Karut Marut Harga Pangan dan Energi, Kemendag Jaga Stok hingga Distribusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Kementerian Perdagangan Kasan mengakui kondisi perdagangan nasional saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mulai dari kenaikan harga pangan dan energi di dalam negeri sampai dampak krisis geopolitik di beberapa kawasan.
“Kondisi perdagangan nasional saat ini menghadapi tantangan yang kompleks. Oleh karena itu, Kemendag terus berupaya merumuskan kebijakan dan program prioritas yang dapat mendorong optimalisasi pasar,” ujar Kasan di acara Diseminasi Hasil Analisis Badan Kebijakan Perdagangan secara daring, dikutip Jumat (23/9/2022).
Lanjutnya, dalam merespons perkembangan kondisi global dan nasional, Kemendag menjalankan beberapa program prioritas. Sebagai prioritas pertama dan utama adalah pengendalian harga dan distribusi barang kebutuhan pokok (bapok), dengan tujuan menjaga inflasi.
Prioritas lainnya adalah peningkatan penggunaan produk dalam negeri, optimalisasi perjanjian perdagangan internasional, fasilitasi promosi dan ekspor, serta peningkatan perlindungan konsumen.
“Selain itu, kebijakan dan program lainnya, di antaranya adalah program untuk mewujudkan digitalisasi 1 juta pedagang, mendorong kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan ritel modern, hotel dan lokapasar domestik, serta promosi dan sertifikasi produk halal,” imbuh dia.
Kasan menambahkan, Kemendag melalui BKPerdag terus melakukan serangkaian analisis untuk mendukung perumusan kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi pasar.
“Kondisi perdagangan nasional saat ini menghadapi tantangan yang kompleks. Oleh karena itu, Kemendag terus berupaya merumuskan kebijakan dan program prioritas yang dapat mendorong optimalisasi pasar,” ujar Kasan di acara Diseminasi Hasil Analisis Badan Kebijakan Perdagangan secara daring, dikutip Jumat (23/9/2022).
Lanjutnya, dalam merespons perkembangan kondisi global dan nasional, Kemendag menjalankan beberapa program prioritas. Sebagai prioritas pertama dan utama adalah pengendalian harga dan distribusi barang kebutuhan pokok (bapok), dengan tujuan menjaga inflasi.
Prioritas lainnya adalah peningkatan penggunaan produk dalam negeri, optimalisasi perjanjian perdagangan internasional, fasilitasi promosi dan ekspor, serta peningkatan perlindungan konsumen.
“Selain itu, kebijakan dan program lainnya, di antaranya adalah program untuk mewujudkan digitalisasi 1 juta pedagang, mendorong kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan ritel modern, hotel dan lokapasar domestik, serta promosi dan sertifikasi produk halal,” imbuh dia.
Kasan menambahkan, Kemendag melalui BKPerdag terus melakukan serangkaian analisis untuk mendukung perumusan kebijakan yang dapat mengoptimalkan potensi pasar.
(nng)