Dirut BRI Optimistis Cetak Laba Bersih Rp40 Triliun Tahun Ini

Rabu, 14 September 2022 - 20:30 WIB
loading...
Dirut BRI Optimistis...
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis akan meraih laba bersih lebih dari Rp40 triliun pada tahun ini. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pada tahun lalu laba bersih BRI sudah mencapai Rp30,75 triliun.

“Karena Bu Vivi (Direktur Keuangan) sudah memberi guidance, maka saya sekarang sangat optimis dan yakin seyakin-yakinnya bahwa akhir tahun nanti BRI akan membukukan laba tidak kurang dari Rp40 triliun,” kata Sunarso dalam Press Conference Public Expose Live 2022, Rabu (14/9/2022).

Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu RK menyampaikan, pada tahun ini pertumbuhan kredit BRI group berada di kisaran 9% hingga 11%. Target pertumbuhan kredit tersebut, jelas Vivi, sudah mempertimbangkan kondisi perekonomian terkini.

“Tentunya, driver pertumbuhan masih berasal dari segmen mikro dan ultra mikro yang mungkin tumbuh lebih tinggi dari total growth 9-11%,” paparnya.



Vivi juga menyampaikan net interest margin (NIM) BRI sampai akhir tahun diperkirakan berada di rentang 7,7% hingga 7,9%.

Sementara, cost of credit berada di kisaran 2,7% hingga 2,9%, pertumbuhan overhead cost berada di kisaran 6% hingga 8% dan Non Perfofming Loan (NPL) ada di kisaran 2,8% hingga 3%.

Secara konsolidasian sampai dengan kuartal II/2022, laba bersih BRI naik signifikan sebesar 98,4% secara tahunan (YoY) menjadi Rp24,9 triliun.

Total Aset BRI tumbuh 6,4% YoY mencapai Rp1.652,8 triliun dengan penyaluran kredit meningkat 8,7% YoY menjadi Rp1.104,8 triliun.



Proporsi kredit UMKM BRI pun terus merangkak naik, dari 82,5% pada akhir kuartal II/2021 menjadi 83,3% pada akhir kuartal II/2022.

Penyaluran kredit BRI yang tumbuh positif diimbangi dengan kualitas kredit yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio NPL BRI yang terjaga di angka 3,26% dengan NPL Coverage sebesar 266,3% pada akhir Juni 2022.

Sementara itu, untuk DPK BRI tercatat sebesar Rp1.137 Triliun atau tumbuh 3,7% YoY. Khusus untuk dana murah (CASA), pertumbuhannya mencapai 13,4% YoY sehingga porsinya meningkat menjadi 65,1% dari total DPK BRI atau naik dari posisi kuartal II tahun lalu sebesar 59,6%.



Peningkatan rasio CASA tersebut mendorong efisiensi biaya dana dan penurunan pada Cost of Fund (CoF). Secara konsolidasi CoF BRI berada pada level 1,9% atau turun 50bps dibandingkan posisi kuartal II tahun lalu sebesar 2,4%.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)