Bye-bye Dolar, Rusia dan India Tak Lagi Butuh Duit AS untuk Perdagangan

Kamis, 25 Agustus 2022 - 17:06 WIB
loading...
Bye-bye Dolar, Rusia dan India Tak Lagi Butuh Duit AS untuk Perdagangan
Rusia dan India tidak lagi membutuhkan dolar AS dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan beralih menggunakan mata uang nasional kedua negara. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Rusia dan India tidak lagi membutuhkan dolar AS dalam perdagangan, setelah beralih ke mata uang nasional kedua negara untuk melakukan penyelesaian transaksi bersama. Terobosan itu diungkapkan Presiden Forum Internasional BRICS Purnima Anand.

"Kami telah menerapkan mekanisme penyelesaian bersama dalam rubel dan rupee, dan negara kami tidak perlu menggunakan dolar dalam penyelesaian bersama. Dan hari ini mekanisme serupa untuk penyelesaian bersama dalam rubel dan yuan sedang dikembangkan oleh China," kata Purnima seperti dilansir RT.com, Kamis (25/8/2022).



Artinya, jelas dia, negara-negara BRICS membuka diri terhadap Rusia, menawarkan kesempatan bagi negara tersebut untuk mengatasi konsekuensi sanksi.

Presiden BRICS mengatakan, perdagangan timbal balik antara India dan Rusia telah tumbuh lima kali lipat selama 40 tahun terakhir. Moskow memasok minyak yang volumenya berkembang pesat ke India, dan sebagai imbalannya mendapat sejumlah besar produk pertanian, tekstil, obat-obatan, dan produk lainnya.



Anand juga mencatat bahwa New Delhi menganggap dirinya sebagai pihak netral dalam perang sanksi saat ini antara Barat dan Rusia. Meskipun ada tekanan sanksi, pihaknya akan melanjutkan kerja sama dengan Moskow di bidang mana pun yang diperlukan.

"Ketika operasi militer Rusia di Ukraina dimulai, tentu saja ada tekanan pada India untuk berhenti mengimpor minyak Rusia. Namun Kementerian Luar Negeri harus menolak tekanan tersebut. Pihak Rusia diyakinkan bahwa pasokan tidak akan dihentikan dan rezim sanksi sama sekali tidak akan mempengaruhi hubungan antara negara-negara kita," kata Purnima.

BRICS merupakan forum sosial-ekonomi dan politik internasional yang menggabungkan lima negara anggota yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2547 seconds (0.1#10.140)