Sri Mulyani Bela Terawan: Tanggung Jawab Anggaran Tidak Hanya di Kemenkes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan tanggung jawab anggaran penanggulangan dampak wabah corona bukan hanya tanggung jawab Menteri Kesehatan Terawa Agus Putranto tapi juga melibatkan gugus tugas baik nasional maupu daerah. Banyak pihak yang bertanggung jawab membelanjakan anggaran penanganan pandemi Covid-19 sebesar Rp87,5 triliun tersebut.
"Jadi ada yang berpandangan bahwa anggaran kesehatan baru cair sedikit seolah-olah tanggung jawab Kemenkes tapi sebenarnya tidak, karena banyak jalurnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
(BACA JUGA: Jokowi ke Menkes Terawan: Anggaran Rp75 Triliun Baru keluar 1,53%)
Menurut dia anggaran tersebut merupakan tanggung jawab bersama baik untuk keperluan gugus tugas maupun pembelian alat pelindung diri (APD) sampai meningkatkan kapasitas rumah sakit. Namun kemudian diperluas untuk membiayai BPJS Kesehatan hingga insentif pajak dalam bentuk pemotongan hingga pembebasan tarif yang langsung diberikan terhadap bidang jasa kesehatan.
"Kita akan tracking, semakin bisa digunakan dan dibelanjakan kita harap dampaknya untuk mengatasi ekonomi, di bidang kesehatan supaya lebih baik sehingga kemungkinan kita pulihkan sosial ekonomi menjadi lebih besar," jelasnya.
"Jadi ada yang berpandangan bahwa anggaran kesehatan baru cair sedikit seolah-olah tanggung jawab Kemenkes tapi sebenarnya tidak, karena banyak jalurnya," ujar dia di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
(BACA JUGA: Jokowi ke Menkes Terawan: Anggaran Rp75 Triliun Baru keluar 1,53%)
Menurut dia anggaran tersebut merupakan tanggung jawab bersama baik untuk keperluan gugus tugas maupun pembelian alat pelindung diri (APD) sampai meningkatkan kapasitas rumah sakit. Namun kemudian diperluas untuk membiayai BPJS Kesehatan hingga insentif pajak dalam bentuk pemotongan hingga pembebasan tarif yang langsung diberikan terhadap bidang jasa kesehatan.
"Kita akan tracking, semakin bisa digunakan dan dibelanjakan kita harap dampaknya untuk mengatasi ekonomi, di bidang kesehatan supaya lebih baik sehingga kemungkinan kita pulihkan sosial ekonomi menjadi lebih besar," jelasnya.
(nng)