Usai Garap Pasar AS, Sohnne Siap Pasarkan Furnitur Indonesia ke Luar Negeri
loading...
A
A
A
"Kami juga dalam proses untuk meluncurkan aplikasi di iOS dan Android. Kami berencana untuk terus menambah lini produk agar pelanggan dapat memiliki lebih banyak pilihan," tambah Laurent.
Potensi Furnitur dalam Negeri
Industri furnitur merupakan salah satu sektor yang potensial dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri. Di kancah global, industri furnitur nasional mampu berdaya saing karena produknya yang inovatif.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor furniture 2021 mencapai USD 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun. Nilai itu meningkat 32,54% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu USD 1,5 miliar atau sekitar Rp21,65 triliun.
Laurent menilai potensi industri furnitur di Indonesia sangat bagus. Terbukti sudah banyak startup bermunculan di bidang furnitur atau interior design. "Industri furnitur cukup diminati oleh banyak pengusaha dikarenakan bisnis furnitur ini menjanjikan dan evergreen," jelasnya.
Perkembangan bisnis online sekarang dapat mempermudah perluasan area jangkauan dan percepat pertumbuhan bisnis. Pelanggan yang ingin membeli produk furnitur secara online pun sekarang sudah dapat menikmati kecanggihan teknologi seperti 360 product view dan augmented reality untuk melihat simulasi furnitur di ruangan.
Laurent menambahkan Sohnne akan segera menjual secara online dan membuka offline store di Indonesia. Bekerja sama dengan pengrajin furnitur di Indonesia, Sohnne akan membuat produk - produk unik dan diekspor ke luar negeri.
"Pasar ekspor masih sangat berpotensi besar dan banyak wisatawan yang senang dengan furnitur Indonesia seperti furnitur rajutan, kayu merbau, kayu jati, ukiran kayu dan ukiran batu," pungkasnya.
Selain Sohnne, Laurent yang memulai karirnya sebagai profesional di Silicon Valley juga mendirikan beberapa usaha lainnya di Amerika seperti Equinox Technology, Koizuma, Enigwatch, dan Bagiamal.
Potensi Furnitur dalam Negeri
Industri furnitur merupakan salah satu sektor yang potensial dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri. Di kancah global, industri furnitur nasional mampu berdaya saing karena produknya yang inovatif.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor furniture 2021 mencapai USD 1,99 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun. Nilai itu meningkat 32,54% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun sebelumnya, yaitu USD 1,5 miliar atau sekitar Rp21,65 triliun.
Laurent menilai potensi industri furnitur di Indonesia sangat bagus. Terbukti sudah banyak startup bermunculan di bidang furnitur atau interior design. "Industri furnitur cukup diminati oleh banyak pengusaha dikarenakan bisnis furnitur ini menjanjikan dan evergreen," jelasnya.
Perkembangan bisnis online sekarang dapat mempermudah perluasan area jangkauan dan percepat pertumbuhan bisnis. Pelanggan yang ingin membeli produk furnitur secara online pun sekarang sudah dapat menikmati kecanggihan teknologi seperti 360 product view dan augmented reality untuk melihat simulasi furnitur di ruangan.
Laurent menambahkan Sohnne akan segera menjual secara online dan membuka offline store di Indonesia. Bekerja sama dengan pengrajin furnitur di Indonesia, Sohnne akan membuat produk - produk unik dan diekspor ke luar negeri.
"Pasar ekspor masih sangat berpotensi besar dan banyak wisatawan yang senang dengan furnitur Indonesia seperti furnitur rajutan, kayu merbau, kayu jati, ukiran kayu dan ukiran batu," pungkasnya.
Selain Sohnne, Laurent yang memulai karirnya sebagai profesional di Silicon Valley juga mendirikan beberapa usaha lainnya di Amerika seperti Equinox Technology, Koizuma, Enigwatch, dan Bagiamal.