Desain Menawan Ruang Duduk Agar Nyaman Saat Berkumpul
loading...
A
A
A
PENATAAN sebuah ruang duduk pada mulanya dibuat untuk menciptakan sebuah ruangan yang nyaman sebagai pusat dari segala kegiatan sehari-hari. Tapi tidak ada salahnya jika ruangan ini mulai dikembangkan menjadi tempat yang lapang, rapi, dan tetap bergaya.
“Peran sebuah ruang duduk tidak hanya sekadar tempat menerima atau menonton dan membaca buku. Tapi juga ruangan ini berperan untuk bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan saat berkumpul,” ungkap desain interior Susan Octari Yawhan.
Biasanya ruang duduk dibagi menjadi dua tempat, seperti ruang tamu dan ruang keluarga. Ruang tamu sendiri biasanya difungsikan untuk ruang duduk saat menerima tamu. Sedangkan untuk ruang keluarga merupakan ruang duduk yang terletak di tengah-tengah rumah, terkadang karena melihat faktor luasnya lahan membuat kedua ruangan ini disatukan. (Baca: Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam)
Namanya ruang duduk, pastinya harus ada satu set sofa lengkap dengan mejanya. Untuk mejanya, menggunakan meja yang besar agar bisa menampung aksesoris dan pernak-pernik d iatasnya. “Biasanya material yang digunakan untuk mja terbuat dari fabric, dengan pilihan warna yang disesuaikan,” saran Susan.
Tetapi melihat banyaknya gaya rumah minimalis, keberadaan ruang tamu mulai diminimalis. Biasanya untuk menyambut tamu yang sudah akrab, bisa langsung disambut di area ruang kluarga. Sedangkan untuk tamu yang kurang Anda kenal dan hanya bertamu sebentar bisa Anda sambut di bagian foyer.
“Yang harus diingat, ruang tamu harus memiliki imej yang baik terutama di mata tamu yang datang, sedangkan ruang keluarga menjadi jantung kegiatan dalam sebuah rumah. Walaupun begitu, untuk bisa menghemat kedua ruang ini bisa dengan menggabungkan fungsinya, seperti dibuat ruang duduk,” saran Susan.
Terkadang sebagian dari Anda masih memaksakan keberadaan ruang tamu yang mungil. Untuk ruangan mungil seperti ini bisa disiasati dengan menggunakan bukaan lebar atau lubang ventilasi agar sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan dengan baik. Sedangkan ruang duduk biasanya menjadi tempat yang paling disenangi untuk tempat menonton televisi, atau ngobrol bersama. (Baca juga: Promosikan Indonesia, Majalah Kuliner Digital Akan Terbit di Prancis)
“Mengingat ruangan ini sebagai pusat sosialisasi anggota keluarga, ruang duduk harus dirancang secara nyaman. Baik nyaman secara psikologis dan nyaman secara fisik, seperti penataannya yang ditata menarik agar tidak sumpek,” jelas Susan.
Dalam sebuah hunian, ruang duduk biasanya ditempatkan di tengah-tengah ruangan yang terhubung dengan ruang makan, pantry, tangga, teras, atau balkon. Orientasi ruang duduk, biasanya difokuskan pada area TV atau ruang luar berupa taman atau balkon, karena itu tempat yang Anda pilih sebagai ruang duduk harus benar-benar diolah semenarik mungkin.
“Membuat beda satu ruangan bisa dengan menggunakan permainan desain, warna, motif, dan tekstur, atau pun penggunaan matrialnya. Atau juga bisa dengan mengolah bahan dan teknik finishing dinding seperti wallcovr, batu alam, atau panel-panel kayu dan kaca,” papar Susan.
Bila Anda menginginkan kesan ruang duduk yang luas, Anda bisa menyatukannya dengan meja makan, serta mmiliki view langsung ke arah halaman belakang. Void yang berada tepat di atas ruang duduk, membuat koneksitas secara visual lebih mudah menyatu dengan ruangan.
Tapi bila ruang duduk Anda ingin ditampilkan dengan gaya santai, pilih model lesehan untuk menambah uniknya tatanan ruangan ini. Lantai kayu yang dilengkapi dengan meja berukuran rendah dan bantal membuat suasana berkumpul lebih akrab. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
“Gunakan material lantai, pola dan warna ubin yang berbeda untuk memberikan ketegasan antara batas ruang lainnya, bisa juga menggunakan ubin bermotif tertentu untuk tambahan aksn,” tutur Susan.
Jika diperlukan Anda bisa menambahkan elemen dekoratif seperti lukisan, patung, bingkai foto, vas bunga, bantal, table runner, lampu meja, dan lampu gantung dapat melengkapi cantiknya ruang duduk Anda. (Aprilia S Andyna)
“Peran sebuah ruang duduk tidak hanya sekadar tempat menerima atau menonton dan membaca buku. Tapi juga ruangan ini berperan untuk bisa memberikan kenyamanan dan kehangatan saat berkumpul,” ungkap desain interior Susan Octari Yawhan.
Biasanya ruang duduk dibagi menjadi dua tempat, seperti ruang tamu dan ruang keluarga. Ruang tamu sendiri biasanya difungsikan untuk ruang duduk saat menerima tamu. Sedangkan untuk ruang keluarga merupakan ruang duduk yang terletak di tengah-tengah rumah, terkadang karena melihat faktor luasnya lahan membuat kedua ruangan ini disatukan. (Baca: Israel Nekat Caplok Tepi Barat, Perdamaian di Palestina Terancam)
Namanya ruang duduk, pastinya harus ada satu set sofa lengkap dengan mejanya. Untuk mejanya, menggunakan meja yang besar agar bisa menampung aksesoris dan pernak-pernik d iatasnya. “Biasanya material yang digunakan untuk mja terbuat dari fabric, dengan pilihan warna yang disesuaikan,” saran Susan.
Tetapi melihat banyaknya gaya rumah minimalis, keberadaan ruang tamu mulai diminimalis. Biasanya untuk menyambut tamu yang sudah akrab, bisa langsung disambut di area ruang kluarga. Sedangkan untuk tamu yang kurang Anda kenal dan hanya bertamu sebentar bisa Anda sambut di bagian foyer.
“Yang harus diingat, ruang tamu harus memiliki imej yang baik terutama di mata tamu yang datang, sedangkan ruang keluarga menjadi jantung kegiatan dalam sebuah rumah. Walaupun begitu, untuk bisa menghemat kedua ruang ini bisa dengan menggabungkan fungsinya, seperti dibuat ruang duduk,” saran Susan.
Terkadang sebagian dari Anda masih memaksakan keberadaan ruang tamu yang mungil. Untuk ruangan mungil seperti ini bisa disiasati dengan menggunakan bukaan lebar atau lubang ventilasi agar sirkulasi udara dan cahaya bisa berjalan dengan baik. Sedangkan ruang duduk biasanya menjadi tempat yang paling disenangi untuk tempat menonton televisi, atau ngobrol bersama. (Baca juga: Promosikan Indonesia, Majalah Kuliner Digital Akan Terbit di Prancis)
“Mengingat ruangan ini sebagai pusat sosialisasi anggota keluarga, ruang duduk harus dirancang secara nyaman. Baik nyaman secara psikologis dan nyaman secara fisik, seperti penataannya yang ditata menarik agar tidak sumpek,” jelas Susan.
Dalam sebuah hunian, ruang duduk biasanya ditempatkan di tengah-tengah ruangan yang terhubung dengan ruang makan, pantry, tangga, teras, atau balkon. Orientasi ruang duduk, biasanya difokuskan pada area TV atau ruang luar berupa taman atau balkon, karena itu tempat yang Anda pilih sebagai ruang duduk harus benar-benar diolah semenarik mungkin.
“Membuat beda satu ruangan bisa dengan menggunakan permainan desain, warna, motif, dan tekstur, atau pun penggunaan matrialnya. Atau juga bisa dengan mengolah bahan dan teknik finishing dinding seperti wallcovr, batu alam, atau panel-panel kayu dan kaca,” papar Susan.
Bila Anda menginginkan kesan ruang duduk yang luas, Anda bisa menyatukannya dengan meja makan, serta mmiliki view langsung ke arah halaman belakang. Void yang berada tepat di atas ruang duduk, membuat koneksitas secara visual lebih mudah menyatu dengan ruangan.
Tapi bila ruang duduk Anda ingin ditampilkan dengan gaya santai, pilih model lesehan untuk menambah uniknya tatanan ruangan ini. Lantai kayu yang dilengkapi dengan meja berukuran rendah dan bantal membuat suasana berkumpul lebih akrab. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)
“Gunakan material lantai, pola dan warna ubin yang berbeda untuk memberikan ketegasan antara batas ruang lainnya, bisa juga menggunakan ubin bermotif tertentu untuk tambahan aksn,” tutur Susan.
Jika diperlukan Anda bisa menambahkan elemen dekoratif seperti lukisan, patung, bingkai foto, vas bunga, bantal, table runner, lampu meja, dan lampu gantung dapat melengkapi cantiknya ruang duduk Anda. (Aprilia S Andyna)
(ysw)