Erick Thohir Pastikan Direksi Berkinerja Buruk Tak Bakal Pimpin BUMN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan memasukkan dewan direksi berkinerja buruk dalam daftar hitam atau blacklist. Dia memastikan tidak akan memberi kesempatan lagi bagi mereka untuk kembali memimpin BUMN .
Menurutnya langkah tersebut wujud dari transformasi perseroan yang masuk dalam program utama Kementerian BUMN. Salah satu cara yang dilakukan dengan membuat daftar hitam bagi direksi dengan kinerja buruk.
"Mereka yang memiliki catatan kinerja buruk, akan masuk blacklist dan tidak kembali memimpin di BUMN," ungkap Erick melalui akun instagram, dikutip Senin (19/9/2022).
Sebelumnya Erick Thohir menjelaskan soal "dosa masa lalu" atau kesalahan yang dilakukan direksi lama pada sejumlah perusahaan pelat merah. Dirinya pun mengusulkan adanya blacklist pada nama-nama direksi tersebut.
Dia mengaku ada "dosa masa lalu" yang harus ditanggung direksi BUMN saat ini. Persoalan ini yang menjadi salah satu faktor stagnasi bisnis BUMN, lantaran direksi dihadapkan dengan permasalahan.
"Biasanya dosa masa lalu dari direksi ditanggung direksi yang baru sehingga mereka sulit untuk lebih cepat pergerakannya. Kasihan direksi yang sudah bekerja mati-matian ada problem baru lagi," kata dia.
Dia mencatat telah memasukan nama-nama direksi BUMN dalam daftar hitam karena terlibat kasus di internal perusahaan. Meski begitu, Erick enggan merinci nama direksi dan BUMN yang dimaksud.
"Saya tetap mendorong ada yang namanya blacklist nama-nama yang jelas sudah masuk kasus," tuturnya.
Menurutnya langkah tersebut wujud dari transformasi perseroan yang masuk dalam program utama Kementerian BUMN. Salah satu cara yang dilakukan dengan membuat daftar hitam bagi direksi dengan kinerja buruk.
"Mereka yang memiliki catatan kinerja buruk, akan masuk blacklist dan tidak kembali memimpin di BUMN," ungkap Erick melalui akun instagram, dikutip Senin (19/9/2022).
Sebelumnya Erick Thohir menjelaskan soal "dosa masa lalu" atau kesalahan yang dilakukan direksi lama pada sejumlah perusahaan pelat merah. Dirinya pun mengusulkan adanya blacklist pada nama-nama direksi tersebut.
Dia mengaku ada "dosa masa lalu" yang harus ditanggung direksi BUMN saat ini. Persoalan ini yang menjadi salah satu faktor stagnasi bisnis BUMN, lantaran direksi dihadapkan dengan permasalahan.
"Biasanya dosa masa lalu dari direksi ditanggung direksi yang baru sehingga mereka sulit untuk lebih cepat pergerakannya. Kasihan direksi yang sudah bekerja mati-matian ada problem baru lagi," kata dia.
Dia mencatat telah memasukan nama-nama direksi BUMN dalam daftar hitam karena terlibat kasus di internal perusahaan. Meski begitu, Erick enggan merinci nama direksi dan BUMN yang dimaksud.
"Saya tetap mendorong ada yang namanya blacklist nama-nama yang jelas sudah masuk kasus," tuturnya.
(uka)