Mangkrak 15 Tahun, Proyek Pipa Gas Cirebon Semarang Mulai Dibangun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memulai pembangunan Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I untuk ruas Semarang-Batang. Proyek pembangunan pipa gas Cisem telah diinisiasi sejak 2006, namun pelaksanaannya tertunda selama 15 tahun karena faktor keekonomian.
Akhirnya, pemerintah mengambil alih pembangunannya dengan dana APBN dengan pertimbangan bahwa infrastruktur ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang diharapkan membawa dampak dan manfaat besar untuk masyarakat.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad berharap ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya, yaitu sektor rumah tangga, komersil dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi.
"Proyek pembangunan pipa transmisi Cisem ini diawali pada pembangunan Tahap I yaitu untuk ruas Semarang-Batang, dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak (multiyears contract) menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2022 dan Tahun Anggaran 2023," kata Noor dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Proyek pipa gas Cisem merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan. Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah.
Antara lain, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas, Nanang Untung mengungkapkan, gas bumi merupakan salah satu pendorong utama dalam transisi energi karena memiliki kandungan emisi yang relatif lebih rendah.
Pemerintah telah memiliki perencanaan secara strategis untuk mengintegrasikan hulu, mid-stream dan hilir dalam rangka meningkatkan konsumsi gas domestik, termasuk mengembangkan pasar gas bumi baru. Salah satunya dengan pembangunan pipa Cirebon-Semarang.
"Pasokan gas bumi akan dapat ditransmisikan secara fleksibel melalui pipa Cirebon-Semarang. Sehingga dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat atau sebaliknya," ungkap Nanang.
"Pipa ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan pasar gas baru di daerah Jawa Tengah dan memanfaatkan gas bumi untuk kegiatan pendukung perekonomian yang lebih massif dan agresif," imbuhnya.
Akhirnya, pemerintah mengambil alih pembangunannya dengan dana APBN dengan pertimbangan bahwa infrastruktur ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang diharapkan membawa dampak dan manfaat besar untuk masyarakat.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad berharap ketersediaan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang dapat menumbuhkan perekonomian sektor lainnya, yaitu sektor rumah tangga, komersil dan transportasi melalui jaringan distribusi gas bumi.
"Proyek pembangunan pipa transmisi Cisem ini diawali pada pembangunan Tahap I yaitu untuk ruas Semarang-Batang, dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak (multiyears contract) menggunakan dana APBN Tahun Anggaran 2022 dan Tahun Anggaran 2023," kata Noor dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Proyek pipa gas Cisem merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan. Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah.
Antara lain, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas, Nanang Untung mengungkapkan, gas bumi merupakan salah satu pendorong utama dalam transisi energi karena memiliki kandungan emisi yang relatif lebih rendah.
Pemerintah telah memiliki perencanaan secara strategis untuk mengintegrasikan hulu, mid-stream dan hilir dalam rangka meningkatkan konsumsi gas domestik, termasuk mengembangkan pasar gas bumi baru. Salah satunya dengan pembangunan pipa Cirebon-Semarang.
"Pasokan gas bumi akan dapat ditransmisikan secara fleksibel melalui pipa Cirebon-Semarang. Sehingga dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat atau sebaliknya," ungkap Nanang.
"Pipa ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan pasar gas baru di daerah Jawa Tengah dan memanfaatkan gas bumi untuk kegiatan pendukung perekonomian yang lebih massif dan agresif," imbuhnya.
(akr)