,” imbuh dia.
Menjaga kelangsungan bisnis selama beberapa dekade bukanlah hal yang mudah. Berbagai tantangan kerap hadir dalam perjalanan bisnis, salah satunya masa pandemi yang melanda.
Untuk memastikan bisnis terus berjalan di saat penjualan offline berkurang drastis, Lily Patisserie mengambil langkah untuk mengedepankan teknologi dan mulai menerima pesanan pelanggan melalui WhatsApp.
“Pelanggan yang setiap tahunnya merayakan ulang tahun atau momen spesial lainnya dengan cake buatan kami pun akhirnya bisa kembali menikmati produk favoritnya karena bisa memesan secara virtual,” ucapnya.
Untuk memberikan kepuasan dan nilai lebih, pihaknya juga selalu menginformasikan mereka mengenai keuntungan jika melakukan transfer melalui aplikasi uang elektronik seperti ShopeePay.
“Berkat fitur Transfer ShopeePay yang menawarkan bebas biaya admin dan batas kuota harian, setiap pelanggan kami pun semakin antusias untuk bertransaksi dan saya yakin hal ini berkontribusi dalam mengokohkan loyalitas mereka dengan bisnis kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rossano membeberkan beberapa resep Lily Patisserie bisa sukses dan mempertahankan bisnisnya hingga lintas generasi:
1. Jalankan bisnis yang sesuai hobi atau minat
Dalam berbisnis, tren yang kerap datang dan pergi di tengah masyarakat dapat tampak menggiurkan sebagai peluang bisnis. Namun, perlu diingat bahwa tren pasti akan berlalu dan jika bisnis kita tidak dilandasi suatu ketertarikan yang tulus atau hobi yang diminati, menjalankan bisnis tersebut di situasi yang sulit akan terasa berat. Sebaliknya, jika bidang yang digeluti adalah sesuatu yang kita minati dengan tulus, apa pun tantangan yang dihadapi dalam membangun suatu bisnis akan terasa lebih menyenangkan.
2. Pastikan konsistensi produk dan jangan tergesa-gesa
Ketika suatu tren hadir dan mengubah preferensi masyarakat, jangan langsung mengubah produk Anda karena cepat atau lambat suatu tren pasti akan berlalu. Utamakan konsistensi kualitas yang Anda tawarkan pada pelanggan, dan pelanggan pun pasti akan selalu kembali. Ketika sudah memiliki produk andalan, jangan tergesa-gesa untuk mengembangkan bisnis dengan tujuan memiliki banyak gerai. Gerai yang berjumlah sedikit dengan keuntungan yang tinggi lebih baik dari memiliki banyak gerai namun minim keuntungan.
3. Teguhkan niat dan kuatkan mental
Memulai suatu bisnis adalah hal yang cukup sulit karena membutuhkan keberanian, perencanaan, permodalan, dan banyak aspek lainnya. Namun, yang jauh lebih sulit adalah mempertahankan suatu bisnis dan menjaga semangat untuk terus berbisnis. Banyak orang memulai suatu bisnis dan cepat menemukan sukses, namun tidak sedikit juga orang yang memulai bisnis dan terpaksa menutup bisnisnya karena satu dan lain hal. Jika sudah membulatkan tekad untuk berbisnis, kuatkan mental Anda untuk menghadapi banyak tantangan dan nikmati perjalanannya. Itulah mengapa sangat penting untuk memilih bidang yang Anda minati.
Melewati berbagai tren dan tantangan lintas generasi, Lily Patisserie Bandung mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan untuk dapat bertahan selama lebih dari enam dekade.
Di tengah ramainya persaingan di industri kue dan roti di Bandung, diperlukan strategi khusus untuk dapat bertahan dan unggul, termasuk penggunaan teknologi dalam operasional hariannya.
Salah satu bisnis legendaris yang terbukti sukses beradaptasi di era digital dan memperkuat bisnis mereka melalui teknologi dan bahkan berkembang di tengah pandemi adalah Lily Patisserie.
Bisnis cake dan pudding yang pertama dimulai pada tahun 1960 oleh almarhum Lily Pribadi sebagai bisnis rumahan ini menawarkan berbagai macam cake dan pudding dalam beragam ukuran.
Produk yang paling dikenal adalah varian negro cake, yang merupakan kue ulang tahun sejenis black forest dan diproduksi dari resep turun-temurun keluarga.
Varian ini berhasil memikat hati para pelanggan sejak pertama kali dijual dan telah menciptakan langganan yang setia hingga lintas generasi.
Rossano Adrian Pribadi, pemilik sekaligus penerus Lily Patisserie, mengungkapkan bahwa tidak sedikit dari pelanggannya yang sudah menjadi generasi kedua atau ketiga yang menjadi langganan Lily Patisserie dan selalu membeli produknya untuk merayakan berbagai acara.
“Saya sudah mulai membantu ibu saya berjualan dan membuat cake sejak lulus SMA pada tahun 1986 dan sudah mengenal baik banyak pelanggan kami bahkan hingga anak atau cucu mereka sekarang,” tuturnya.
“Pada awalnya kami hanya memiliki dua atau tiga varian kue, dan kami berusaha menjaga agar varian yang kami tawarkan betul-betul unik dan timeless. Saat ini kami memiliki sekitar tujuh varian cake dan empat macam pudding yang menjadi favorit pelanggan kami,” imbuh dia.
Menjaga kelangsungan bisnis selama beberapa dekade bukanlah hal yang mudah. Berbagai tantangan kerap hadir dalam perjalanan bisnis, salah satunya masa pandemi yang melanda.
Untuk memastikan bisnis terus berjalan di saat penjualan offline berkurang drastis, Lily Patisserie mengambil langkah untuk mengedepankan teknologi dan mulai menerima pesanan pelanggan melalui WhatsApp.
“Pelanggan yang setiap tahunnya merayakan ulang tahun atau momen spesial lainnya dengan cake buatan kami pun akhirnya bisa kembali menikmati produk favoritnya karena bisa memesan secara virtual,” ucapnya.
Untuk memberikan kepuasan dan nilai lebih, pihaknya juga selalu menginformasikan mereka mengenai keuntungan jika melakukan transfer melalui aplikasi uang elektronik seperti ShopeePay.
“Berkat fitur Transfer ShopeePay yang menawarkan bebas biaya admin dan batas kuota harian, setiap pelanggan kami pun semakin antusias untuk bertransaksi dan saya yakin hal ini berkontribusi dalam mengokohkan loyalitas mereka dengan bisnis kami,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rossano membeberkan beberapa resep Lily Patisserie bisa sukses dan mempertahankan bisnisnya hingga lintas generasi:
1. Jalankan bisnis yang sesuai hobi atau minat
Dalam berbisnis, tren yang kerap datang dan pergi di tengah masyarakat dapat tampak menggiurkan sebagai peluang bisnis. Namun, perlu diingat bahwa tren pasti akan berlalu dan jika bisnis kita tidak dilandasi suatu ketertarikan yang tulus atau hobi yang diminati, menjalankan bisnis tersebut di situasi yang sulit akan terasa berat. Sebaliknya, jika bidang yang digeluti adalah sesuatu yang kita minati dengan tulus, apa pun tantangan yang dihadapi dalam membangun suatu bisnis akan terasa lebih menyenangkan.
2. Pastikan konsistensi produk dan jangan tergesa-gesa
Ketika suatu tren hadir dan mengubah preferensi masyarakat, jangan langsung mengubah produk Anda karena cepat atau lambat suatu tren pasti akan berlalu. Utamakan konsistensi kualitas yang Anda tawarkan pada pelanggan, dan pelanggan pun pasti akan selalu kembali. Ketika sudah memiliki produk andalan, jangan tergesa-gesa untuk mengembangkan bisnis dengan tujuan memiliki banyak gerai. Gerai yang berjumlah sedikit dengan keuntungan yang tinggi lebih baik dari memiliki banyak gerai namun minim keuntungan.
3. Teguhkan niat dan kuatkan mental
Memulai suatu bisnis adalah hal yang cukup sulit karena membutuhkan keberanian, perencanaan, permodalan, dan banyak aspek lainnya. Namun, yang jauh lebih sulit adalah mempertahankan suatu bisnis dan menjaga semangat untuk terus berbisnis. Banyak orang memulai suatu bisnis dan cepat menemukan sukses, namun tidak sedikit juga orang yang memulai bisnis dan terpaksa menutup bisnisnya karena satu dan lain hal. Jika sudah membulatkan tekad untuk berbisnis, kuatkan mental Anda untuk menghadapi banyak tantangan dan nikmati perjalanannya. Itulah mengapa sangat penting untuk memilih bidang yang Anda minati.
(ind)