Dua Bank China di Indonesia: Salah Satunya Lebih Tua dari BRI
loading...
A
A
A
JAKARTA - China merupakan salah negara penting buat perekonomian Indonesia . Menurut data UN Comtrade, nilai perdagangan barang antara Indonesia dan china pada 2021 mencapai USD110 miliar atau sekitar Rp1.595 triliun (kurs Rp14.500).
Selain itu, nilai investasi China di Indonesia juga terbilang besar. Sepanjang lima tahun terakhir (2016-2021), nilai investasi China mencapai USD20,3 miliar.
Dengan skala hubungan ekonomi yang besar itu, kondisi ekonomi China sangat berpengaruh terhadap ekonomi domestik. Setiap ekonomi China turun sebesar 1%, maka akan berdampak terhadap melambatnya perekonomian nasional sebesar 0,3% hingga 0,6%.
Besarnya nilai investasi dan terutama transaksi dagang kedua negara itulah yang membuat industri perbankan China merasa berkepentingan untuk mendirikan atau membuka kantor cabang bank di Indonesia.
Berdasarkan data Direktori Perbankan Indonesia Kantor Cabang Bank Asing Otoritas Jasa Keuangan, ada dua bank asal China yang beroperasi di Indonesia untuk mendukung kepentingan bisnis para pelaku usaha Negeri Tirai Bambu di Indonesia. Berikut dua bank China yang beroperasi di Indonesia.
1. Bank of China Limited
Bank yang sahamnya dimiliki oleh Bank of China Ltd ini sejatinya bukan bank kemarin sore di Indonesia. Kehadiran bank ini di Tanah Air sudah ada sebelum republik tercinta merdeka. Awalnya nama bank ini adalah Bank of China Cabang Jakarta. Bank yang di Jakarta beroperasi secara komersial sejak tahun 1938.
Dalam perjalanan bisnisnya, bank ini efektif menghentikan operasinya alias "mati suri" pada tahun 1964. Setelah mati suri hampir empat dekade, pada tahun 2003 Bank China Limited kembali beroperasi melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 5/1/KEP.GBI/2003 tanggal 13 Januari 2003.
Setelah beberapa bulan bank beroperasi di Indonesia, terjadi perubahan nama dari Bank of China Cabang Jakarta menjadi Bank of China Limited Cabang Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/77/ KEP.GBI/2004 tanggal 14 Oktober 2004.
Berdasarkan laporan tahunan 2021, bank yang memiliki pekerja sebanyak 335 orang ini mengalami penurunan dibanding tahun 2020. Sepanjang 2021 pendapatan Bank of China Limited (BOCHK) sebesar Rp722 miliar, turun sekitar 11% dibanding tahun 2020.
Otomatis laba bank ini juga turun menjadi Rp297 miliar. Padahal tahun lalu laba perusahaan masih di angka Rp631 miliar.
Meski demikian aset BOCHK meningkat menjadi Rp51 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp43 triliun. Satu lagi pos yang meningkat adalah jumlah simpanan yang tumbuh hampir 66% dari Rp21,2triliun (2020) menjadi Rp35,2 triliun.
Saat ini Bank China Limited memiliki delapan kantor cabang pembantu di Indonesia. Enam berada di Jakarta, satu di Surabaya (Jawa Timur) dan satu di Medan (Sumatra Utara). Bank ini juga sudah tercatat sebagai Bank BUKU III.
2. HSBC
Bank yang bernama Hongkong and Shanghai Banking Corporation sesungguhnya punya sejarah panjang di Indonesia, melampaui Bank of China Limited atau bank-bank Indonesia lainnya.
Mengutip situs perusahaan, pada tahun 1884, HSBC membuka cabang pertama di Indonesia dengan nama The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Cabang Indonesia. Karena pernah berdiri di tahun ini, HSBC disebut-sebut sebagai bank tertua di Indonesia, 11 tahun lebih tua dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang lahir pada 1895.
Kehadiran HSBC di Indonesia awalnya untuk melayani perdagangan gula. Selang 12 tahun kemudian (1896) HSBC memperluas operasinya ke Surabaya.
Secara resmi HSBC "kembali hadir" di Indonesia pada tahun 1968 lewat SK Menteri Keuangan No. D.15.6.4.21. Setelah lebih dari setengah abad beroperasi di Tanah Air, HSBC menjelma menjadi salah satu bank terbesar. Saat ini HSBC memiliki lebih dari 3.000 karyawan dan hadir di 20 kota di Indonesia.
Mengutip laporan keuangan perusahaan tahun 2021, HSBC memiliki aset sebesar Rp 124,46 triliun, naik 10,53% dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp112,60 triliun. Di tahun itu juga, HSBC mencetak laba Rp1,47 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya yang Rp1,31 triliun.
Selain itu, nilai investasi China di Indonesia juga terbilang besar. Sepanjang lima tahun terakhir (2016-2021), nilai investasi China mencapai USD20,3 miliar.
Dengan skala hubungan ekonomi yang besar itu, kondisi ekonomi China sangat berpengaruh terhadap ekonomi domestik. Setiap ekonomi China turun sebesar 1%, maka akan berdampak terhadap melambatnya perekonomian nasional sebesar 0,3% hingga 0,6%.
Besarnya nilai investasi dan terutama transaksi dagang kedua negara itulah yang membuat industri perbankan China merasa berkepentingan untuk mendirikan atau membuka kantor cabang bank di Indonesia.
Berdasarkan data Direktori Perbankan Indonesia Kantor Cabang Bank Asing Otoritas Jasa Keuangan, ada dua bank asal China yang beroperasi di Indonesia untuk mendukung kepentingan bisnis para pelaku usaha Negeri Tirai Bambu di Indonesia. Berikut dua bank China yang beroperasi di Indonesia.
1. Bank of China Limited
Bank yang sahamnya dimiliki oleh Bank of China Ltd ini sejatinya bukan bank kemarin sore di Indonesia. Kehadiran bank ini di Tanah Air sudah ada sebelum republik tercinta merdeka. Awalnya nama bank ini adalah Bank of China Cabang Jakarta. Bank yang di Jakarta beroperasi secara komersial sejak tahun 1938.
Dalam perjalanan bisnisnya, bank ini efektif menghentikan operasinya alias "mati suri" pada tahun 1964. Setelah mati suri hampir empat dekade, pada tahun 2003 Bank China Limited kembali beroperasi melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 5/1/KEP.GBI/2003 tanggal 13 Januari 2003.
Setelah beberapa bulan bank beroperasi di Indonesia, terjadi perubahan nama dari Bank of China Cabang Jakarta menjadi Bank of China Limited Cabang Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/77/ KEP.GBI/2004 tanggal 14 Oktober 2004.
Berdasarkan laporan tahunan 2021, bank yang memiliki pekerja sebanyak 335 orang ini mengalami penurunan dibanding tahun 2020. Sepanjang 2021 pendapatan Bank of China Limited (BOCHK) sebesar Rp722 miliar, turun sekitar 11% dibanding tahun 2020.
Otomatis laba bank ini juga turun menjadi Rp297 miliar. Padahal tahun lalu laba perusahaan masih di angka Rp631 miliar.
Meski demikian aset BOCHK meningkat menjadi Rp51 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp43 triliun. Satu lagi pos yang meningkat adalah jumlah simpanan yang tumbuh hampir 66% dari Rp21,2triliun (2020) menjadi Rp35,2 triliun.
Saat ini Bank China Limited memiliki delapan kantor cabang pembantu di Indonesia. Enam berada di Jakarta, satu di Surabaya (Jawa Timur) dan satu di Medan (Sumatra Utara). Bank ini juga sudah tercatat sebagai Bank BUKU III.
2. HSBC
Bank yang bernama Hongkong and Shanghai Banking Corporation sesungguhnya punya sejarah panjang di Indonesia, melampaui Bank of China Limited atau bank-bank Indonesia lainnya.
Mengutip situs perusahaan, pada tahun 1884, HSBC membuka cabang pertama di Indonesia dengan nama The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Cabang Indonesia. Karena pernah berdiri di tahun ini, HSBC disebut-sebut sebagai bank tertua di Indonesia, 11 tahun lebih tua dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang lahir pada 1895.
Kehadiran HSBC di Indonesia awalnya untuk melayani perdagangan gula. Selang 12 tahun kemudian (1896) HSBC memperluas operasinya ke Surabaya.
Secara resmi HSBC "kembali hadir" di Indonesia pada tahun 1968 lewat SK Menteri Keuangan No. D.15.6.4.21. Setelah lebih dari setengah abad beroperasi di Tanah Air, HSBC menjelma menjadi salah satu bank terbesar. Saat ini HSBC memiliki lebih dari 3.000 karyawan dan hadir di 20 kota di Indonesia.
Mengutip laporan keuangan perusahaan tahun 2021, HSBC memiliki aset sebesar Rp 124,46 triliun, naik 10,53% dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp112,60 triliun. Di tahun itu juga, HSBC mencetak laba Rp1,47 triliun, naik dibanding tahun sebelumnya yang Rp1,31 triliun.
(uka)