Driver Minta Biaya Sewa Aplikasi Jadi 10%, Ini Tanggapan Grab Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Grab Indonesia menanggapi adanya keinginan para driver ojol yang meminta adanya penurunan biaya sewa aplikasi menjadi 10%. Director of Central Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan mengenai biaya sewa aplikasi.
"Saat ini Grab Indonesia masih terus berkoordinasi erat dengan pemangku kepentingan terkait mengenai biaya sewa aplikasi (komisi)," katanya kepada MNC portal, Senin (12/9/2022).
Tirza menambahkan, Grab telah menghitung besaran biaya komisi secara saksama dan digunakan untuk menunjang kebutuhan mitra pengemudi guna menjaga kesejahteraan mereka. Hitungan tersebut meliputi biaya operasional (24/7 GrabSupport, 24/7 Tim Cepat Tanggap Kecelakaan, Pusat Bantuan, Grab Driver Lounge, Grab Driver Center, Grab Excellence Center, biaya transaksi non-tunai).
Selain itu, penggunaan sistem teknologi yang mengatur orderan dan menghubungkan mitra pengemudi dengan konsumen hingga berbagai program untuk mitra pengemudi (GrabBenefits, donasi, Program Kelas Terus).
Saat ini sejumlah driver ojol masih mengeluhkan pemotongan biaya sewa penggunaan aplikasi yang dinilai masih terlalu tinggi. Mereka menginginkan adanya penurunan pemotongan sewa tersebut menjadi 10%.
"Untuk biaya sewa aplikasi 15% itu masih tinggi banget ya kalo bagi kita para driver," kata Faisal (29) saat ditemui di wilayah Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, dengan adanya penurunan biaya sewa menjadi 10% akan berpengaruh terhadap pendapatannya. Selama ini biaya sewa tersebut cukup menjadi beban bagi driver, karena masuknya ke aplikator.
"Padahalkan aplikator hanya menyediakan aplikasinya sedangkan driver itu kan yang bekerja dan sudah modal motor, HP, bensin. Nah kalo biaya sewa turun jadi 10 persen maka pendapatan kita jadi akan bertambah," katanya.
Lihat Juga: Pembelian BBM Subsidi Bakal Dibatasi 1 Oktober, Ojol: Pendapatan Pahit, Pengeluaran Buncit
"Saat ini Grab Indonesia masih terus berkoordinasi erat dengan pemangku kepentingan terkait mengenai biaya sewa aplikasi (komisi)," katanya kepada MNC portal, Senin (12/9/2022).
Tirza menambahkan, Grab telah menghitung besaran biaya komisi secara saksama dan digunakan untuk menunjang kebutuhan mitra pengemudi guna menjaga kesejahteraan mereka. Hitungan tersebut meliputi biaya operasional (24/7 GrabSupport, 24/7 Tim Cepat Tanggap Kecelakaan, Pusat Bantuan, Grab Driver Lounge, Grab Driver Center, Grab Excellence Center, biaya transaksi non-tunai).
Selain itu, penggunaan sistem teknologi yang mengatur orderan dan menghubungkan mitra pengemudi dengan konsumen hingga berbagai program untuk mitra pengemudi (GrabBenefits, donasi, Program Kelas Terus).
Saat ini sejumlah driver ojol masih mengeluhkan pemotongan biaya sewa penggunaan aplikasi yang dinilai masih terlalu tinggi. Mereka menginginkan adanya penurunan pemotongan sewa tersebut menjadi 10%.
"Untuk biaya sewa aplikasi 15% itu masih tinggi banget ya kalo bagi kita para driver," kata Faisal (29) saat ditemui di wilayah Gandaria City, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, dengan adanya penurunan biaya sewa menjadi 10% akan berpengaruh terhadap pendapatannya. Selama ini biaya sewa tersebut cukup menjadi beban bagi driver, karena masuknya ke aplikator.
"Padahalkan aplikator hanya menyediakan aplikasinya sedangkan driver itu kan yang bekerja dan sudah modal motor, HP, bensin. Nah kalo biaya sewa turun jadi 10 persen maka pendapatan kita jadi akan bertambah," katanya.
Lihat Juga: Pembelian BBM Subsidi Bakal Dibatasi 1 Oktober, Ojol: Pendapatan Pahit, Pengeluaran Buncit
(uka)