Petrokimia Gresik Dapat Tambahan Pasokan Gas dari KrisEnergy

Jum'at, 02 September 2022 - 01:17 WIB
loading...
Petrokimia Gresik Dapat...
Petrokimia Gresik akan mendapatkan tambahan pasokan gas sekira 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dari Lapangan Lengo Wilayah Kerja (WK) Bulu dan Lapangan Mustika, serta West Kepodang WK Sakti. Foto/Dok
A A A
GRESIK - Penandatanganan bersama Head of Agreement (Hoa) Jual Beli Gas Bumi dari Lapangan Lengo Blok Bulu antara KrisEnergy (Satria) Ltd selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan PT Petrokimia Gresik dilakukan di Hotel Westin Surabaya, Rabu, 31 Agustus 2022.

Tanda tangan HoA diwakili oleh General Manager KrisEnergy (Satria) Ltd Kusmutarto Basuki dan Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih. Hadir juga jajaran Komisaris dan Direksi PT Satria Wijaya Kusuma, Wisnu Suhardono, Hermawati Parinduri, Anindyo Haskoro, dan Sona Maesana.



Dengan dilakukannya hal tersebut, PT Petrokimia Gresik akan mendapatkan tambahan pasokan gas sekira 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dari Lapangan Lengo Wilayah Kerja (WK) Bulu dan Lapangan Mustika, serta West Kepodang WK Sakti di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Hoa dilakukan dalam rangka mengamankan kebutuhan gas bumi eksisting dan rencana penambahan kapasitas produksi Urea.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik Digna Jatiningsih mengatakan, pihaknya sedang berencana mengembangkan pabrik Amoniak-Urea (Amurea) III untuk meningkatkan kapasitas produksi Urea, sehingga membutuhkan tambahan pasokan gas yang diperlukan.

"Adanya rencana pengembangan pabrik Amurea III, maka akan memperkuat produksi pupuk urea dalam negeri, serta pengamanan bahan baku pupuk NPK,” ujar Digna, seperti dalam keterangan tertulis, Rabu.

Saat ini, kata Digna, total kapasitas produksi dari dua pabrik Urea yang dimiliki Petrokimia Gresik mencapai 1.030.000 ton/tahun. Jumlah produksi tersebut didedikasikan untuk memenuhi kebutuhan subsidi para petani yang ada di dalam negeri, serta pasar komersial.

“Penambahan pasokan gas menjadi semakin penting, mengingat kebutuhan Urea juga semakin bertambah dengan adanya perubahan fokus kebijakan pupuk subsidi pada 2 jenis pupuk saja yaitu, Urea dan NPK,” kata Digna.



Adapun melalui rencana untuk pengembangan pabrik Amurea III, Petrokimia Gresik akan menambah kapasitas produksi Urea menjadi sebanyak 1.725 Metric Ton Per Day (MTPD) atau sekitar 630.000 ton/tahun. Hal itu sekaligus mendapatkan tambahan produk Amoniak sebesar 2.000 MTPD atau setara sekitar 730.000 ton/tahun.

Kepala Divisi (Kadiv) Monetisasi SKK Migas Agus Budiyanto yang turut serta menyaksikan penandatanganan mengaku memahami bahwa dengan tingginya kebutuhan pupuk dan kebutuhan pangan nasional, kebutuhan gas sebagai bahan baku pun meningkat.

Penambahan sekitar 85 MMSCFD, maka suplai gas terhadap Petrokimia Gresik menjadi yang terbesar kedua setelah Pupuk Kalimantan Timur.

“SKK Migas sangat mendukung kerja sama ini, dalam upaya memajukan industri pupuk dalam negeri dan pertanian Indonesia. Saya sangat mengapresiasi, karena melalui kerja sama ini Petrokimia Gresik tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tapi juga untuk kemajuan pertanian dalam negeri," kata Agus.

Untuk menyukseskan supply gas dari WK Bulu, Petrokimia Gresik di hari yang sama juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas), terkait kajian bersama rencana penyediaan infrastruktur penyaluran gas bumi kepada Petrokimia Gresik.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)