Ini Alasan China Cetak Uang hingga Triliunan Yuan

Selasa, 09 Agustus 2022 - 17:41 WIB
loading...
Ini Alasan China Cetak Uang hingga Triliunan Yuan
China merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Foto DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - China merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia . Pada berbagai kebijakannya, Negeri Tirai Bambu dikenal cukup sering melakukan printing money atau pencetakan uang dengan jumlah yang relatif besar.

Dalam hal ini, tak jarang sebagian pihak mempertanyakan alasan China yang melakukan printing money dalam jumlah banyak. Apakah dengan mencetak lebih banyak uang membuat Beijing mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat?

Baca juga : Ekonom: Cetak Uang, Lebih Banyak Gagal Daripada Berhasil

Dikutip dari Investopedia, sebelumnya perlu diketahui bahwa jumlah uang yang beredar merupakan jumlah total uang yang ada di sebuah negara pada waktu tertentu. Volume jumlah uang yang beredar berpengaruh pada ketersediaan modal, inflasi, tingkat harga barang, hingga keseluruhan bisnis yang ada di negara terkait.

Pada kebijakan uang yang beredar, China menggunakan metode yang berbeda dengan negara lain. Sebagai ekonomi manufaktur dan ekspor, Beijing mengalami surplus perdagangan.

China lebih banyak menjual ke dunia daripada membeli. Pada teknisnya, eksportir China akan menerima pembayaran dalam dolar AS untuk ekspor. Akan tetapi, mereka menggunakan mata uang lokal, yuan atau Renminbi Tiongkok (RMB) untuk biaya operasional dan upah pekerjanya.

Akibatnya, pasokan dolar AS yang masuk memang besar. Namun, permintaan yuan pun juga tinggi. Sehingga nilai tukar yuan bisa naik terhadap dolar AS.

Jika hal ini terjadi, ekspor China akan menjadi lebih mahal dan kalah persaingan di pasar internasional. Maka dari itu, Bank Sentral China PBOC melakukan intervensi untuk menghindari situasi ini. Mereka berusaha menjaga nilai tukar yang lebih rendah melalui berbagai kebijakannya.

Hasilnya, jumlah uang yang beredar di China mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang meningkat dalam proporsi sama.

Selama tingkat pertumbuhan ini terjaga dan konsisten, maka Beijing bisa mengelola peningkatan jumlah uang yang beredar, sembari menjaga nilai tukar mata uang tetap stabil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)