Tarif Naik, Driver Ojol Daerah Ikut Semringah
loading...
A
A
A
Pasalnya, kenaikan itu juga akan membantunya mengurangi tekanan pengeluaran imbas kenaikan harga bahan bakar. Sebagai driver, ia juga berpikir, jangan sampai kenaikan itu justru juga memberatkan konsumen.
Yang pasti, lanjut dia, sejauh ini tidak ada keluhan dari pengguna transportasi online terkait kenaikan harga. Memang, ada beberapa pengguna atau pelanggan yang bercerita, lebih menyayangkan kenaikan harga. Namun, banyak juga pengguna, yang mau menerima kenaikan tarif. Asal pelayanan semakin baik.
"Sejauh ini sih gak ada keluhan. Ada beberapa pengguna atau pelanggan, ngobrol-ngobrol saja, cuma menyayangkan ada juga yang tidak," kata dia.
Dirinya mengaku, kebijakan kenaikan tarif, juga tak membuat orderan sepi. Ia mengaku sehari masih bisa dapat 6-8 orderan. "Masih normal saja, seperti biasa, tapi tidak tahu kalau driver lain," ujar Cherish, yang sudah menjalani profesi sebagai driver selama 5 tahun.
Sementara, driver transportasi online lain yang beroperasi di Medan, Ferdinand, menyambut baik kenaikan tarif karena tentu saja diharapkan akan juga menaikkan atau menjaga pendapatan para mitra driver.
"Saya menyambut baik dengan adanya kenaikan tarif ini. Yang pasti pendapatan kami naik ya, tapi dampak lebih jauh dari kenaikan itu belum tau," jelas pria asal Medan ini.
Yang pasti, kata dia, sebagai driver ia lebih fokus pada pekerjaan, bagaimana caranya agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan berharap orderan tetap banyak. Kemudian konsumen tetap loyal dan aplikator juga membantu memberi promo.
Sebagai driver, ia juga berharap kepada pemerintah di daerah, juga Kemenhub, untuk lebih memperhatikan juga sarana pendukung transportasi, seperti memperbanyak tempat parkir gratis untuk Ojol sehingga memudahkan mengakses restoran.
Kemudian, kata Ferdinad, untuk memperhatikan juga tingkat kelayakan aplikasi agar memenuhi standar dalam mitranya. Dan untuk berada di level yang sama terkait tarifnya juga.
Pengemudi ojol yang beroperasi di Bali, Subairi juga gembira dengan kenaikan tarif karena secara otomatis akan meningkatkan pendapatan.
Yang pasti, lanjut dia, sejauh ini tidak ada keluhan dari pengguna transportasi online terkait kenaikan harga. Memang, ada beberapa pengguna atau pelanggan yang bercerita, lebih menyayangkan kenaikan harga. Namun, banyak juga pengguna, yang mau menerima kenaikan tarif. Asal pelayanan semakin baik.
"Sejauh ini sih gak ada keluhan. Ada beberapa pengguna atau pelanggan, ngobrol-ngobrol saja, cuma menyayangkan ada juga yang tidak," kata dia.
Dirinya mengaku, kebijakan kenaikan tarif, juga tak membuat orderan sepi. Ia mengaku sehari masih bisa dapat 6-8 orderan. "Masih normal saja, seperti biasa, tapi tidak tahu kalau driver lain," ujar Cherish, yang sudah menjalani profesi sebagai driver selama 5 tahun.
Sementara, driver transportasi online lain yang beroperasi di Medan, Ferdinand, menyambut baik kenaikan tarif karena tentu saja diharapkan akan juga menaikkan atau menjaga pendapatan para mitra driver.
"Saya menyambut baik dengan adanya kenaikan tarif ini. Yang pasti pendapatan kami naik ya, tapi dampak lebih jauh dari kenaikan itu belum tau," jelas pria asal Medan ini.
Yang pasti, kata dia, sebagai driver ia lebih fokus pada pekerjaan, bagaimana caranya agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan berharap orderan tetap banyak. Kemudian konsumen tetap loyal dan aplikator juga membantu memberi promo.
Sebagai driver, ia juga berharap kepada pemerintah di daerah, juga Kemenhub, untuk lebih memperhatikan juga sarana pendukung transportasi, seperti memperbanyak tempat parkir gratis untuk Ojol sehingga memudahkan mengakses restoran.
Kemudian, kata Ferdinad, untuk memperhatikan juga tingkat kelayakan aplikasi agar memenuhi standar dalam mitranya. Dan untuk berada di level yang sama terkait tarifnya juga.
Pengemudi ojol yang beroperasi di Bali, Subairi juga gembira dengan kenaikan tarif karena secara otomatis akan meningkatkan pendapatan.