LPG 3 Kg Bakal Diganti Kompor Listrik, Pertamina Angkat Bicara

Minggu, 18 September 2022 - 13:00 WIB
loading...
LPG 3 Kg Bakal Diganti Kompor Listrik, Pertamina Angkat Bicara
Program mengganti LPG 3 kg menjadi kompor listrik digalakkan. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menanggapi terkait program pemerintah mengganti LPG 3 kilogram (kg) dengan kompor listrik sebagai upaya mengurangi impor LPG.

Sebagai pelaksana distribusi LPG 3 kg, Pertamina hingga kini belum diminta untuk mengurangi pasokan gas kepada masyarakat. "Sementara ini belum ada arahan," kata Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting saat dikonfirmasi, baru-baru ini.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, ada sejumlah program menekan impor LPG di antaranya mengganti LPG 3 kg dengan kompor listrik dan hilirisasi melalui program gasifikasi batu bara. Sedangkan salah satu yang mendasari program tersebut ialah fluktuasi harga minyak dunia yang sulit diprediksi. Terkini, invasi militer Rusia ke Ukraina berdampak terhadap kenaikan harga minyak bumi di pasaran global.

Baca Juga: LPG 3 Kg Bakal Diganti Kompor Listrik, Menteri ESDM: Kita Nggak Mau Impor Terus

Hampir semua negara, terutama yang memiliki ketergantungan impor produk turunan minyak bumi semakin mahal di tingkat retail. Selain itu, juga terjadi tekanan yang sangat berat bagi keuangan negara karena pemerintah berupaya melindungi masyarakat golongan menengah ke bawah dari tekanan harga yang kian mahal dalam bentuk subsidi.

Konsumen LPG bersubsidi sangatlah besar. Jumlahnya mendominasi dalam pangsa pasar LPG di Indonesia. Pada tahun 2014-2020, jumlah konsumsi LPG bersubsidi 3 kilogram ini rata-rata mencapai 87 persen per tahun atau sekitar 6,2 juta metrik ton (MT) dari seluruh konsumsi LPG yang mencapai kisaran 7 juta MT setahun.

Pada kurun 2014-2020, produksi LPG domestik terus menyusut rata-rata sebesar 70.000 MT per tahun. Di sisi lainnya, konsumsi LPG terus meningkat sekitar 320.000 MT setahun. Akibatnya, permintaan impor LPG dari luar negeri terus bertambah sekitar 460.000 MT per tahun.



Secara akumulasi, permintaan impor LPG terus meningkat dari kisaran 60 persen dari total seluruh konsumsi pada tahun 2015 hingga mencapai kisaran 79 persen pada tahun 2020. Kondisi demikian memerlukan daya dukung anggaran keuangan yang kuat. Nota Keuangan APBN 2022, disebutkan nilai subsidi LPG 3 kilogram pada tahun 2022 dianggarkan sebanyak Rp 66,3 triliun.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3103 seconds (0.1#10.140)